Waspada Titik Macet dan Rawan Bencana di Sukabumi Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Liputan6.com, Sukabumi - Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, menyoroti dua potensi masalah besar di Kabupaten Sukabumi yang menjadi fokus utama pengamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. 

Masalah tersebut meliputi titik kemacetan krusial di pintu keluar Tol Parungkuda atau Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) sesi II, dan ancaman bencana alam seperti tanah longsor akibat peningkatan curah hujan.

Irjen Pol Rudi menyampaikan, adanya titik penyempitan jalur yang signifikan di pintu keluar Tol Parungkuda, yang pada operasi sebelumnya kerap menjadi sumber kemacetan parah atau trouble spot.

​"Alhamdulillah sekarang saya berada di pintu keluar tol Parungkuda ini yang pada operasi sebelumnya merupakan titik yang krusial di mana terjadi perambatan," ujar Irjen Pol Rudi Setiawan, Selasa (9/12/2025). 

​Ia menjelaskan bahwa permasalahan utama terjadi setelah kendaraan keluar dari gerbang tol. Awalnya terdapat tiga lajur yang cukup besar, namun terjadi penyempitan jalan yang kerap memicu kepadatan lalu lintas.

​"Kami sudah mengecek langsung pintu tol sebelah kiri itu dengan luas yang cukup besar ada 3 lajur, kemudian masuk belok kiri ke arah Sukabumi itu terjadi penyempitan berubah menjadi dua,” terang dia. 

"Di depan ada jembatan yang sedang dalam perbaikan, itu pun semakin menyempit. Ini yang real di lokasi potensi terjadinya trouble spot," tambahnya.

​Selain masalah lalu lintas, Kapolda Jabar juga menyoroti kerawanan bencana alam di Sukabumi, terutama mengingat prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

​"Kami sampaikan bahwa sesuai dengan prediksi ramalan cuaca BMKG, ada potensi terjadinya peningkatan curah hujan dan ini akan berakibat kepada tanah-tanah longsor di seputaran Kabupaten Sukabumi dan banjir bandang. Beberapa waktu lalu hal ini pernah terjadi," paparnya.

​Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kapolda meminta pemerintah daerah dan semua pihak terkait untuk siaga.

​"Ini kami minta kepada Bupati menyiapkan alat-alat berat di sekitar daerah yang berpotensi terjadi bencana dan bila terjadi tanah longsor itu akan segera bergerak," lanjut dia.

​Sementara itu, melalui Polres Sukabumi, telah menyiapkan posko, peralatan, dan personel, serta berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD dan SAR untuk standby dalam rangka antisipasi.

​Fokus Pengamanan: 4 Konsentrasi Utama

​Irjen Pol Rudi Setiawan menyatakan bahwa Polda Jabar telah menetapkan empat konsentrasi utama yang harus diantisipasi oleh seluruh jajaran Polres dan Pemda, terkait dalam pengamanan Nataru, yaitu wilayah rawan kemacetan, rawan kecelakaan, rawan kriminalitas, dan rawan bencana. 

Ia menekankan bahwa kesuksesan operasi kemanusiaan ini harus dilakukan secara bersama-sama dan bersinergi. Kapolda Jabar juga memberikan arahan khusus kepada personel kepolisian.

​"Untuk menghindari adanya penegakan-penegakan hukum, melakukan pengaturan, lakukan pelayanan secara humanis," tutupnya.