Cuaca Ekstrem, Banjir dan Longsor Landa Belasan Kabupaten dan Kota di Sumbar

10 hours ago 4

Liputan6.com, Padang - Cuaca buruk melanda Sumatera Barat (Sumbar) dalam satu minggu terakhir, akibatnya Sebagian besar daerah di provinsi ini diterjang banjir dan longsor sejak Senin 24 November 2025 hingga hari ini Selasa (25/11/2025).

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, banjir melanda setidaknya 11 kabupaten dan kota di provinsi setempat seperti Kota Padang, Pariaman, Kabupaten Solok, Padangpariaman, Pesisir Selatan.

Pantauan Liputan6.com, di Kota Padang banjir menerjang sejumlah titik salah satunya di Batu Busuk Kecamatan Pauh. Air masuk hingga ke rumah warga akibat luapan Sungai Batu Busuk.

"Iya sungai meluap airnya bercampur lumpur masuk ke rumah," kata salah seorang warga Batu Busuk, Ros (54) kepada Liputan6.com, Selasa (25/11/2025).

Di Batu Busuk, terlihat warga mengungsi ke rumah saudaranya mengingat hujan yang masih terus mengguyur dan debit sungai semakin besar.

"Sebanyak 50 KK di Batu Busuk sudah dievakuasi, untuk korban jiwa tidak ada," kata Kepala BPBD Kota Padang Hendri Zulviton.

Kondisi terkini, air dan lumpur yang masuk ke rumah warga mulai surut, namun demikian evakuasi tetap dilakukan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga.

Selain di Batu Busuk, banjir juga terpantau di Gunung Pangilun, Bypass di depan Rumah Sakit Siti Rahmah, Ulak Karang dan Tunggul Hitam.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau memperkirakan hujan masih terus mengguyur sebagian besar Sumatera Barat hingga beberapa hari ke depan.

Banjir lahar dingin disertai letusan sekunder Gunung Semeru kembali menerjang aliran Curah Kobokan, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Minggu petang (23/11).

Banjir Rendam Enam Desa di Banyuwangi, 739 KK Terdampak

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Banyuwangi bagian selatan pada Sabtu sore (22/11/2025) menyebabkan banjir di sejumlah titik. Enam desa di Kecamatan Siliragung dan Kecamatan Pesanggaran dilaporkan terdampak.

Di Kecamatan Siliragung, desa yang terendam banjir meliputi Buluagung, Siliragung, Semporejo, dan Kesilir. Sementara dua desa lainnya berada di Kecamatan Pesanggaran, yakni Sumberagung dan Sumbermulyo.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turun langsung memantau kondisi warga sekaligus memastikan langkah penanganan. “Intensitas hujannya memang tinggi, ratusan rumah warga tergenang,” ujar Ipuk saat meninjau lokasi, Minggu (23/11/2025).

Dalam kunjungannya, Ipuk mendatangi rumah warga, termasuk kediaman Madori (44) di Dusun Krajan, Desa Buluagung, yang mengalami kerusakan pada bagian dapur akibat pondasi tergerus arus banjir.

Sarjono, salah satu warga terdampak, menceritakan banjir datang secara tiba-tiba.

"Tiba-tiba air datang sekitar pukul 17.30 dan masuk ke rumah dan tidak bisa menyelamatkan barang-barang. Ketinggiannya ada setengah meter. Tapi tidak lama air kembali surut," katanya.

Selain meninjau rumah warga, Ipuk juga menyerahkan bantuan kebutuhan pokok bagi keluarga terdampak dan memantau kondisi SDN 3 Sumberagung yang turut terendam. Setelah banjir surut, guru dan siswa dibantu petugas gabungan melakukan pembersihan fasilitas sekolah.

"Memang permasalahannya ada di drainase dan juga di sungai," ujar Ipuk.

Longsor di Kawasan Gunung Gamping

Ipuk telah memerintahkan BPBD dan Dinas PU Pengairan Banyuwangi untuk melakukan langkah penanganan teknis, termasuk normalisasi sungai dan pembersihan drainase di area terdampak.

"Saya perintahkan dinas terkait untuk membersihkan semua drainase yang ada di pinggir jalan agar alirannya lancar ketika hujan," tambahnya.

Selain banjir, terjadi pula longsor di kawasan Gunung Gamping. Petugas gabungan bersama warga melakukan pembersihan material longsoran sejak pagi. Ipuk menyebut longsor berulang terjadi karena perubahan fungsi lahan.

"Lahan yang dulunya berupa tanaman keras, sekarang ditanami pohon pisang. Kita sudah koordinasi dengan pihak Perhutani, segera akan ditanam lagi tanaman keras agar menguatkan struktur tanah," tuturnya.

Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, melaporkan total 739 kepala keluarga terdampak bencana tersebut.

"Hanya satu rumah yang dapurnya ambruk. Lainnya terdampak genangan air yang masuk ke dalam rumah. Tim gabungan telah membantu pembersihan pasca banjir termasuk penanganan longsor di Gunung Gamping," kata Danang.

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner