Liputan6.com, Jakarta - Panti Werdha Damai yang terletak di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Sulut, terbakar hebat pada Minggu (28/12/2025) malam. Sebanyak 16 penghuni panti jompo tersebut tewas terbakar.
Pascakejadian, puluhan warga tampak memadati lorong sempit yang hanya bisa dilalui sebuah kendaraan roda empat, pada Senin (29/12/2025) pagi. Sementara Polda Sulut mulai melakukan proses identifikasi.
"Kami memang agak kesulitan mengendalikan kobaran api, dan mengevakuasi korban. Kondisi panti yang berada di lorong kecil menjadi salah satu hambatan," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado, Jemmy Rotinsulu, Senin (29/12/2025).
Sebanyak 16 korban meninggal dunia akibat kebakaran Panti Werdha Damai di Kelurahan Ranomuut, Kota Manado, saat ini menjalani proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Utara. Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah P. Hasibuan mengatakan, tim DVI masih bekerja untuk memast...
Ada di Jalan Buntu dan Tak Punya Jalur Evakuasi Saat Bencana
Pantauan Liputan6.com, kondisi panti tersebut memang tidak terlalu kondusif. Berada di ruas jalan yang buntu pada sisi kirinya, bagian atas panti itu juga merupakan tebing dan terdapat beberapa rumah.
"Panti dengan pagar tembok dan kawat berduri memang membuat proses evakuasi cukup sulit," ujar salah satu warga setempat yang ikut membantu evakuasi.
Kondisi diperparah dengan tidak adanya jalur evakuasi ketika terjadi bencana. Para lansia itu seolah terkurung dalam bangunan tua yang sudah berdiri puluhan tahun itu.
"Panti ini berdiri tahun 1970-an. Dulunya bernama Gertruida, yang merupakan pendiri panti ini. Dia orang Indonesia tapi namanya mirip Belanda,’’ tutur Ketua Panti Werdha Damai Manado Olva Sumual.
Olva mengatakan, atas saran para pekerja sosial, maka kemudian panti itu diberi nama Panti Werdha Damai Manado.
"Nama itu terlalu sulit disebut, makanya diusulkan untuk diganti jadi damai," kata dia.
Dia mengatakan, ada sekitar 20 kamar di panti tersebut yang menampung 35 orang penghuni. Terdapat pula dua bangunan di bagian belakang.
"Para penghuni yang selamat karena warga mengevakuasi melalui jalur belakang dan dari pagar,’’ ujarnya.
Olva mengatakan, di antara penghuni panti, ada yang masih punya keluarga dan ada yang sudah yatim. Pihaknya telah memberitahu ke keluarga masing-masing terkait peristiwa ini.
Penjelasan Wakil Wali Kota Manado
Terkait kondisi panti tersebut, Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang menepis anggapan bahwa Pemerintah Kota Manado tidak melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap operasional panti tersebut.
"Tidak ada pembiaran dari Pemkot Manado dengan panti sosial. Tiap tahun kita berkoordinasi melalu Dinas Sosial Kota Manado dan Dinas Sosial Provinsi Sulut," ujarnya.
Dia mengatakan, tiap tahun pemerintah membantu dan tentu berkoordinasi dengan pihak yayasan yang mengelola panti tersebut.
"Jadi tidak ada pembiaran. Sangat bagus kita koordinasi. Sudah kita lakukan bertahun-tahun,’’ tuturnya.
Meski demikian, Richard Sualang enggan menanggapi soal keberadaan panti di gang sempit, berada di bawah tebing, serta tidak ada jalur evakuasi.
Keluarga Korban Mulai Jalani Pengambilan Sampel DNA
Biddokes Polda Sulut sudah selesai melakukan pengambil menyelesaikan pengambilan sampel DNA post mortem dari para korban tewas dalam peristiwa kebakaran di Panti Werdha Damai Manado. Namun ada satu yang belum dilakukan tes DNA atas nama Maria Theresia Mua (86).
Oleh keluarganya yang berada di Jakarta, Maria dititipkan ke Panti Werdha Damai Manado sejak empat tahun silam. Jefry dan Frany diminta oleh keluarga Maria untuk memantau keberadaan Maria di panti tersebut.
"Jadi kami diminta oleh keluarga Oma Maria untuk memantau keberadaan Oma di panti. Yah sebagai penanggungjawab keluarga," ujar Jefry saat diwawancarai di Posko Ante Mortem RS Bhayangkara Manado pada, Senin sore.
Dia mengatakan, pihaknya dipanggil oleh aparat kepolisian untuk mencocokan beberapa hal yang bisa menjadi petunjuk. Jefry juga sudah cek di beberapa rumah sakit yang merawat korban selamat, namun tidak mendapatkan nama Oma Maria.
"Jadi tadi kami memberi keterangan barang-barang yang dipakai oleh Oma Maria seperti anting, cincin dan tongkat," ujarnya.
Jefry mengatakan, ada dua Oma di panti tersebut yang memakai tongkat. Oma yang satu sudah ditemukan selamat dan sedang dirawat di rumah sakit.
"Polisi juga sudah memberikan 16 nama korban selamat, dan Oma Maria tidak termasuk di dalamnya," ujarnya.
Sementara itu, salah satu keluarga korban yang bernama Youla Mawuntu juga terlihat mendatangi Posko Ante Mortem. Dia juga memberikan keterangan terkait ciri-ciri keluarganya yang menjadi korban, sekaligus juga memberikan sampel DNA.
"Jadi hingga sore ini pukul 16.00 Wita, semua sampel DNA post mortem dari 16 korban tewas kebakaran Panti Werdha sudah kami ambil," ungkap Kabid Dokkes Polda Sulut AKBP dr Tasrif.
Saat ini, pihaknya masih menyelesaikan pengambilan sampel ante mortem dari pihak keluarga korban. Jika pengambilan ini sudah selesai, akan segera dikirim ke Puslabfor di Jakarta.
Tasrif memaparkan, pihaknya mengevakuasi 16 kantong jenazah dan selanjutnya dievakuasi ke RS Bhayangkara Manado pada, Senin (29/12/2025), pukul 00.39 Wita.
Selanjutnya proses identifikasi memasuki fase ante mortem. Pada tahapan ini, akan dikumpulkan data-data ante mortem dari pihak keluarga yang menjadi korban. Kemudian data yang terdapat sidik jari.
"Pada posko antemortem, kami akan meminta data-data dari pihak keluarga antara lain data riwayat berobat baik itu berobat umum, atau berobat gigi. Pernah berobat di mana, atau berobat gigi di mana," tuturnya.
Tasrif berharap bantuan dari seluruh masyarakat yang keluarganya ada dalam data korban segera mendatangi posko ante mortem di RS Bhayangkara Manado.
"Kami mengevakuasi 16 kantong jenazah. Gambarannya 15 jenasah kondisi terbakar, bukti identifikasi primer yang ada tiga yakni sidik jari, rekam gigi dan DNA. Untuk sidik jari sudah tidak mungkin di ambil karena 15 itu sudah dalam kondisi terbakar,’’papar Tasrif.
Dia mengatakan, karena bukti primer yang diharapkan sebagai alat identifikasi berupa sidik jari tidak memungkinkan, sehingga pihaknya melakukan identifikasi melalui tes DNA.
"Saat ini kami sudah ambil DNA korban. Ini akan kami bandingkan dengan DNA dari keluarga. Mudah-mudahan terkumpul semua hari ini,".
Data Penghuni Panti Werda Damai
Berdasarkan data dari pihak pengelola Panti Werda Damai Manado, jumlah penghuni panti sebanyak 35 orang, ditambah 2 pasangan suami istri sebagai pembantu atau penjaga. Saat terjadi peristiwa kebakaran, penghuni panti sebanyak 31 orang, ditambah dua pembantu.
"Ada empat penghuni yang dijemput oleh keluarganya untuk merayakan Natal di luar panti, sehingga saat kebakaran mereka masih bersama keluarga," ujar Ketua Panti Werda Dama Manado Olva Sumual saat ditemui di lokasi kebakaran.

2 hours ago
2
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444063/original/089894700_1765770385-c56c8ac3-5948-4515-963a-5575d43dc65b.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457538/original/045615700_1767005275-WhatsApp_Image_2025-12-29_at_17.22.35.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452070/original/056556900_1766384878-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457536/original/088327200_1767004841-WhatsApp_Image_2025-12-29_at_17.22.34.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457376/original/053803200_1766998998-viral_video_pejabat_batam.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456756/original/015954900_1766942834-1000873354__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4023003/original/099779700_1652589008-20220515-kawasan-Puncak-dipadati-pengunjung-ARBAS-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457388/original/098978100_1766999312-c3b31aa4-8d23-40c2-a6de-b6d19122ae4d.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457171/original/005221200_1766989719-bebersih_stadion_siliwangi.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457161/original/028853900_1766989468-panti_terbakar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457073/original/070173500_1766985189-Sekolah_Sukabumi_Banjir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5455493/original/071162400_1766664714-IMG-20251225-WA0253.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456742/original/016908300_1766934951-198134.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456729/original/076305700_1766928302-1001436267.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456712/original/049195100_1766922993-bandung_zoo.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456434/original/057912200_1766886408-1001435244__1_.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456312/original/079040000_1766838805-1000870517__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5456238/original/004661400_1766823176-IMG_4108.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449331/original/009128300_1766054298-1000846788.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406943/original/047368300_1762652163-DISHUB_PERIKSA_KONDISI_TRUK.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405402/original/021689900_1762479257-pegiat_lingkungan.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2913252/original/006053400_1568693352-WhatsApp_Image_2019-09-17_at_10.57.35_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413852/original/010084600_1763203332-IMG_8060__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3977999/original/017889900_1648530540-PMI.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365736/original/041722900_1759205212-IMG-20250930-WA0037.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5418052/original/003419900_1763573564-longsor_di_sukabumi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5409124/original/090705800_1762847004-1001169628.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5448059/original/065762900_1765978898-Bengkel_motor_Fausul_di_Pulau_Mandangin.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5448567/original/067225600_1766033308-1000630000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276590/original/081825200_1751957181-20250708-Banjir-ANg_11.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5448993/original/011330600_1766044717-IMG-20251217-WA0381.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5448872/original/089550000_1766041751-IMG_20251218_112507_767.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449346/original/079160500_1766055185-Kepala_Bulog_Kalteng_Budi_Sultika.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426036/original/098950800_1764250071-Mendagri.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5447862/original/001021800_1765966130-Batu_Nusuk.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5418155/original/099953500_1763607580-Tangkapan_Layar_Video_Pelajar_Jatuh.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449480/original/029142300_1766063506-Ayah_Prada_Lucky_Namo__Pelda_Chrestian_Namo.png)