Keluarga Ungkap Kondisi Pejabat Kemenpar Sebelum Meninggal di Siksorogo Lawu Ultra

1 hour ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga memastikan bahwa Sigit Joko Poernomo yang meninggal saat mengikuti event lari trail Siksorogo Lawu Ultra 2025, tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Bahkan almarhum yang menjabat sebagai Kepala Biro Umum dan Hukum Kementerian Pariwisata itu sering berolahraga lari.

“Sebelum mengikuti lari (Siksorogo Lawu Ultra) dia itu sehat. Dia itu senang hiking juga, hobi memang hiking kayak gitu. Kadang sama teman-temannya kalau longgar pas weekend itu dia hiking. Tiap harinya juga jalan kaki, olahraga itu,” kata adik ipar almarhum, Janes Cucuk Hartanto saat ditemui Liputan6.com di rumah duka, Senin (8/12/2025).

Menurut dia, aktivitas olahraga lari yang dilakoni kakaknya bukan merupakan hal yang baru. Jauh sebelum mengikuti event Siksorogo Lawu Ultra telah melakukan berolahraga lari.

“Iya sudah kebiasaan itu (lari), terus mendaki dan trail run. Kalau weekend itu di rumah juga nge-gym, ya alatnya kecil-kecilan di rumah Jakarta itu,” ujar dia.

Sehari sebelum mengikuti event lari Siksorogo Lawu Ultra 2025 di Tawangmangu, Janes mengungkapkan kalau kakak iparnya sempat pulang ke rumah orang tua di Dusun Buran Wetan, Desa Buran, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Ia pulang mengajak salah satu temannya.

“Itu pulangnya sebenarnya Jumat, terus ada kegiatan kantor akhirnya beliau Sabtu sore dan sempat mampir sini maem (makan) sama temannya. Kowe kudu mampir maem karena sudah dimasakin. Terus mampir maem dan jam lima naik karena teman-temannya sudah di sana Jumat,” ucapnya.

Janes memastikan bahwa kakak iparnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Menurutnya kondisi kesehatannya sangat bagus.

“Ya mungkin dulu kadang itu lho, dulu kayak kecapaian pekerjaan kayak overload pekerjaan tapi memang kondisi fisiknya bagus. Kemarin kan ada tes (fisik kesehatannya),” ucapnya.

Sigit merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia meninggalkan seorang istri yang bernama Rosaldina. Pasangan tersebut belum dikarunia anak.

Penjelasan Panitia

Sebelumnya, Dewan Pembina Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Harmoko, turut mengonfirmasi peristiwa itu. Menurutnya, kedua pelari tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan sebelum lomba berlangsung.

“Sebelum race dimulai mereka keadaannya fit bugar, tidak ada masalah apapun,” ujar Tony.

Dia menambahkan, seluruh peserta yang mengikuti ajang lari lintas alam tahunan itu diwajibkan mengantongi surat keterangan sehat dari dokter sebelum mengikuti perlombaan.

“Terkait surat dokter itu menjadi kewajiban masing-masing, peserta memang harus memiliki surat sehat,” ucapnya.

Tony menyebut kedua korban mengalami serangan jantung di lokasi berbeda. Pujo dinyatakan meninggal sekitar pukul 10.11 WIB saat berada di kilometer 8, sedangkan Sigit Joko Purnomo kolaps di kilometer 12 ketika turun dari Bukit Mitis.

“Yang satunya Pak Sigit Joko Purnomo turun dari Bukit Mitis km 12. Serangan jantung semua,” kata dia.

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner