Belum Terima Pesangon, Ratusan Eks Karyawan Sritex Turun ke Jalan

3 weeks ago 13

Liputan6.com, Jakarta Ratusan mantan karyawan PT Sritex kembali demonstrasi menuntut pembayaran pesangon yang belum juga diterima sejak perusahaan tersebut dinyatakan pailit, dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 1 Maret 2025 lalu.

Dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan bangunan eks pabrik Sritex itu, para peserta membawa bendera serta spanduk bergambar pejuang buruh yang kini telah dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasiona, Marsinah.

Dalam spanduk tersebut juga terdapat tulisan “Marsinah Tidak Mati, Kami Berlipat Ganda.” Selain itu, sejumlah poster juga bertuliskan seperti “Jangan Bunuh Hak-hak Kami” dan “Kami Tak Memintal Benang, Tapi Duka.”

Salah satu eks karyawan Sritex, Widodo, menyampaikan bahwa mereka datang ke bekas pabrik untuk menuntut pembayaran pesangon yang sejak dilakukan PHK massal pada 1 Maret 2025 lalu hingga kini belum dibayarkan.

“Hari ini kita menuntut pesangon itu segera diselesaikan. Karena selama 8 bulan lebih teman-teman kita sudah tidak bekerja. Jadi tentunya kebutuhan rumah tangga dan semuanya itu bisa terpenuhi,” kata Widodo, Senin (10/11/2025).

Ia mendesak kurator segera menyelesaikan tugasnya, termasuk melelang aset perusahaan agar hak-hak para pekerja bisa dibayarkan.

“Kurator PT Sritex segera selesaikan tugasnya agar aset perusahaan segera dilelang dan mendapatkan pesangon. Itu tuntutan kami,” ujar dia.

Widodo juga menambahkan bahwa para eks karyawan akan terus mengawasi proses penyelesaian kasus Sritex hingga hak mereka terpenuhi.

“Antusias karyawan untuk segera mendapatkan hak-haknya itu sangat-sangat serius sekali. Sampai sejauh ini belum ada kepastian pembayaran pesangon,” katanya.

Sementara itu, koordinator lapangan aksi, Agus Wicaksono, mengatakan bahwa tuntutan utama mereka adalah kepastian pembayaran pesangon dan THR 2024 oleh pihak kuraton yang hingga saat ini belum ada kepastian.

“Yang jelas kami mengadakan aksi ini karena kami menuntut hak-hak kami yang belum dibayarkan sama kurator, yaitu pesangon dan THR,” ucap Agus.

Agus menyebut, dari 8.475 karyawan yang terkena PHK, baru sekitar 3.000 orang yang berhasil mendapat pekerjaan baru, sementara lainnya masih menganggur karena faktor usia. Mereka sangat berharap pada pembayaran pesangon sebagai tumpuan hidup.

Dia juga menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah yang menetapkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional.

Menurutnya, sosok Marsinah menjadi simbol perjuangan buruh yang tertindas dan kini menginspirasi perjuangan para eks pekerja Sritex.

“Marsinah memang menjadi ikon dari suatu pergerakan buruh yang terzalimi. Dan sekarang hari ini beliau dikukuhkan sebagai pahlawan. Jadi ini menjadi spirit bagi kami bahwa perjuangan Marsinah pun tetap ada di orang-orang buruh (PT Sritex) yang terzalimi,” pungkasnya.

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner