22 Ular Sanca Penghuni Gorong-gorong di Sukabumi Muncul, Bikin Geger Warga

Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan puluhan ekor anak ular Sanca dari saluran air atau gorong-gorong di depan Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, ​bikin warga dan pengguna jalan heboh, Selasa (09/12/25).

​Fenomena yang tak lazim ini sontak menarik perhatian khalayak ramai. Warga berkerumun, bahkan banyak pengendara motor dan mobil yang sengaja menepikan kendaraan, didorong rasa penasaran untuk menyaksikan langsung sekumpulan anak ular tersebut.

​Penemuan mengejutkan ini bermula dari seorang saksi mata, Nanan Apon yang sedang mengejar seekor biawak di lokasi.

​"Awalnya ada biawak, pas saya samperin ada ular satu di atas, pas dilihat ke bawah gorong gorong, ternyata ada banyak," ungkap Nanan.

​Nanan mengaku sangat terkejut bahkan merinding dan segera melaporkan temuan tersebut kepada warga sekitar serta petugas pemadam kebakaran (Damkar).

"Saya kaget merinding juga, tadi sama warga lain melapor ke Damkar. Itu banyak sekali ularnya ada puluhan kayaknya. Masih pada kecil kayaknya baru megar ularnya," tambahnya.

Tidak butuh waktu lama, Tim Rescue Pos I Pemadam Kebakaran (Damkar) Palabuhanratu tiba di lokasi untuk segera melakukan proses evakuasi.

​Wadanpos I Damkar Palabuhanratu, Amirudinhaq, menyampaikan bahwa jumlah anak ular yang ditemukan ternyata jauh melampaui perkiraan awal.

​"Awal kami menerima laporan dari Pak Aceng dari pak Danpos dan kami bergerak ke sini bersama tim 4 orang. Awalnya saya kira di video itu hanya 5 ekor, ternyata pas kita kesini sebanyak 22 ekor," jelasnya.

​Menurut Amir, puluhan anak ular yang dievakuasi tersebut diidentifikasi berjenis Sanca.

Jenis ular ini dikenal tidak memiliki bisa, tetapi tetap dianggap berbahaya karena memiliki struktur gigi tajam seperti gergaji yang mengarah ke dalam. Puluhan anak ular ini diduga baru saja menetas.

​"Kayanya itu baru menetas, memang di musim hujan ini kita sering banyak laporan ular, karena memang musim hujan waktunya memang jenis hewan ini banyak yang menetas atau berkeliaran di pemukiman demikian," terangnya.

​Mengingat seringnya laporan kemunculan ular di musim penghujan, Amirudinhaq menghimbau masyarakat agar tidak mengambil risiko menangani sendiri apabila menemukan ular.

​"Untuk masyarakat yang melihat ular berbisa maupun tidak berbisa jangan sekali kali mencoba kalau memang tidak tahu caranya, mending lapor saja ke pemadam atau memang yang sudah mengetahui jenis ular itu untuk penanganannya," ungkapnya.