Jakarta -
Sapi limosin kerap jadi sapi kurban pilihan presiden hingga artis. Bobotnya terkenal jumbo hingga 1 ton dengan harga fantastis mencapai Rp 100 juta! Begini fakta menariknya.
Idul Adha dirayakan muslim di seluruh dunia dengan menyembelih hewan kurban, seperti kambing, domba, kerbau, unta hingga sapi. Begitu pula dengan umat muslim di Indonesia.
Untuk setiap hewan kurban, ada jenisnya masing-masing. Contohnya sapi yang terkenal dengan jenis limosin. Jenis sapi ini memiliki bobot hingga 1 ton lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat bobotnya yang jumbo, sapi limosin pun dibanderol hingga harga Rp 100 juta per ekor. Jenis sapi ini diminati para sultan, seperti artis dan presiden.
Berikut 5 fakta menarik seputar sapi limosin:
1. Asal-usul sapi limosin
Sapi limosin yang jadi hewan kurban Prabowo di Sukabumi Foto: Siti Fatimah
Sapi limosin sebenarnya berasal dari wilayah Limousin dan Marche di Perancis. Jenis sapi ini masuk ke dalam bangsa Bos Taurus yang kemudian dipelihara secara massal untuk diambil dagingnya.
Sapi limosin beradaptasi dengan kondisi perbukitan lokal dan tanah asam dan granit yang mengalami mineralisasi lemah dengan variasi suhu yang besar.
Selain diambil dagingnya, jenis sapi ini juga dimanfaatkan sebagai hewan pekerja pada awal-awal pengembangan. Misalnya untuk kegiatan pertanian seperti membajak sawah.
2. Karakteristik sapi limosin
Sapi limosin atau limousin adalah jenis sapi potong yang berotot. Jenis sapi ini secara alami memiliki tanduk dan warna coklat gandum yang lebih terang. Ada juga yang berwarna merah kemerahan hingga gelap.
Sapi limosin termasuk breed sapi besar dan memiliki kerangka bertulang yang kuat. Untuk limosin betina dewasa rata-rata beratnya mencapai 650 kg dan untuk yang jantan dewasa mencapai 1 ton.
Jenis sapi ini memiliki kepala kecil dan pendek dengan dahi lebar. Selain itu, lehernya juga pendek dengan moncong yang lebar. Konformasi badan kompak. Untuk tinggi sapi bisa mencapai 1,5 meter dan panjang 1,75 - 1,95 meter.
Meski secara alami memiliki tanduk, tetapi kini sapi limosin kebanyakan telah dihilangkan tanduknya melalui perkawinan silang.
3. Tersebar sampai ke Indonesia
Sapi limosin konon pertama kali diekspor dari Prancis pada tahun 1960-an. Kini sapi limosin sudah tersebar di sekitar 70 negara, termasuk juga Indonesia.
Di Indonesia sendiri, jenis sapi ini dihasilkan dari hasil persilangan antara jenis Ongole dan Brahman. Meski bibit awalnya adalah impor, tetapi sapi limosin telah populer dikembangkan oleh peternak lokal.
Salah satu lokasi yang dijadikan peternakan sapi limosin berada di daerah lereng gunung Merapi. Di sana, sapi dirawat secara manusiawi.
Tidak hanya diberi makan dan minum, tetapi juga dilakukan memijat secara rutin agar otot-otot sapi tersebut bisa sempurna.
4. Keunggulan sapi limosin
Selain karena bobotnya yang super jumbo, sapi limosin juga memiliki keunggulan lainnya jika dibandingkan sapi lokal dari Indonesia.
Di Indonesia, sapi limosin murni biasanya hanya terdapat di balai pengembangan ternak dan digunakan sebagai produksi semen untuk inseminasi buatan pada sapi-sapi lokal.
Hasil dari persilangan antara sapi limosin dan sapi lokal atau biasa disebut peranakan limosin memiliki keunggulan yang tentunya dimiliki oleh kedua jenis induknya.
Kemampuan peranakan limosin ini adalah dapat tumbuh besar seperti sapi limosin dan kemampuan adaptasi pada suhu tropis. Maka tak heran jenis sapi ini dibanderol dengan harga fantastis.
5. Harga capai Rp 100 juta
Sapi limosin seberat 992 kilogram yang dibeli Presiden Prabowo untuk kurban di MAJT An-Nuur Kabupaten Magelang. Foto: dok. Istimewa
Harga untuk satu ekor sapi limosin berbeda-beda tergantung dengan berat, usia, dan jenis kelamin sapi. Harganya mulai dari belasan juta hingga puluhan juta rupiah.
Selain itu, untuk ukuran yang mencapai 1 ton, harganya bisa mencapai Rp 100 juta. Seperti halnya sapi limosin yang jadi hewan kurban presiden Prabowo Subianto tahun ini. Harganya mencapai Rp 110 juta, berasal dari peternak di Kampung Curug Gelar Tespong, Baros, Sukabumi.
(adr/adr)