Upaya Kepolisian Badung Ungkap Motif Bule Hajar Sekuriti di Finns Beach Club

4 weeks ago 28

Jakarta -

Pihak kepolisian di Badung, Bali tengah melakukan pengungkapan motif terkait kasus bule yang hajar sekuriti di Finns Beach Club. Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Badung, Ipda Putu Sukarana, mengatakan bahwa pihaknya kini dalam upaya penyelidikan kasus tersebut.
"Masih diselidiki. Kasus itu masih dalam penyelidikan petugas," katanya dikutip dari detikBali, Jumat (14/2/2025).

Sukarma menjelaskan sejauh ini sudah memeriksa sejumlah orang yang berada di lokasi saat keributan terjadi. Polisi sudah melakukan pengumpulan bahan-bahan keterangan (pulbaket) dan petunjuk lain di sekitar lokasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, pada Rabu kemarin, polisi mendatangi lokasi untuk melakukan pulbaket dari sejumlah saksi di lokasi. Disinggung terkait kesulitan dalam pengungkapan pelaku, Sukarma belum bisa memberikan keterangan lebih dalam.

"Kasusnya masih sementara ditangani Polsek Kuta Utara. Korban sementara sudah membuat laporan di saat hari itu juga. Jika ada perkembangan akan kami sampaikan," janji Sukarma.

Kapolsek Kuta Utara, AKP I Ketut Agus Pasek Sudina, belum mau memberikan keterangan lebih rinci soal perkembangan penyelidikan dugaan penganiayaan terhadap sekuriti itu.

Sebelumnya, sejumlah bule berbuat onar dan mengeroyok beberapa sekuriti di Finns Beach Club, Kuta Utara, Badung, Bali. Akibatnya, empat sekuriti di kelab itu mengalami luka ringan hingga parah.

Video keributan yang melibatkan turis asing itu viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, sejumlah bule bertelanjang dada terlibat perkelahian dengan beberapa orang, termasuk petugas keamanan Finns Beach Club.

Beberapa bule terlihat menghajar salah satu sekuriti menggunakan kayu. Ada pula bule lainnya yang membawa tali tambang dan kayu balok. Keributan yang terjadi di pinggir jalan itu mengakibatkan arus lalu lintas tersendat. Sementara itu, sejumlah wisatawan tampak berlarian karena ketakutan.

Perkelahian berujung penganiayaan itu dipicu keributan yang melibatkan salah satu pelaku di dalam kelab tersebut. Sejumlah saksi melihat keributan pada Selasa (11/2) malam itu sempat dilerai sekuriti, tetapi tamu itu tak terima.

"Sekuriti di sana melihat salah satu terduga pelaku mencekik tamu lainnya yang duduk di meja lain. Penyebabnya diduga masalah senggolan dengan wanita di sana dan karena itu dilerai petugas," terang Sukarma.

Sejumlah sekuriti berupaya membuat situasi di dalam kondusif dengan meminta tamu onar itu keluar dari area Finns. Petugas menggiring turis asing itu ke luar agar tidak terjadi keributan lagi. Namun, pria bule itu memberontak dan mulai memukul sekuriti yang ada di parkir.

Sukarma menambahkan sekuriti berinisial GDW melihat pria asing itu berusaha memberontak. GDW pun berupaya mengikat tangan pria itu agar tidak makin onar.

Saksi lainnya, Sukarma melanjutkan, menyaksikan ada empat pria bule yang memukuli dua sekuriti di sana. Setelah mengeroyok secara membabi buta, kelompok warga negara asing (WNA) yang belum diketahui asalnya itu kabur ke utara arah Jalan Pantai Berawa.

Pemprov Bali Bakal Pasang Aturan untuk Turis

Sebagai langkah pencegahan, Dinas Pariwisata Provinsi Bali berencana memasang informasi mengenai aturan dan larangan (Do's & Don'ts) bagi wisatawan di berbagai titik strategis.

"Tahun ini, saya akan memasang di beberapa kawasan wisata tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ini akan dipasang dengan bantuan beberapa teman-teman stakeholder," ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun.

Dinas Pariwisata Bali juga akan memasang flyer Do's & Don'ts di berbagai destinasi wisata utama.

"Kesempatan ini juga kami gunakan untuk mengingatkan wisatawan dalam berlibur di Bali, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan," katanya.

Sebanyak 10 titik akan menjadi prioritas pemasangan, termasuk kawasan yang banyak dikunjungi wisatawan asing seperti Kuta, Canggu, Seminyak, Uluwatu, Tanah Lot, dan Bedugul.

Tak hanya di lokasi wisata, panduan ini juga tersedia di website resmi dan bandara, serta dapat diakses melalui sistem barcode atau paperless.

Selain itu, klub malam di kawasan wisata juga akan dipasangi panduan ini agar wisatawan lebih sadar akan etika dan budaya setempat. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi insiden pelanggaran norma oleh wisatawan dan menjaga citra pariwisata Bali.

------

Artikel ini telah tayang di detikBali.


(upd/upd)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner