Jakarta -
Banyak penjual nasi goreng menuai kesuksesan luar biasa. Omzetnya capai jutaan per hari hingga bisa mengantarkan anaknya ke jenjang pendidikan bergengsi yaitu diterima di Universitas Harvard.
Penghasilan dari jualan makanan kaki lima tidak dapat dipandang sebelah mata. Banyak penjual yang sudah membuktikan kesuksesannya dengan meraih cuan besar.
Bermodal tekad, semangat, dan konsisten dalam berjualan, berbagai keberuntungan pun bisa didapat. Hal ini tergambar dari kisah sukses para penjual nasi goreng gerobakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merangkum berbagai sumber, inilah 5 kisah sukses penjual nasi goreng gerobakan:
1. Raih omzet Rp 1,2 juta
Foto: YouTube Boengkoes
Unggahan YouTuber Boengkoes (20/5/2023) memperlihatkan kisah sukses seorang lulusan akademi perhotelan dalam berjualan nasi goreng kaki lima. Nama usahanya, Nasi Goreng Hotel yang menawarkan racikan nasi goreng ala hotel dengan harga mulai dari Rp 10 ribu.
Lokasi jualannya sehari-hari di dekat kantor PMI Bekasi, Alun-alun Kota Bekasi. Sedangkan kalau Minggu, mangkal di CFD Bekasi. Pemiliknya, Ibnu mengaku terinspirasi dengan sajian nasi goreng di hotel dengan aneka topping. Ia menawarkan topping telur ceplok, pangsit, nugget, sosis, hingga ayam katsu.
Saat jualan di CFD, Ibnu mengatakan dagangannya bisa laris dalam 1,5 jam saja. Omzet yang ia peroleh sekitar Rp 1,2 juta dari ratusan porsi nasi goreng yang terjual.
2. Sebulan jual 15 ribu porsi nasi goreng
Kisah penjual nasi goreng sukses juga datang dari Pakde Bejo yang punya usaha Nasi Goreng Pakde Bejo di Jalan Arif Rahman Hakim, Depok. Mengutip YouTube Kuliner Pedia (10/10/2022), Pakde Bejo mengungkap sudah jualan sejak 1991. Ia belajar meracik nasi goreng dengan ikut temannya jualan selama 21 hari.
Awalnya Pakde Bejo bekerja serabutan, bahkan menjadi tukang becak. Ia lalu mantap memilih usaha nasi goreng. Kini rumah makannya buka 24 jam. Dalam perjalanannya, ia sempat difitnah menggunakan daging babi. Namun Pakde Bejo tak gentar menjalani bisnisnya.
Soal omzet, Pakde Bejo mengaku belum tahu pasti karena belum ada pembukuannya. "Yang penting bisa belanja bahan makanan dan bayar pegawai," ujarnya. Namun dalam sehari, ia bisa menjual 500 porsi nasi goreng atau 15 ribu porsi per bulan. Harga per porsi nasi goreng kini mulai dari Rp 16 ribu.
3. Anak penjual nasi goreng raih beasiswa S2 di Harvard
Foto: YouTube CNN Indonesia
Kesuksesan penjual nasi goreng bukan hanya soal omzet dan popularitas yang tinggi, tapi juga bagaimana keluarganya ikut berkembang dengan bisnis ini. Contohnya pada kisah Muhamad Yani, anak penjual nasi goreng yang berhasil menembus program S2 Harvard University di Arizona, Amerika Serikat.
Mengutip YouTube CNN Indonesia (18/4/2025), Muhamad Yani adalah anak penjual nasi goreng di Pandeglang. Ia awalnya tak yakin bisa menempuh pendidikan tinggi, apalagi sampai ke Harvard University, tapi berkat dukungan sang ayah dan keluarga, ia berusaha menggapainya.
Muhamad Yani diterima dalam program Edukasi di Human Development and Education (School Counseling) di Harvard Graduate School of Education. Ia mengucapkan terima kasih pada ayah dan ibunya yang sudah mendukung pendidikannya dengan jualan nasi goreng sejak dirinya lahir.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.