Benarkah Stevia Termasuk Pemanis Sehat? Ini Kata Peneliti

2 months ago 93

Jakarta -

Stevia populer sebagai pemanis alternatif yang lebih sehat untuk dikonsumsi. Ternyata ada beberapa pertimbangan dari ahli terkait efek samping stevia.

Data penderita diabetes yang terus meningkat dari tahun ke tahun membuat para hali terus memutar otak. Hingga akhirnya muncul solusi pemanis alternatif yang dipercaya lebih sehat dan layak dikonsumsi setiap hari.

Salah satunya adalah stevia. Pemanis alternatif yang satu ini populer untuk ditambahkan baik ke dalam minuman maupun makanan yang manis. Hampir semua pegiat diet sehat memilih stevia sebagai sumber pemanis yang dikonsumsinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi apakah stevia benar-benar sehat sepenuhnya? Nyatanya ada beberapa pertimbangan yang juga dikhawatirkan ahli terhadap efek samping stevia.

Baca juga: 5 Fakta Sejarah Bakpia, Oleh-oleh Ikonik Yogyakarta

Shot of stevia, a low calorie and low carb sugar substitute as tablets and granulatedStevia berasal dari kandungan steviol glikosida pada daun stevia. Foto: Getty Images/iStockphoto/Rocky89

Merujuk pada Cleveland Clinic (28/6/24) stevia resmi dinyatakan oleh U.S Food and Drug Administration (FDA) sebagai bahan tambahan yang aman dikonsumsi pada 2008. Stevia sendiri datang dari steviol glikosida yang terkandung pada daun stevia.

Disebutkan bahwa rasa manis yang diberikan oleh stevia 400 kali lipat lebih manis dibandingkan dengan sukrosa atau gula olahan. Komponen steviol glikosida didapatkan dari ekstraksi daun stevia yang diseduh mirip teh.

Setelah daun diseduh, cairan antara air dan yang berkonsistensi lebih kental akan disaring untuk dipisahkan. Cairan yang lebih kental itulah ekstrak stevia yang akan diubah menjadi bubuk melalui proses pengeringan.

Walaupun stevia dinyatakan aman untuk dikonsumsi, tetapi FDA juga memiliki syarat stevia yang aman dikonsumsi. Yakni stevia yang mengandung steviol glikosida pada kadar 95% atau stevia murni. Tetapi pemanis tambahan seperti Enliten, PureVia, Stevia in the Raw, dan Truvia masih diperbolehkan sebagai campurannya.

Baca juga: Kocak! Demi Tren Makan Anggur, Netizen Ini Ganti dengan Buah Lain

Pemanis buatan dari Stevia.Walaupun dinilai sehat, ahli gizi masih khawatir dengan efek samping yang mungkin ditimbulkan. Foto: Getty Images/iStockphoto/yul38885 yul38885

Lebih lanjut FDA menyebut ada beberapa jenis stevia yang belum diterima keabsahannya sebagai pemanis alternatif yang sehat. Stevia mentah berupa daun utuh, akar, cabang ranting, dan bagian tanaman stevia lainnya tidak bisa disebut sebagai pemanis layak konsumsi.

Di balik banyaknya manfaat stevia untuk kesehatan, sebuah penelitian pada 2022 menunjukkan adanya efek samping dari konsumsi stevia. Salah satu yang pertama kali ditemukan adalah efeknya terhadap ketidakseimbangan mikrobiota pada usus.

Namun pada penelitian lanjutan di 2024, tidak ditemukan bukti bahwa stevia dapat membahayakan usus pada pengamatan selama 12 minggu. Tetapi penemuan tersebut tidak mengesampingkan fakta bahwa stevia dapat menyebabkan mual atau kembung.

Natalie Crtalic selaku ahli gizi tersertifikasi menyebut ada kekhawatiran bahwa stevia dapat memengaruhi hormon. Beberapa ahli gizi membenarkan kecemasan tersebut, tetapi tetap penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam dibutuhkan guna membuktikannya lebih jelas.


(dfl/odi)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner