Jakarta -
Mahasiswa Indonesia di China ini membagikan keseruan saat memperkenalkan makanan Nusantara di kampusnya. Ia dan teman-teman menghadirkan gerobak jajanan yang menawarkan soda gembira, soto ayam, hingga tahu gejrot!
Kegiatan memperkenalkan makanan Indonesia di luar negeri kerap menarik perhatian warga Tanah Air. Tak sedikit yang berbangga karena ternyata makanan Indonesia banyak digemari oleh warga negara asing.
Contohnya pengalaman mahasiswa Indonesia di Tsinghua University, Beijing bernama Veldesen Yaputra. detikFood sudah mendapat izin untuk mengutip unggahan yang ia bagikan di Instagram @yaputraveldesen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Veldesen dan teman-temannya sesama mahasiswa Indonesia di sana terlihat bekerja sama menghadirkan gerobak jajanan Nusantara. "Salam hangat dari Beijing. Hari ini kami membawa gerobak jajan ala Indonesia ke tengah kampus Tsinghua. Sesuatu yang sederhana, tapi penuh makna. Tak disangka, antreannya panjang sekali. Melihat wajah-wajah tersenyum menikmati cita rasa dari tanah air membuat kami terharu. Rasanya seperti membawa sepotong rumah ke negeri orang," tulis Veldesen.
Ia dan teman-temannya rela mengorbankan waktu dan kepentingan lain demi mewujudkan hal ini. "Padahal lagi musim ujian, bahkan ada yang minggu depannya defense thesis! Tapi semua tetap semangat, demi satu gerobak ini," lanjut Veldesen.
Mahasiswa Indonesia di Tsinghua University, Beijing, China membuat jajanan Nusantara untuk dipasarkan ke pengunjung festival. Foto: Instagram yaputraveldesen
Mereka mengubah dapur kosan menjadi 'warung' yang menyajikan gorengan, soto, klepon, hingga masakan lainnya. Aktivitas ini dilakukan dengan suasana santai sambil bercerita soal kampung halaman. "Rasanya kayak pulang sebentar ke rumah," tulis unggahan Veldesen.
Veldesen dan teman-temannya kemudian punya cara unik untuk menyajikan makanan Nusantara di acara festival budaya kampus ini. Mereka menghadirkan gerobak merah dan spanduk nama menu seperti desain spanduk pecel lele yang jamak ditemui di Indonesia.
Ide gerobak berawal dari iseng yang berubah jadi serius. "Kami pesan rangkanya dari Taobao (Shopee-nya China), pilih warna merah biar langsung kelihatan mencolok," kata Veldesen. Ia juga menghadirkan ornamen lain khas Indonesia berupa payung dan tulisan "INDONESIA".
Respon yang didapat ternyata sangat bagus! Meski gerobak jajanan Nusantara belum dibuka, sudah ada pengunjung yang bertanya, "Ini makanan Indonesia ya?" Selang 15 menit, antrean pelanggan pun mengular sampai ujung lapangan.
Veldesen dan teman-temannya saling tertawa. Mereka mengaku tak menyangka orang China sesuka itu sama jajanan gerobakan seperti ini.
Sebagai hiburan, Veldesen dan mahasiswa Indonesia lain di Tsinghua University juga menampilkan tarian tradisional Indonesia. Kemudian ada bakiak yang bisa dimainkan bersama pengunjung.
Gerobak soda gembira yang jadi incaran warga lokal China. Foto: Instagram yaputraveldesen
Mereka senang karena gerobak jajanan Nusantara yang diberi nama Waroeng Thuisa ini bisa membawa semangat kebersamaan dan kehangatan Indonesia ke Tsinghua University, terlebih tahun ini merupakan tahun ke-75 hubungan diplomatik Indonesia dan China.
"Bukan cuma soal makanan, tapi soal hati. Dan kami bangga bisa jadi bagian dari itu," kata unggahan Veldesen dan teman-temannya.
Dalam unggahan lain, terlihat momen Veldesen dan mahasiswa wanita Indonesia yang pakai kebaya, berjualan soda gembira di gerobak. "POV: Jadi Mamang Gerobak di Luar Negeri," bunyi keterangan videonya.
Mereka sudah menyiapkan racikan es, soda, dan susu alias soda gembira di wadah plastik besar. Kemudian tinggal dimasuk-masukkan ke dalam gelas plastik dan diberikan ke pembeli.
Banyak pengunjung tertarik melihat, mengantre, kemudian membeli online minuman ini. Bahkan saat menu yang dijual sudah habis, gerobak jajanan mereka masih 'dikejar-kejar'.
Melihat unggahan ini, banyak netizen Indonesia turut merasakan keseruan yang ada. "Mantap juga! Berasa kayak orang Indonesia yang FOMO nemu makanan khas mana gimana gitu," kata seorang netizen. "Tapi beneran makanan Indonesia tuh seenak itu, mau di belahan dunia mana pun, kalau Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) udah buka stan makanan pasti ngantri panjang walaupun yang dijual cuma bala-bala, weci, atau ote-ote," sahut netizen lain.
(adr/odi)