Jakarta -
Kisah mengenaskan dialami remaja ini usai menikmati burger favoritnya. Setelah beberapa hari sempat makan burger di McDonald's, remaja ini jatuh sakit sampai didiagnosa gagal ginjal.
Restoran cepat saji menjadi salah satu tujuan banyak orang untuk menikmati hidangan-hidangan junk food. Tidak hanya ayam goreng tepung atau hot dog, beberapa mungkin lebih suka datang untuk menikmati burger.
Salah satu restoran cepat saji andalan banyak orang di dunia yaitu McDonald's.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaringan restoran cepat saji yang besar ini tentu diharapkan punya standar kualitas dan keamanan makanan yang tinggi. Sayangnya, popularitas mereka tidak menjamin kualitasnya.
Beberapa kejadian menunjukkan bahwa makanan yang ditawarkan gerai McD terkadang porsinya tidak sepadan. Parahnya lagi, kualitasnya buruk, sampai menyebabkan pelanggan jatuh sakit. Salah satu yang menjadi korbannya yaitu remaja bernama Kamberlyn Bowler.
Remaja 15 tahun ini beberapa kali menikmati makanan favoritnya, berupa burger Quarter Pounder dengan keju dan ekstra acar di gerai McD Grand Junction, Colorado, lapor 7news.co.au (03/11/2024).
Tadinya, kondisi kesehatan remaja ini baik-baik saja. Sampai akhirnya, ia masuk ke rumah sakit untuk melawan penyakit gagal ginjal. Penyakit serius ini diduga menyerang Kamberlyn karena kompilasi dari racun yang disebabkan oleh E.Coli.
Memang sejak bulan Oktober lalu, wabah E.Coli yang dikaitkan dengan bawang bombai pada hidangan Quarter Pounder burger McD menjadi perbincangan hangat.
Wabah tersebut juga telah memakan banyak sekali korban, salah satunya remaja ini.
Diduga wanita ini sakit karena eracunan bakteri di burger McD. Foto: NBC
Menurut US Centers of Disease Control and Prevention, kurang lebih 75 orang di 13 negara bagian Amerika Serikat telah terinfeksi oleh bakteri E.Coli dari restoran cepat saji.
Meskipun belum ada bahan spesifik yang jadi sumber wabah, tetapi pihak distributor bawang bombai mengungkap bahwa mereka sudah melakukan tindakan preventif, menarik bawang bombai dan memberhentikan distribusinya ke restoran.
Ibu Kamberlyn, Brittany Randall mengungkap bahwa awal mula kejadian, putrinya mengalami gejala demam dan sakit perut. Kemudian remaja 15 tahun itu mulai muntah-muntah, diare, dan berdarah. Randall lantas membawa Kamberlyn ke dokter, tepatnya ke ruang gawat darurat untuk menjalani pemindaian.
Meskipun sudah di rumah kondisi Kamberlyn tidak berujung membaik. Akhirnya Kamberlyn dibawa lagi ke rumah sakit. Dalam tes kedua, remaja itu dinyatakan menderita infeksi E.coli yang sangat parah hingga ia mengalami gagal ginjal.
Kamberlu menjadi satu diantara banyaknya korban yang terena dampaknya. Foto: NBC
Tak disangka burger favorit membuat remaja ini didiagnosis sindrom uremik hemolitik enterohaemorrhagic yang berkaitan dengan Escherichia Coli atau HUS. Sindrom ini muncul jika bakteri E.Coli menyerang ginjal.
Remaja tersebut juga telah menjalani beberapa kali pengobatan di rumah sakit.
Kamberlyn dan Randall berencana menuntut McDonald's. Mereka juga sudah menyewa pengacara.
McDonald's mengaku telah mendengar laporan yang dialami Kamberlyn.
Perwakilan mereka mengungkap, "Kami tahu bahwa masyarakat dan keluarga sangat terdampak, dan kesejahteraan pelanggan sangat penting bagi kami."
"Atas nama McDonald's, kami minta maaf. Bagi para pelanggan yang terdampak, saya berkomitmen dan berpedoman pada nilai-nilai kami, dan kami akan memperbaikinya," ujar Joe Erlinger, Presiden McD Amerika Serikat.
(aqr/adr)