Misteri Penemuan Mayat Janda Bergaun Pengantin di Bandar Lampung

Liputan6.com, Bandar Lampung - Warga Kelurahan Kelapa Tiga, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung digegerkan dengan penemuan mayat seorang janda bernama Wiwik Safitri (50) di dalam kamar rumahnya. Lebih memilukan, korban ditemukan tak bernyawa dalam kondisi hampir membusuk dengan mengenakan gaun pengantin berwarna putih.

Garis polisi masih terpasang di rumah korban pada Kamis siang (27/11/2025), usai kejadian yang membuat keluarga hingga warga satu lingkungan masih sulit percaya.

Penemuan mayat Wiwik terjadi pada Minggu (23/11/2025) siang. Saat itu, keluarga mendatangi rumah korban untuk meminjam sepeda motor miliknya yang tak terlihat selama tiga hari. Namun, keluarga justru terperanjat karena menemukan jasad korban terbujur kaku di kamar tidur.

"Korban terakhir komunikasi pada Kamis sore, katanya sedang keluar bersama seorang teman," ujar Tri Jayati, bibi korban kepada wartawan, Kamis (27/11/2025).

Kabar kematian korban langsung diberitahukan kepada Ketua RT setempat dan diteruskan ke pihak kepolisian. Tak lama kemudian, anggota Polsek Tanjung Karang Barat bersama Tim Inafis Polresta Bandar Lampung tiba di lokasi untuk olah TKP dan mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

Korban Sosok Periang, Tinggalkan Luka Mendalam

Korban dikenal sebagai kader Posyandu yang aktif dan memiliki pribadi ramah serta mudah bergaul. Kepergian Wiwik yang tragis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan para tetangganya.

“Saya sangat kaget dan tidak menyangka beliau pergi seperti ini,” tutur Tri.

Tak butuh waktu lama, polisi akhirnya mengamankan keponakan korban bernama Bima Prasetiyo (27). Ia ditangkap tak jauh dari rumahnya, setelah terendus berada di sekitar lokasi usai kejadian.

Dalam pemeriksaan, Bima mengakui telah menghabisi nyawa bibinya sendiri pada Jumat pagi (21/11/2025). Ia datang untuk meminta uang, namun korban menolak karena sebelumnya Bima pernah menggadaikan sepeda motor milik korban dan menghabiskan uangnya untuk berfoya-foya.

Penolakan itu membuat pelaku emosi hingga nekat menganiaya korban hingga meninggal dunia. Mirisnya, sepeda motor korban yang menjadi awal konflik kini diduga telah dijual oleh pelaku.

Padahal sebelumnya, korban sempat melaporkan perbuatan pelaku ke polisi. Namun, karena merasa iba sebagai seorang bibi yang masih ingin memberi kesempatan, laporan itu akhirnya dicabut. Celakanya, kebaikan itu justru berakhir maut.