Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Status Jadi Awas

23 hours ago 5

Liputan6.com, Kupang - Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meningkat drastis sejak Senin (24/11/2025). Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menaikkan status gunung ini dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) mulai pukul 21.00 Wita.

Gunung Lewotobi yang memiliki ketinggian 1.584 mdpl itu menunjukkan gejala peningkatan aktivitas signifikan dalam 8 jam terakhir. Tercatat 64 kali Gempa Vulkanik Dalam dan 21 kali Tremor Non Harmonik, menandakan adanya suplai magma baru dalam jumlah besar yang bergerak cepat ke permukaan.

"Lonjakan kegempaan ini berpotensi memicu erupsi eksplosif," kata Plt. Kepala Badan Geologi, Lana Saria, dalam keterangan tertulis.

Peningkatan tajam aktivitas kegempaan mulai terdeteksi sejak pukul 14.00 Wita, ditandai bertambahnya gempa vulkanik dalam yang mengindikasikan pergerakan magma dengan tekanan tinggi.

Erupsi terakhir tercatat pada 18 Oktober 2025 pukul 00.44 Wita, namun dalam seminggu terakhir gempa hembusan mengalami fluktuasi dengan tekanan gas yang terus berlangsung di kedalaman dangkal.

Data Visual dan Instrumental Menguatkan Tren Kenaikan

Lana menyebutkan bahwa dalam dua hari terakhir aktivitas visual serta kegempaan menunjukkan tren kenaikan tajam.

"Tiltmeter memperlihatkan inflasi signifikan, tanda pergerakan magma yang menekan tubuh gunung. Dan, GNSS menunjukkan kenaikan komponen vertikal dalam tiga hari terakhir, menandakan suplai magma dari kedalaman masih terus bergerak ke arah permukaan," ujarnya.

Kondisi tersebut menjadi dasar Badan Geologi meningkatkan status gunung menjadi Level IV (Awas).

Radius Bahaya Diperluas

Dengan meningkatnya status, Badan Geologi memberikan rekomendasi ketat bagi masyarakat. Di antaranya, dilarang beraktivitas dalam radius 6 km dari pusat erupsi. Kemudian, zona sektoral berbahaya mencapai 7 km ke arah barat laut–timur laut.

"Warga diminta tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan tidak menyebarkan informasi tidak resmi," kata Lana.

Selain ancaman erupsi, hujan lebat berpotensi menimbulkan banjir lahar pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Lewotobi Laki-Laki, seperti Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.

Warga yang terdampak abu vulkanik dianjurkan memakai masker atau penutup hidung untuk menghindari gangguan pernapasan. Abu erupsi juga dapat mengganggu operasional bandara dan jalur penerbangan, terutama jika sebaran abu bergerak ke wilayah aktivitas penerbangan.

Pemda Diminta Intensif Berkoordinasi

Badan Geologi meminta pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera dan PVMBG, serta mengimbau masyarakat mengakses informasi resmi melalui Magma Indonesia dan kanal resmi Badan Geologi.

Lana menegaskan pentingnya kewaspadaan seluruh pihak mengingat aktivitas vulkanik masih tinggi dan pergerakan magma terus berlangsung.   

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner