Belo Horizonte -
Penumpang wanita ini viral karena menolak memberikan kursi dekat jendela kepada seorang anak. Si bocah itu lalu menangis di pesawat.
Mengutip Daily Mail pada Jumat (14/3/2025), ia mengatakan bahwa banyak menerima penghinaan di dunia maya. Keadaan itu juga membuatnya terkurung di rumah dan memaksa diri untuk mengubah karir profesional sebagai bankir.
Namun, dengan adanya reaksi tersebut, ia menjadi terkenal di media sosial. Kini ia sedang mencari potensi pembayaran setelah mengajukan tuntutan kepada maskapai penerbangan dan penumpang yang merekam kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeniffer Castro (29) adalah seorang pegawai bank dari Belo Horizonte, Brasil. Ia menjadi pusat perhatian di internet setelah bertengkar dalam penerbangan domestik GOL Airlines di negara Amerika Selatan pada 4 Desember 2024.
Sebuah video dari kejadian tersebut yang menurut Jeniffer sebenarnya direkam oleh sesama penumpang dan bukan oleh sang ibu pun viral. Kejadian itu menimbulkan goncangan yang mempermalukannya di dunia maya.
"Sejak kejadian itu, hidup saya berubah dan tidak pernah saya bayangkan sebelumnya," kata Jeniffer.
"Apa yang seharusnya hanya sebuah penerbangan biasa berubah menjadi situasi yang sangat memalukan. Keadaan itu mengekspos saya secara tidak adil dan menyebabkan konsekuensi yang memengaruhi kehidupan pribadi dan profesional saya," kata dia.
"Saya menjadi sasaran penghakiman, serangan, dan spekulasi dari orang-orang yang bahkan tidak tahu cerita lengkapnya," ungkap dia.
Jeniffer mengatakan bahwa insiden tersebut dimulai saat boarding. Dia melihat seorang anak duduk di tempat duduknya.
Karena dia telah memilih tempat duduk dekat jendela sebelumnya, dia berharap anak itu akan pindah ke tempat duduk lain.
"Saya menunggu dia untuk menempatkan diri dengan benar di kursi lain, lalu saya duduk di kursi saya," kenang Jeniffer.
Situasi semakin memanas ketika seseorang mulai merekam Castro tanpa persetujuannya.
"Sepanjang penerbangan, anak itu sering menangis, yang meskipun tidak nyaman, dapat dimengerti saat bepergian," kenangnya.
"Yang mengejutkan adalah kenyataan bahwa seseorang yang tidak ada hubungannya dengan situasi tersebut mulai merekamnya tanpa izin, menghinanya, dan mencoba mempermalukannya di depan umum hanya karena tidak ingin pindah tempat duduk," ungkap dia.
Video viral tersebut menimbulkan reaksi keras dari masyarakat. Menurut Jeniffer, apa yang dilakukan memiliki konsekuensi berat bagi kesehatan mental dan karier profesionalnya.
"Reaksi saya sangat terkejut. Saya tidak pernah membayangkan bahwa sesuatu yang begitu sederhana bisa menjadi sedemikian besar," kata dia.
"Secara profesional, hidup saya telah banyak berubah sedemikian rupa. Sehingga hari ini saya tidak lagi bekerja di bidang yang saya geluti sebelumnya," tambahnya.
"Saya adalah seorang bankir. Dalam kehidupan pribadi saya, pada puncak dampaknya, saya praktis tidak meninggalkan rumah," terang dia.
Namun, tidak semua pemberitaan buruk bagi Jeniffer, karena ketabahannya membuatnya disukai oleh beberapa netizen. Keadaan itu membuat dirinya secara tak terduga meraih ketenaran di media sosial dengan jumlah pengikutnya di Instagram yang meroket hingga 2,1 juta.
"Hal ini membuka jalur pendapatan baru karena ia mendapatkan beberapa kesepakatan dengan berbagai merek sebagai influencer", kata Jeniffer.
Meski demikian, sebagai tanggapan atas pengawasan publik dan pembuatan film tanpa izin, wanita berusia 29 tahun ini mengatakan bahwa ia memutuskan untuk mengambil tindakan hukum.
Secara resmi ia mengajukan tuntutan kepada GOL Airlines untuk meminta kompensasi atas ketidaknyamanan dan kerusakan yang disebabkan oleh cobaan tersebut.
Influencer yang sedang naik daun ini juga mengatakan bahwa ia telah mengajukan tuntutan hukum terhadap sesama penumpang yang melaporkannya.
Dengan alasan kerahasiaan peradilan, Jeniffer menolak untuk mengungkapkan jumlahnya, dan tidak mau membagikan dokumen hukumnya. Tapi dia telah mengajukan tuntutan dalam beberapa minggu terakhir.
"Selain dampak emosional, saya juga takut, karena kita tahu bahwa ada banyak orang jahat di dunia ini," kata dia.
"Saya memutuskan untuk menuntut maskapai karena apa yang terjadi pada merupakan hal yang sangat memalukan, dan situasi ini seharusnya tidak pernah sampai pada titik ini," kata Jeniffer.
(msl/wsw)