Rekonstruksi Adik Bunuh Kakak Ipar di Pringsewu, Golok Akikah Berlumur Darah

1 hour ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Warga Dusun Bulusari, Pekon Bulurejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, mendadak berkerumun. Mereka penasaran menyaksikan rangkaian rekonstruksi kasus pembunuhan sadis yang dilakukan seorang adik terhadap kakak iparnya sendiri, Senin (8/12/2025).

Puluhan pasang mata tak berkedip saat penyidik Unit Reskrim Polsek Gadingrejo memperagakan 17 adegan yang menggambarkan kronologi pembantaian tersebut. Banyak warga bahkan mengabadikan setiap detail adegan menggunakan kamera ponsel.

Adegan dimulai ketika tersangka yang tengah tidur tiba-tiba terbangun karena mendengar teriakan korban. Dalam rekonstruksi diperlihatkan bagaimana pria bernama Adji Darma Saputra (28) itu lantas meraih golok yang disimpan di atas lemari kamar, melompat lewat jendela, dan langsung menyerang kakak iparnya, Alfian (35), yang berdiri di teras depan rumah.

Tanpa ampun, tersangka membacok korban berkali-kali hingga roboh bersimbah darah. Adegan ketujuh menjadi sorotan utama karena golok yang digunakan untuk menyerang ternyata adalah golok yang sama dipakainya menyembelih kambing dalam akikah anak bungsunya di pagi hari sebelum tragedi terjadi.

Korban mengalami luka mengerikan pada dahi, bahu, kedua lengan hingga punggung. Luka-luka parah itu diduga menjadi penyebab kematiannya.

Kapolres Pringsewu, AKBP M Yunnus Saputra menjelaskan rekonstruksi dilakukan atas petunjuk jaksa penuntut umum.

“Rekonstruksi memperagakan 17 adegan dan seluruhnya telah sesuai dengan BAP. Jaksa dan penasihat hukum tersangka juga turut hadir untuk memastikan kesesuaian materi perkara,” ujar Yunnus, Senin (8/12).

Penasihat hukum tersangka, Nurul Hidayah, mengimbau publik agar tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah terhadap kliennya hingga putusan pengadilan.

“Kami berharap masyarakat menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada majelis hakim. Rekonstruksi ini sesuai dengan keterangan tersangka dalam pemeriksaan,” ujarnya.

Teriakan Berujung Maut

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap Adji Darma Saputra. Peristiwa pembunuhan itu dipicu ucapan korban yang dianggap membuat sakit hati pelaku.

Kapolres Pringsewu AKBP Yunnus Saputra mengatakan, insiden bermula ketika Adji sedang beristirahat di rumah, pada Rabu malam (1/10/2025) sekira pukul 23.30 WIB. Pelaku terbangun dari tidurnya lantaran mendengar teriakan korban dari belakang rumah.

“Korban berteriak, ‘saya tidak mau kamu tinggal di sini, monak-manak koyo kucing (beranak terus seperti kucing)’. Perkataan itu membuat pelaku tersinggung,” ujar Yunnus, Kamis, (2/10/).

Tersulut emosi, Adji keluar rumah sambil membawa sebilah golok. Dia langsung menyerang Alfian berkali-kali.

"Korban sempat berusaha menyelamatkan diri dengan berlari, namun tetap dikejar dan kembali diserang," jelas dia.

Aksi itu baru berhenti setelah orang tua korban melerai. Adji kemudian meninggalkan lokasi dan meminta perlindungan Ketua Karang Taruna setempat agar tidak diamuk warga.

Tak lama kemudian, polisi datang dan mengamankannya ke Mapolres Pringsewu. Meski sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, nyawa Alfian tak tertolong. Korban tewas dengan tiga luka akibat sabetan senjata tajam di kepala, bahu dan punggung.

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner