Jakarta -
Bulu tangkis atau badminton termasuk olahraga paling populer di Indonesia selain sepak bola. Tapi tahukah detikers permainan bulu tangkis dipopulerkan oleh siapa?
Untuk mengetahuinya, simak dulu asal-usul atau sejarah terciptanya bulu tangkis dalam artikel ini. Selain itu, ketahui pula perkembangannya hingga bulu tangkis masuk ke Indonesia.
Permainan Bulu Tangkis Dipopulerkan oleh Siapa?
Bulu tangkis dipopulerkan Isaac Spratt, seorang penyalur mainan asal Inggris. Informasi ini bisa dibaca di buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMP/MTs Kelas VIII dari Kemdikbud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isaac Spratt mempopulerkan nama permainan ini hingga terkenal dengan sebutan badminton. Nama ini dia pakai pada 1860 ketika membuat sebuah pamflet berjudul 'Badminton Battledore-a new game'.
Dalam pamflet tersebut, bulu tangkis dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House) milik Duke of Beaufort's di Gloucestershire Inggris. Nama itulah yang kemudian dikenal hingga ke seluruh dunia.
Asal-usul Permainan Bulu Tangkis
Meski namanya dipopulerkan Isaac Spratt pada 1860, permainan badminton atau bulu tangkis sudah ada sejak lama. Ada sejumlah versi sejarah tentang asal-usul bulu tangkis ini. Versi pertama mengatakan permainan bulu tangkis berkembang sejak 2000 tahun lalu di Mesir kuno.
Versi lain menyebut bulu tangkis berawal dari India dan China. Di China, permainan semacam itu dulunya bernama jianzi. Permainan ini menggunakan kok tetapi tanpa raket. Permainan itu dilakukan menggunakan kaki untuk mencegah kok menyentuh tanah selama mungkin, dan tidak boleh menggunakan tangan.
Sementara di Inggris zaman pertengahan, permainan semacam itu dimainkan oleh anak-anak dengan sebutan battledores and shuttlecocks. Mereka menggunakan dayung atau tongkat (battledores) dan membuat strategi bersama untuk mempertahankan kok tidak jatuh menyentuh tanah.
Kegiatan tersebut populer dilakukan masyarakat di jalan-jalan London pada 1854. Bahkan aktivitas itu dipublikasikan oleh majalah Punch.
Penduduk Inggris yang berlayar ke berbagai dunia membawa permainan tersebut ke Jepang, Cina, dan Siam (Thailand). Permainan tersebut juga dimainkan di negara yang dituju Inggris dan disukai masyarakat lokal.
Permainan dalam bentuk kompetisi pertama kali ditemukan oleh tentara Britania yang berada di Pune, India pada abad ke-19. Orang-orang menambahkan jaring dan memainkan bulu tangkis secara kompetitif. Saat mereka kembali ke Inggris, permainan menggunakan jaring turut diperkenalkan ke Inggris.
Pembentukan Organisasi Bulu Tangkis Dunia
Pada awal perkembangannya, badminton atau bulu tangkis belum memiliki aturan yang jelas. Baru pada 1877 terdapat rancangan peraturan yang ditulis pertama kalinya oleh Klub Badminton Bath di Inggris.
Pada 1893 dibentuklah Asosiasi Bulutangkis di Inggris. Kemudian diselenggarakan pertandingan internasional pada 1899. Kejuaraan tersebut kemudian populer dengan nama All England dan perkenalkan ke negara-negara di Asia Timur, Asia Tenggara, dan negara Skandinavia.
Kemudian perkembangan bulu tangkis menjadi semakin pesat dan populer di berbagai negara. Saat itulah dibentuk organisasi tingkat dunia yang bernama International Badminton Federation (IBF) pada 1934.
Organisasi ini dipelopori Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Selandia Baru, Prancis, Kanada, serta India yang bergabung sebagai afiliasi pada 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, diusulkan nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF).
Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia
Dalam buku Sarana & Prasarana Olahraga Bola Kecil oleh Muhammad Kharis Fajar, dkk, dijelaskan sejarah bagaimana bulu tangkis masuk ke Indonesia. Bulu tangkis dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa pendatang, terutama Inggris yang memiliki negara jajahan di Malaysia dan Singapura.
Di saat itulah badminton juga masuk ke Indonesia. Kemudian tiga tahun setelah PON I Solo 1948, digelar kongres di Bandung pada 5 Mei 1951 yang menghasilkan keputusan untuk melahirkan badan bulu tangkis tingkat nasional, yaitu Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Kongres pertama PBSI tersebut melahirkan susunan pengurus sebagai berikut:
- Ketua umum: A. Rochdi Partaatmadja
- Ketua I: Soedirman
- Ketua II: Tri Tjondrokoesoemo
- Sekretaris I: Amir
- Sekretaris II: E. Soemantri
- Bendahara I: Rachim
- Bendahara II: Liem Soei Liong.
Pembentukan PBSI ditindaklanjuti dengan pembentukan kepengurusan di tingkat daerah. Pada 1953, Indonesia masuk sebagai anggota IBF (kemudian bernama BWF). Dalam waktu tujuh tahun keanggotaan, Indonesia berhasil menjuarai Thomas Cup sebuah kompetisi prestisius bulu tangkis.
Demikian telah kita ketahui permainan bulu tangkis dipopulerkan oleh Isaac Spratt. Oleh Inggris, bulu tangkis dibawa ke berbagai negara dan membuat olahraga ini sangat populer di seluruh dunia.
(bai/row)