Teman tapi Maling, Pinjam Sepeda Motor untuk Beli Rokok Malah Dijual Demi Tebus HP

Liputan6.com, Lampung - Seorang pelajar berinisial MRF (17) di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, harus berurusan dengan polisi setelah nekat melakukan aksi penggelapan sepeda motor milik temannya sendiri.

Pelaku membawa kabur sepeda motor korban saat keduanya sedang bermain bersama. Ironisnya, sepeda motor tersebut kemudian dijual untuk menebus ponsel milik pelaku yang sebelumnya digadaikan.

Korban diketahui berinisial EAS (16), seorang pelajar asal Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung. Akibat peristiwa itu, korban mengalami kerugian satu unit sepeda motor Honda Vario 125.

Kanit Reskrim Polsek Natar, Ipda Adek Suci Pebrianto, mewakili Kapolsek Natar AKP Setyo Budi Howo, membenarkan adanya kasus penipuan dan penggelapan tersebut.

“Iya benar, peristiwanya terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025 sekitar pukul 00.00 WIB di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar,” ujar Adek Suci, Jumat (27/12/2025).

Ade menjelaskan, kejadian bermula saat pelaku mengajak korban bermain ke wilayah Natar dengan menggunakan sepeda motor milik korban. Setibanya di lokasi, pelaku berpura-pura meminjam motor dengan alasan membeli rokok.

“Korban kemudian ditinggalkan pelaku di sebuah masjid. Namun pelaku tidak pernah kembali dan membawa kabur sepeda motor korban,” jelasnya.

Atas kejadian tersebut, korban langsung melapor ke Polsek Natar. Setelah melakukan penyelidikan dan mengantongi alat bukti, polisi bergerak cepat. Pada hari yang sama sekitar pukul 17.30 WIB, Unit Reskrim Polsek Natar berhasil menangkap pelaku di Desa Merak Batin, Kecamatan Natar.

“Dalam pemeriksaan awal, pelaku mengakui seluruh perbuatannya. Ia mengaku menjual motor korban untuk menebus ponselnya yang digadaikan,” ungkap Adek.

Saat ini pelaku serta barang bukti sepeda motor korban telah diamankan di Polsek Natar guna menjalani proses penyidikan lebih lanjut.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 372 dan atau Pasal 378 KUHP tentang penggelapan dan penipuan dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.