Temukan Paku Berkarat dalam Kue, Wanita Ini Tuntut Ganti Rugi Rp 3,7 juta

1 week ago 18

Jakarta -

Seorang wanita menemukan paku berkarat di kue pesanannya hingga hampir memakannya. Wanita itu kemudian menuntut ganti rugi senilai Rp 3,7 juta.

Belakangan ini banyak kejadian pembeli menemukan benda mengerikan di dalam makanan. Mulai dari pecahan kaca, baut, hingga paku berkarat yang bisa mengancam keselamatan kustomer.

Seperti yang dialami oleh wanita di Singapura ini. Wanita bernama Rong tersebut menemukan paku berkarat pada kue walnut pesanannya, lapor Shin Daily News (24/02/25).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kue tersebut dibeli dari Cookhouse by Koufu di Waterway Point. Insiden mengerikan ini terjadi pada Jumat (14/03/25) sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Temukan Paku Berkarat dalam Kue, Wanita Ini Tuntut Ganti Rugi Rp 3,7 jutaTemukan Paku Berkarat dalam Kue, Wanita Ini Tuntut Ganti Rugi Rp 3,7 juta Foto: STOMPS

Awalnya suami Rong ingin membelikan sepotong kue walnut untuknya. Setelah membeli, segera ia membawa pulang untuk diberikan ke istrinya.

Ketika sampai di rumah, istrinya langsung memakan kue tersebut dan menemukan sesuatu yang keras. Ia mengeluarkan benda keras itu dari mulutnya yang ternyata adalah paku berkarat.

"Ketika saya memakan kue, dan saya menggigit sesuatu yang keras, tak pernah menyangka itu adalah paku berkarat," tutur wanita berusia 36 tahun tersebut.

Lebih lanjut, ia langsung melaporkan insiden ini kepada manajer kafe. Pihak kafe langsung mengembalikan uang senilai Rp 16 ribu dan memberinya semangkuk dessert gratis.

Temukan Paku Berkarat dalam Kue, Wanita Ini Tuntut Ganti Rugi Rp 3,7 jutaPenampakan pake berkarat dalam kue. Foto: STOMPS

Namun, ia juga menuntut ganti rugi senilai Rp 3.724.380 untuk biaya medis. Beruntung pihak kafe langsung mengabulkan permintaan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab.

"Dokter memberi saya suntikan tetanus. Total tagihan medis saya sekitar Rp 1,3 juta dan langsung dibayar oleh manajer kafe," tutur Rong.

Keesokan harinya, kepala dan tubuhnya terasa sakit. Selain itu, ia juga merasakan bagian lehernya kaku. Jadi, ia kembali ke klinik pada 16 Maret untuk mengecek kesehatannya.

Lalu, dia kembali ke kafe untuk meminta ganti rugi kepada manajer atas tagihan medisnya sebesar Rp 1,4 juta.

Manajer kemudian memberitahu jika ada klaim lebih lanjut untuk perawatan medis, ia harus menghubungi pihak kafe melalui email. Manajer pun segera memberi ganti rugi tersebut dan meminta maaf atas kejadian ini.

Namun, dia lehernya merasa terkilir di tanggal 18 Maret dan ia yakin bahwa ini efek dari kejadian kemarin. Kemudian ia berkonsultasi dengan praktisi pengobatan tradisional China.

Ia pun mendapat penanganan berupa akupuntur, pijat, dan obat-obatan seharga Rp 1.564.000. Ia merasa biaya pengobatan ini harus ditanggung oleh pihak kafe.

Rong kembali mengirimkan email untuk meminta ganti rugi tersebut, tetapi hingga saat ini belum mendapat tanggapan lebih lanjut.

Lebih lanjut, Rong mengatakan bahwa karena kejadian ini ia tidak bisa bekerja selama seminggu.

Ia juga harus rutin melakukan pengobatan tradisional hingga kondisinya pulih. Rong mengaku trauma atas kejadian tersebut dan menolak untuk membeli kue dari toko yang sama.


(raf/odi)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner