Jakarta -
Terlalu sering menyantap makanan pedas, influencer asal China ini berakhir tragis. Ia meninggal dunia usai mengidap penyakit kanker lambung.
Makanan pedas jadi salah satu konten kuliner sampai bahan mukbang favorit di Asia. Apalagi kini banyak orang yang menggemari rasa pedas. Mereka tidak bisa makan kalau hidangannya tidak pedas atau tidak memiliki saus sambal.
Mengutip DailyMailUK (05/06), kebiasaan makan pedas ini ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan bahkan sampai merenggut nyawa seseorang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini ada influencer sekaligus konten kreator asal China bernama Qianqian yang meninggal di usia muda yaitu 25 tahun. Nyawanya tak tertolong setelah berjuang melawan penyakit kanker lambung.
Kanker lambung rupanya dipicu karena kebiasaannya menyantap makanan pedas. Ia sering mengunggah video makan di akun miliknya 'I Love Crab Pot', di mana Qianqian hobi menyantap makanan pedas.
Tragis! Kisah Influencer Tewas karena Terlalu Sering Makan Pedas Foto: Site News
"Kanker lambung yang saya derita ini mungkin dipicu karena beberapa kebiasaan saya. Saya jarang sarapan setiap harinya. Pola makan saya juga tidak teratur, tapi saya suka makanan pedas," ungkap Qianqian kepada media lokal di China.
Sebelum mengidap kanker lambung, Qianqian memang sangat suka hot pot ala China. Hot pot tersebut ia isi dengan aneka seafood dan tambahan cabai kering dalam jumlah banyak. Ia juga menambahkan cabai Sichuan yang terkenal memiliki rasa pedas ekstrem ke hot pot yang disantapnya.
Qianqian menjelaskan bahwa sebelum didiagnosa mengidap penyakit kronis ini, perutnya sering terasa sakit selama beberapa bulan. Awalnya ia pikir itu hanya efek biasa karena pola makannya yang tak teratur.
Namun ketika rasa sakit di perutnya tak kunjung membaik, akhirnya Qianqian memeriksa kondisinya ke dokter dan sempat melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi penyakit itu kembali lagi dan membuat kondisi kesehatannya semakin buruk dan akhirnya meninggal dunia.
Menanggapi kasus ini, dokter spesialis onkologi dan hematologi dari Dalin Tzu Chi Hospital di Taiwan, Dr. Li Sijin, menjelaskan bahwa konsumsi cabai berlebihan berpotensi menimbulkan iritasi pada mukosa lambung, yaitu lapisan terdalam dinding lambung.
Tragis! Kisah Influencer Tewas karena Terlalu Sering Makan Pedas Foto: Site News
Iritasi yang terjadi secara terus-menerus dapat memicu perubahan sel yang meningkatkan risiko kanker. Meski begitu, Dr. Li menegaskan bahwa cabai tetap aman dikonsumsi selama dalam jumlah wajar dan tidak berlebihan. Ia juga menambahkan bahwa pola makan yang tidak teratur memang dapat berdampak buruk pada sistem pencernaan, meski tingkat risikonya terhadap kanker lambung tidak sebesar konsumsi cabai secara ekstrem.
Hingga kini memang belum ada bukti ilmiah yang benar-benar menyimpulkan bahwa makanan pedas secara langsung menyebabkan kanker lambung. Penelitian mengenai hal ini masih menunjukkan hasil yang beragam.
Namun, sejumlah faktor lain telah terbukti berkontribusi terhadap risiko kanker lambung. Cancer Research UK mencatat bahwa konsumsi tinggi makanan yang diasinkan dapat meningkatkan risiko kanker lambung sebesar 28% hingga 56%, sementara asupan garam berlebih bisa meningkatkan risiko hingga 68%.
Di sisi lain, beberapa penelitian juga menunjukkan manfaat dari konsumsi cabai dalam jumlah sedang. Sebuah studi yang diterbitkan British Journal of Nutrition pada 2024 menemukan bahwa makan makanan pedas sekali dalam seminggu dapat menurunkan risiko stroke hingga 13%.
(sob/adr)