Jakarta -
Dalam momentum menjelang peak season Lebaran 2025, Garuda Indonesia Group beri layanan terbaik lewat penerbangan full service Garuda Indonesia dan layanan penerbangan low cost carrie Citilink.
Komitmen itu tercermin dari sedikitnya 1,9 juta kursi penerbangan sebagai upaya dukungan untuk mobilitas masyarakat di sektor transportasi udara selama libur lebaran, baik rute domestik maupun internasional.
Jumlah kursi tersebut terdiri dari 1.027.255 kursi yang dilayani melalui sedikitnya 5.710 penerbangan untuk Garuda Indonesia dan 902.830 kursi yang dilayani melalui sedikitnya 5.196 frekuensi penerbangan untuk Citilink. Kapasitas produksi yang disiapkan oleh Garuda Indonesia Group tahun ini, menjadi yang paling tertinggi sejak 3 (tiga) tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun untuk mengoptimalkan operasional penerbangan selama periode peak season Lebaran, Garuda Indonesia Group turut merencanakan penambahan extra flight sebanyak 341 penerbangan yakni 315 penerbangan Garuda Indonesia. Dan 26 penerbangan Citilink guna memenuhi kebutuhan pada rute-rute dengan keterisian yang tinggi.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R. Susardi, menjelaskan kesiapan pihaknya siap memberikan layanan terbaik dan konsisten untuk hal tersebut. Oleh karena selalu ada peningkatan kualitas layanan di setiap tahunnya.
"Kami memahami bahwa Idul Fitri merupakan momen yang telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat maupun berlibur dengan orang terdekat. Karena itu, Garuda Indonesia national flag carrier bersama anak usahanya, Citilink, berkomitmen untuk memastikan kesiapan operasional penerbangan, utamanya untuk mengoptimalkan aksesibilitas transportasi udara bagi masyarakat dapat tersedia secara optimal sepanjang momentum libur Idul Fitri 2025 ini," kata Ade dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).
Dalam periode libur lebaran ini, Garuda Indonesia Group diproyeksikan mengalami pertumbuhan jumlah penumpang 5-8% dibandingkan dengan peak season Lebaran pada tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, pada tahun ini Perusahaan mempersiapkan sedikitnya 95 armada melalui 61 pesawat Garuda Indonesia yang terdiri atas 7 pesawat wide-body Boeing B777-300ER, 11 pesawat wide-body Airbus A330 Series, dan 43 pesawat narrow body Boeing B737-800NG. Sementara itu, Citilink akan menyiapkan sedikitnya 31 armada A320 CEO/NEO dan 3 armada ATR 72-600.
Adapun puncak puncak arus mudik 2025 diperkirakan akan terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 sementara untuk puncak arus balik di tanggal 6 April 2025. Untuk mengoptimalisasikan kapasitas penerbangan tersebut nantinya akan difokuskan di sejumlah rute-rute yang memiliki demand yang tinggi.
Di antaranya seperti Jakarta - Tanjung Karang pp, Jakarta - Pangkalpinang pp, Jakarta - Padang pp, dan Yogyakarta - Denpasar untuk rute domestik serta Jakarta - Jeddah pp, Jakarta - Madinah, Jakarta - Doha pp, Sydney - Denpasar, Denpasar - Narita pp untuk rute internasional.
Sejalan dengan upaya Perusahaan untuk menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat, Garuda Indonesia Group juga menghadirkan sejumlah program komersial di antaranya program Garuda Indonesia Takjil Ramadan. Di mana terdapat penawaran potongan harga spesial hingga Rp 1 juta di sejumlah rute domestik dan internasional dengan periode pemesanan 3-9 Maret 2025, untuk perjalanan hingga 30 September 2025.
Di sisi yang lain, dalam rangka meningkatkan kenyamanan dan pelayanan yang prima bagi para penumpang Citilink, mulai tanggal 15 Maret 2025 Citilink akan segera pindah terminal dari sebelumnya Terminal 3 ke Terminal 1B untuk rute domestik dan Terminal 2F untuk rute internasional.
Selain itu, dalam mendukung kelancaran mobilisasi selama proses perpindahan layanan penerbangan Citilink dari Terminal 3 ke Terminal 1B dan Terminal 2F. Citilink turut menyediakan shuttle yang dapat diakses oleh para penumpang dari dan menuju terminal tujuan.
Selaras dengan program pemerintah dalam memastikan ketersediaan harga tiket penerbangan dengan harga yang lebih terjangkau, Garuda Indonesia Group ikut mendukung penuh kebijakan penurunan harga tiket penerbangan domestik pada periode peak season Lebaran 1446H/2025M.
Kebijakan itu diterapkan untuk periode pembelian tanggal 1 Maret sampai dengan 7 April 2025. Dengan periode perjalanan 24 Maret sampai dengan 7 April 2025 mendatang dengan proyeksi rata-rata penurunan harga tiket sedikitnya 14%.
(upd/upd)