Bencana Longsor Banjarnegara: Nenek 90 Tahun Ditemukan Terkubur 3 Meter

2 days ago 6

Liputan6.com, Banjarnegara - Hari ketujuh operasi pencarian dan pertolongan dalam peristiwa longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), tim SAR gabungan menemukan dua jenazah korban.

Dua korban tersebut berjenis kelamin perempuan dan ditemukan di sektor B lokasi longsor dengan kedalaman sekitar tiga meter di bawah tumpukan material tanah dan beton.

Korban pertama berhasil diidentifikasi sebagai Aminah (90), warga RT 03/RW 02 Dusun Kalibening, Desa Pandanarum. Aminah dievakuasi pukul 12.15 WIB, Sabtu (22/11/2025).

Lima jam kemudian, tepat pukul 17.20 WIB, satu jenazah perempuan lainnya berhasil ditemukan di titik yang sama. Korban kedua ini hingga malam ini masih dilakukan proses identifikasi oleh Tim DVI Polri.

Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono menyebutkan, keberadaan satwa pelacak milik Basarnas dan Brimob Polda Jateng itu sangat membantu pencarian.

"Indikasi dari bau yang diindera anjing ditambah keterangan detail dari keluarga yang selamat sangat membantu mempersempit area pencarian," ujar Budiono, Sabtu (22/11/2025).

Menurut dia, dengan tambahan penemuan dua korban hari ini, jumlah korban yang berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia menjadi 12 orang.

Sementara itu, masih ada 16 orang lainnya yang masuk dalam daftar pencarian dan hingga kini belum ditemukan.

Longsor dahsyat di lereng bukit Desa Pandanarum, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah ini dipicu hujan ekstrem selama berjam-jam pada 15 November 2025. Longsoran tanah langsung menghantam permukiman padat di Dusun Kalibening dan sekitarnya.

Fokus edisi (18/11) mengangkat beberapa topik pilihan sebagai berikut, Evakuasi Korban Tebing Longsor Banjarnegara, Gunungan Sampah Kerang di Pantai Cilincing, Monyet Liar kembali Masuk Permukiman.

Pergerakan Tanah

Badan Geologi menyatakan pergerakan tanah mencapai volume lebih dari 500.000 meter kubik dengan panjang bidang longsor hampir 800 meter, menjadikan bencana ini salah satu yang terparah di Banjarnegara dalam satu dekade terakhir.

Sebenarnya sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas operasi SAR berakhir setelah tujuh hari. Namun melihat besarnya potensi masih ditemukannya korban serta dukungan cuaca yang cerah akhirnya diambil keputusan bersama bahwa operasi SAR diperpanjang tiga hari.

"Hingga Selasa, 25 November 2025. Kesepakatan ini telah disetujui Kasatgas, seluruh potensi SAR gabungan, dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Kami optimistis dengan cuaca yang mendukung dan penggunaan alat berat tambahan, korban yang masih tertimbun bisa segera ditemukan dan diserahkan kepada keluarga," jelas Budiono.

Hingga malam ini, ratusan personel dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga masih bertahan di lokasi bencana.

Longsor Banjarnegara: Tim SAR Temukan 2 Jasad Dalam Bayang-Bayang Longsor Susulan

Sebelumnya, upaya pencarian dan evakuasi korban longsor Banjarnegara memasuki hari keenam, Jumat (21/11/2025). Guyuran hujan intensitas ringan hingga sedang mewarnai upaya tim SAR gabungan.

Hingga pukul 18.00 WIB, tim menemukan dua jasad lagi di sektor C.1. Korban pertama adalah Susanti, perempuan berusia 26 tahun, yang ditemukan sekitar pukul 16.30 WIB. Satu jam kemudian, tepat pukul 17.00 WIB, jasad Jonathan Prayoga, bocah laki-laki berusia 7 tahun, juga berhasil dievakuasi.

Dengan penemuan ini, total korban yang sudah ditemukan menjadi 12 orang, sementara 16 orang lainnya masih dalam pencarian intensif. Dua korban yang ditemukan sehari sebelumnya telah teridentifikasi sebagai Lipah, 45 tahun, dan Warjono Lamar, 65 tahun.

Menurut Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, proses pencarian dan evakuasi korban longsor terus terkendala hujan deras.

"Kami sempat menghentikan aktivitas demi menghindari longsor susulan," kata Budiono.

Hingga saat ini Basarnas menerjunkan 17 alat berat. Meski demikian hujan membuat alat berat itu hanya bisa dioperasikan sebagian secara parsial.

Ditambahkan bahwa pencarian memang berjalan terus, namun saat intensitas hujan meningkat, operasi langsung dihentikan untuk menjaga keselamatan personel.

Akibat longsor ini ada 934 jiwa dari 335 keluarga yang mengungsi di lima titik posko darurat, termasuk kantor kecamatan setempat. Sementara ada ratusan rumah rusak, puluhan di antaranya tertimbun total.

"Infrastruktur jalan, irigasi, dan bendungan kecil di desa itu juga hancur lebur," kata Budiono.

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner