Paus Leo XIV Angkat Romo Hans Monteiro Jadi Uskup Larantuka

2 days ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Leo XIV, akhirnya mengangkat Romo Yohanes Hans Monteiro menjadi Uskup Larantuka baru, Sabtu, 22 November 2025.

Pengumuman secara terbuka oleh sri Paus Leo XIV dari Vatikan menjadi momentum suka cita bagi ratusan ribu umat di Keuskupan Larantuka meliputi Kabupaten Flores Timur dan Lembata.

Mgr Hans Monteiro menggantikan Mgr. Fransiskus Kopong Kung yang purnatugas kegembalaan atau emeritus. Usia Mgr Frans sudah 75 tahun dengan masa tugas 25 tahun lamanya.

"Paus Leo XIV mengangkat Romo Yohanes Hans Monteiro sebagai Uskup Keuskupan Larantuka yang baru," ujar Sekjen Keuskupan Larantuka, Romo Ancis Kwaelaga.

Sejumlah pastor dan biarawati bersama umat di Larantuka bersuka cita menyambut pemimpin gereja keuskupan baru yang diumumkan tepat pukul 19.17 Wita, sementara dari Vatikan pukul 12.00 bersamaan dengan waktu angelus.

Ruangan Gereja Katedral Larantuka riuh dengan tepuk tangan ratusan pasang tangan. Mereka bersorak gembira saat Mgr. Fransiskus Kopong Kung memperkenalkan Romo Hans Monteiro di altar gereja.

Ibadah Vesper

Sebelum pengumuman resmi Uskup Larantuka yang baru di Gereja Katedral Larantuka, Sabtu, 22 November 2025 malam, umat, para biarawan dan biarawati mengadakan ibadat Vesper. Ibadah ini mengawali pengumuman nama Uskup Larantuka yang baru yang akan menggantikan Uskup Larantuka.

Ibadat vesper sebelum tahbisan uskup merupakan tradisi liturgi yang mendalam akarnya dalam sejarah Gereja Katolik. Secara umum, vesper (doa sore) adalah bagian dari Liturgia Horarum (Liturgi Jam-Jam Suci), yang diwariskan dari tradisi doa harian umat Yahudi dan berkembang sejak Gereja perdana.

Seiring waktu, vesper menjadi salah satu pilar dari doa resmi Gereja, yang ditetapkan oleh para biarawan dan klerus untuk menghormati Tuhan sepanjang hari.

Profil Romo Hans Monterio

Romo Hans Monteiro kelahiran 15 April 1971 bergelar doktor yang sebenarnya dosen Liturgi pada Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology dan formator pada Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus di Ritapiret.

Ia lahir pada 15 April 1971 di Larantuka (Indonesia). Setelah masuk Seminari Menengah Santo Domingo di Hokeng, ia melanjutkan studi di Institut Filsafat Katolik Ledalero (Indonesia), kemudian menjalani masa praktik pastoral di Paroki St. Yoseph Lewotobi.

Ia ditahbiskan menjadi imam pada 14 Juli 1999. Ia telah menjalankan beberapa tugas dan studi lanjutan, antara lain:

- Pengajar di Seminari Menengah Santo Domingo, Hokeng (1999–2004)

- Meraih Licentiat dan Doktor Liturgi pada Fakultas Teologi Katolik Universitas Wina, Austria (2005–2018)

-Vikaris Paroki di Franz-von-Assisi-Kirche (Mexikoplatz) dan Maria Himmelfahrt di Bad Deutsch-Altenburg, Wina (2005–2018

-Pengajar Liturgi di Ledalero Institute of Philosophy and Creative Technology dan formator di Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus di Ritapiret, Keuskupan Maumere (sejak 2018)

-Anggota Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia (sejak 2022).

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner