Demo Tolak Proyek PLTP, Warga di Kaki Gunung Gede Pangrango Gagal Bertemu Bupati Cianjur

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga yang tinggal di kaki Gunung Gede Pangrango mendatangi Pendopo Cianjur, Rabu (10/12/2025). Mereka menuntut Bupati Cianjur, Muhammad Wahyu, membuktikan janji yang pernah ia sampaikan untuk ikut serta menolak dan melawan rencana proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) atau geothermal di kawasan tersebut.

​Massa aksi berangkat menuju Pendopo dari kaki Gunung Gede dengan berbagai kendaraan, termasuk sepeda motor, pikap dan truk.

Setelah melalui beberapa jalur utama, mereka berkumpul di gerbang utara pendopo. Di sana, perwakilan massa menyampaikan tuntutan mereka kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur dan secara spesifik menagih komitmen penolakan proyek geothermal dari Bupati.

​Deden Patra, perwakilan massa, menyatakan bahwa aksi ini adalah upaya untuk menagih janji Muhammad Wahyu yang sebelumnya pernah berucap akan menolak dan melawan proyek tersebut.

Kekhawatiran utama mereka adalah dampak proyek geothermal yang dikhawatirkan dapat merusak ekosistem alam di kawasan Gunung Gede Pangrango.

"Dengan proyek ini dikhawatirkan terjadi bencana yang lebih merusak lagi," ujar Deden.

Ia menyoroti bahwa Cianjur memiliki sejarah gempa bumi yang parah di kaki Gunung Gede, sehingga proyek panas bumi dikhawatirkan dapat memicu bencana yang lebih destruktif.

​Massa aksi kecewa karena Bupati Cianjur tidak berada di lokasi dan tidak menemui mereka.

​"Kami kecewa, kami datang hanya untuk menagih janji yang sudah diucapkan saat masa kampanyenya. Dengan tidak hadirnya beliau, kami anggap Cianjur tidak punya Bupati," tegas Deden Patra.

Deden Patra menambahkan, aksi ini tidak akan berhenti hingga tuntutan mereka dipenuhi. Jika tidak ada hasil signifikan di tingkat kabupaten, massa berencana melanjutkan aksinya ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, berharap mendapatkan dukungan penolakan terhadap proyek geothermal.

"Kalau sekarang tidak ada hasil, kami akan aksi ke Pemprov Jabar. Berharap ada respon dari Pemprov Jabar untuk menolak proyek Geothermal," jelasnya.

​Aksi ini dipicu oleh beredarnya video lama di media sosial dan pesan WhatsApp. Dalam video berdurasi 28 detik yang direkam saat masa kampanye, Bupati Muhammad Wahyu yang saat itu masih calon menyatakan komitmennya untuk melawan proyek strategis panas bumi di Gunung Gede Pangrango.

Ia bahkan menjanjikan pengembangan pariwisata sebagai alternatif, dengan harapan mengembalikan pamor Gunung Gede Pangrango setara dengan gunung-gunung terkenal lain seperti Bromo.