Ketika Matcha Dibuat 'Playful' di Natsuka dengan Pengalaman Personal

2 days ago 22

Jakarta -

Kafe baru di Urban Forest, Cipete menawarkan pengalaman personal menikmat matcha di slow bar. Kreasinya tak hanya yang klasik, tapi juga lebih 'playful' dengan paduan cream cheese hingga raspberry.

Kafe dengan suguhan matcha spesial kini menjamur di Jakarta dan beberapa kota besar lain di Indonesia. Salah satunya Natsuka yang hadir sejak akhir 2024 di selatan Jakarta.

Kafe ini mudah dikenali dengan siluet burung kiwi sebagai logo utamanya. Juga kesan Jepang yang kuat dari interior. Hal ini terlihat dari replika pohon bonsai di dalam ruangan, sekaligus nuansa serba kayu dan minimalis yang memunculkan perasaan tenang dan rileks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Natsuka didirikan Aaron bersama 4 temannya yang merupakan pencinta budaya Jepang. Mereka lantas mencoba 'membawa Jepang' ke Jakarta lewat berbagai menu dan detail interior di sini.

Menu matcha yang playful dan istimewa

Kafe matcha NatsukaNatsuka berlokasi di Urban Forest Cipete. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Aaron mengatakan menu matcha di Natsuka sedikit berbeda karena tidak cuma klasik, tapi juga modern dengan berbagai paduan bahan dan teknik pembuatan. "Kita di sini lebih playful menu matcha-nya. Jadi kalau orang sudah pada tahu ada mocktail, kita sebetulnya di sini membuat mocktail matcha. Kita ingin mendorong batasan matcha," kata Aaron kepada detikFood (28/5/2025).

Menunya tak hanya matcha latte atau matcha dengan berbagai tingkat (grade), tapi juga kreasi matcha yang penuh profil rasa. "Kita mau kasih pelanggan pengalaman berbeda," lanjutnya.

Contohnya ada Majicha yang merupakan paduan matcha dan hojicha dalam satu gelas. Di kafe lain, dua menu ini umumnya disajikan terpisah. Aaron menjelaskan, "Jadi ini kombinasi antara matcha cream dengan hojicha latte. Kita gabungin, terus kita bermain dengan teksturnya. Jadi sedikit berbeda."

Lalu ada Double Matcha yang dasarnya berupa matcha latte. Namun di atasnya ditambahkan matcha cream. "Untuk krimnya kita pakai set berbeda dari susu. Kita ada resepnya sendiri," lanjut Aaron.

Slow bar untuk pengalaman personal minum matcha

Kafe matcha NatsukaArea slow bar untuk menikmat matcha dengan lebih personal. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Hal menarik lain di Natsuka adalah kehadiran 'slow bar' di tengah ruangan. "Kita bisa duduk sambil mengobrol sama matcharista (sosok peracik matcha). Karena kan belum banyak orang tahu karakter matcha, asalnya dari mana, sejarahnya, dan yang lain-lain," kata Aaron.

Matcharista di Natsuka pun akan dengan senang hati menjawab keingintahuan para penikmat matcha. Aaron menambahkan, "Jadi orang ke sini nggak hanya menikmati produk kita ,tapi bisa belajar juga."

Matcharista juga akan menyajikan minuman matcha langsung ke pelanggan. Proses mengayak bubuk matcha, menyeduh, hingga mengaduknya dengan chasen dapat dilihat. Bahkan pelanggan bisa coba ikut meracik matcha jika menginginkannya.

Matcha yang dipakai di Natsuka merupakan asli Jepang dengan kualitas yang sudah dikurasi oleh Aaron dan teman-temannya. Ia mengatakan matcha yang bagus dapat dikenali dari warna hijaunya yang 'vibrant' alias cerah, bukan yang pucat.

Untuk kualitas terbaik, Natsuka menghadirkan pilihan matcha kualitas upacara (ceremonial grade) dari daun teh single cultivar. "Buat orang di dunia kopi, jenis matcha ini seperti single origin. Kita ada matcha ceremonial grade yang per 1 kg-nya itu Rp 10 juta hingga Rp 15 juta," kata Aaron.

Minuman dan cake matcha dari Natsuka ada di halaman selanjutnya.

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner