Dari Legalitas hingga Ekspor, Begini Cara Kejari Lampung Tengah Angkat UMKM Lokal

Liputan6.com, Lampung - Gedung Sesat Agung Nuwo Balak, Gunung Sugih, berubah menjadi ruang penuh warna hari ini. Ratusan produk lokal berjajar, aroma kopi dan makanan tradisional bercampur dengan ramainya pelaku UMKM yang datang dari berbagai kecamatan.

Semua berkumpul dalam Festival UMKM Mitra Adhyaksa, sebuah gelaran dua hari yang diinisiasi Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Tengah sebagai bentuk dukungan terhadap program pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Inisiatif itu merupakan bagian dari program besar UMKM Mitra Adhyaksa yang digerakkan Kejaksaan Tinggi Lampung. Program tersebut menjadi wujud nyata kontribusi institusi Adhyaksa dalam mendukung Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait penguatan ekonomi kerakyatan.

“UMKM Mitra Adhyaksa adalah dukungan Bapak Kajati Lampung terhadap agenda besar Astacita Presiden Prabowo. Seluruh Kejari di Lampung bergerak, dan hari ini Lampung Tengah menghadirkan inovasi sesuai kebutuhan daerah,” ujar Kajari Lampung Tengah, Rita Susanti, Kamis (20/11/2025).

Festival tahun ini melibatkan 178 pelaku UMKM dari 29 kecamatan. Mereka tak hanya memamerkan produk, tetapi juga mendapat pendampingan terpadu mulai dari legalitas usaha, sertifikat halal, PIRT, BPOM, hingga akses pemasaran digital.

Perbankan pemerintah pun hadir langsung dan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 1,3 miliar kepada pelaku usaha yang telah memenuhi syarat.

Antusiasme masyarakat turut diramaikan dengan pasar murah, layanan kesehatan gratis, pembagian 500 kupon, dan 200 doorprize yang disiapkan oleh kejati setempat.

Koperasi Merah Putih juga turun tangan membantu pembinaan sekaligus memberikan akses permodalan alternatif bagi pelaku usaha mikro di Lampung Tengah.

Tidak sekadar festival seremonial, program UMKM Mitra Adhyaksa kini mulai menunjukkan hasil. Sejumlah UMKM binaan Kejari Lampung Tengah telah berhasil masuk ke pasar ekspor, di antaranya Korea Selatan serta beberapa negara Asia Tenggara.

Pendampingan yang diberikan menyasar peningkatan kualitas produk secara menyeluruh, dari perbaikan kemasan, standar hukum, kualitas produksi, hingga literasi pemasaran digital yang dibutuhkan pasar global.

“Kejaksaan tidak hanya bicara penegakan hukum. Kami mendampingi UMKM naik kelas, mulai dari branding sampai sertifikat halal, semuanya gratis di Kejari Lampung Tengah,” tegasnya.

UMKM Kini Lebih Tertata dan Percaya DiriBupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya. Ia menilai program ini memberi dampak nyata bagi pelaku usaha kecil.

“Administrasi UMKM kini lebih tertata. Akses permodalan terbuka dan usaha bisa berkembang lebih jauh. Ini kegiatan positif yang harus dilanjutkan,” ujar Ardito.

Menurut dia, festival seperti itu juga menjadi ruang bertukar gagasan dan inovasi antar-pelaku UMKM. Pemerintah daerah pun menyatakan siap memperluas kolaborasi dengan Kejaksaan, terutama dalam memfasilitasi pemasaran produk lokal.

“Pemerintah harus membentuk pasar bagi UMKM. Kami akan bantu membuka akses agar mereka berkembang optimal,” ungkapnya.

Peran Kejaksaan yang Bertransformasi: Tidak Hanya Menindak, tetapi Membina

Kajati Lampung, Danang Surya Wibowo, menegaskan bahwa pemberdayaan UMKM adalah bagian dari transformasi peran Kejaksaan yang kini lebih dekat ke masyarakat.

“Ini wujud dukungan Kejaksaan terhadap perintah Presiden Prabowo. Kami tidak hanya bergerak di bidang hukum, tetapi juga hadir membantu masyarakat dalam penguatan ekonomi rakyat,” tegas Danang.

Dia memastikan pendampingan UMKM akan dilakukan secara berkala oleh seluruh jajaran Kejaksaan di Lampung.

“Permasalahan perizinan, hukum, hingga pengajuan kredit bisa dikonsultasikan gratis di Kejari Lampung Tengah,” ujarnya.