Jakarta -
Glenfiddich melalui kampanye "Where Next Club", kembali memperkenalkan Maverick terbaru, seorang pebisnis kuliner ternama, Renatta Moeloek. Sebagai salah satu pebisnis kuliner perempuan ternama di Indonesia, Renatta konsisten memperkaya budaya kuliner bangsa.
Melalui kecintaannya pada kuliner Indonesia, Renatta kerap menciptakan hidangan yang memiliki cerita dan ikatan personal. Perjalanan, kerja keras, dan dedikasinya terhadap kuliner sangat sesuai dengan nilai-nilai Where Next Club dari Glenfiddich.
Sejak awal, Renatta menganggap dunia kuliner sebagai hal yang lebih dari pekerjaan. Baginya, memasak menjadi cara untuk mengekspresikan kreativitasnya, sama seperti seorang musisi yang menyusun lagu. Dengan memasak, ia bisa mengubah bahan-bahan yang sederhana menjadi kreasi yang bisa bercerita dan menghubungkan banyak orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renatta mengungkapkan kreativitas dan semangat yang membawanya terjun ke dunia kuliner. Seiring berjalannya waktu, hasratnya akan dunia kuliner pun semakin menguat. Dia percaya makanan memiliki kekuatan untuk mendobrak batasan, dan menciptakan kenangan indah bersama.
"Menikmati hidangan masa kecil merupakan pengalaman yang sarat nostalgia. Cita rasa tersebut mampu membangkitkan memori tentang suasana, orang-orang, dan emosi yang terkait dengan momen tersebut. Setiap orang pasti memiliki hidangan khas yang menjadi bagian penting dari warisan kuliner dan emosional mereka," ujar Renatta dikutip dari situs Exquisite Taste, Selasa (5/11/2024).
Lebih lanjut, Renatta mengungkapkan perjalanan kulinernya dipengaruhi oleh pengalamannya, baik di Indonesia maupun negara lainnya. Ia mengatakan pengalaman ini didapatnya dari berbagai perjalanan, di mana ia menjelajahi budaya baru, berbagi hidangan, dan pembelajaran baru. Bagi Renatta, kehidupannya sebagai chef dan pebisnis kuliner merupakan petualangan yang tidak ada akhirnya, penuh dengan kesempatan untuk terus tumbuh dan berkembang.
Menjadi chef perempuan tentu bukan hal mudah bagi Renatta. Terlebih industri yang dijalaninya didominasi pria. Renatta mengaku sering menghadapi banyak stereotip dan stigma. Namun, ia berusaha untuk terus positif dan berada di sekitar orang-orang yang menghargai bakatnya.
"Saya pernah menghadapi diskriminasi dan stereotip. Tapi saya selalu mencoba untuk menghadapinya dengan santai saja. Bahkan pria pun mengalami diskriminasi karena berbagai alasan, bukan hanya gender," ungkap Renatta.
Menyeimbangkan karir sebagai chef profesional, mengelola bisnis kuliner, dan tetap eksis di bawah sorotan publik tentulah menuntut keahlian yang luar biasa. Namun, Renatta Moeloek menunjukkan bahwa semua itu bisa dijalani dengan tenang dan penuh semangat.
Perjalanan Renatta menginspirasi banyak orang untuk mengejar impian mereka meski banyak tantangan yang harus dilalui. Semangat pantang menyerah ini turut menjadikannya selaras dengan pesan yang dibawa oleh Glenfiddich Where Next Club.
"Suatu kali, saya berganti pakaian dari celana cargo dan pakaian dapur yang basah berkeringat, menjadi gaun glamor untuk red carpet dalam 15 menit, kemudian berganti pakaian lagi untuk pertemuan profesional di malam hari, dan kembali ke pakaian dapur di malam hari untuk menyelesaikan apa yang telah saya siapkan pagi itu. Saya membawa tablet saya ke mana-mana dan bekerja dari tempat-tempat yang tidak terduga. Bagaimana saya bisa menyeimbangkannya semua? Saya rasa, hanya perlu terus mencoba saja," katanya.
"Saya akan bilang pada diri saya saat muda bahwa kamu akan memiliki lebih banyak waktu sebagai orang dewasa daripada yang disadari. Nikmati semua pengalaman dari yang baik maupun yang buruk. Bahkan pengalaman buruk pun juga berharga. Buatlah kesalahan sendiri dan selalu terus melangkah maju," pungkasnya.
(akd/akd)