Jakarta -
Seorang mahasiswa mempermasalahkan harga nasi rames. Menurutnya, si penjual tidak adil karena menagih seporsi nasi rames sampai Rp 68 ribu.
Perselisihan harga kerap terjadi di antara penjual dengan pembeli. Terlebih dalam kondisi ekonomi seperti ini dimana banyak penjual sengaja menaikkan harga menu kepada pelanggan.
Menurut laporan China Press, seorang mahasiswa belum lama ini terlibat dalam perselisihan harga makanan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hu dari Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) menyatakan ketidakpuasannya karena dikenakan biaya sebesar RM 18 atau sekitar Rp 68.798 untuk makanan yang ia beli di sebuah gerai nasi ekonomis di Tanjung Malim, Malaysia.
Hu menjelaskan ia pernah beberapa kali mengunjungi tempat tersebut. Meskipun memang harganya agak mahal, tetapi masih dalam batas yang bisa diterima.
Mahasiswa ini bercerita dalam kunjungan pertama, ia memilih hidangan berupa daging dan satu sayuran. Total harga menunya sekitar RM 8 atau Rp 30.561. Dalam kunjungannya yang kedua, pria itu memilih tiga pilihan sayur. Total harga yang dikenakan sebesar RM 11 atau Rp 42.000, lapor thesun.my (01/06/2025).
Mahasiswa protes karena beli nasi rames sampai Rp 68.000. Foto: thesun.my
Namun, dalam kunjungannya yang ketiga kali, Hu merasa penjual sudah melakukan penipuan. Pria ini kecewa karena ia ternyata dikenakan biaya RM 18 (Rp 68.798) untuk satu hidangan daging dan dua sayuran.
Menurut Hu, penjual itu tidak adil. Ia juga mendorong penjual untuk melakukan transparansi lebih besar kepada pelanggan.
"Penjual harus menerapkan struktur harga jelas dan wajar yang dapat dilihat pelanggan," jelasnya.
Hu menyoroti bagaimana penjual seharusnya merinci porsi dan memberi harga pada setiap hidangan supaya pelanggan bisa tahu.
Menurut mahasiswa ini, nasi rames di Singapura harganya semakin mahal. Foto: Getty Images/iStockphoto/ThamKC
Kejadian seperti ini tidak hanya dialami oleh Hu. Namun, temannya juga sempat mengalami hal serupa. Temannya sudah mengajukan keluhan kepada Kementrian Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen (KPDN). Hu juga berencana untuk melakukan hal serupa.
Akibat kejadian ini, kios nasi rames yang tidak disebutkan namanya tersebut dimintai tanggapan. Namun, juru bicara dari gerai tersebut membantah keras atas kejadian yang disampaikan Hu.
Menurut pihak gerai nasi ekonomis, pelanggan tidak pernah menanyakan tentang harga sebelum melakukan pembayaran. Mereka juga tidak akan menagih biaya jika memang pelanggan tidak bersedia.
Juru bicara di gerai itu mengungkap jika pelanggan memilih porsi besar yang bisa dinikmati untuk dua orang. Lauk yang dipilih termasuk perut babi yang harga per kilogramnya bisa mencapai RM 40 atau sekitar Rp 152 ribu. Gerai tersebut juga mengungkap kalau harga yang ditetapkan akan sesuai dengan ukuran porsi.
"Kami belum pernah menerima keluhan tentang harga kami sebelumnya. Pelanggan yang merasa harga kami tidak masuk akal bebas mencari alternatif di tempat lain," jelas perwakilan gerai nasi tersebut.
Perselisihan harga terkait nasi rames ini juga sempat dialami oleh pria lain di Malaysia. Pria itu memesan nasi rames dengan beberapa lauk. Tidak disangka jika harga totalnya dipatok sampai RM 13 atau setara dengan Rp 50.000.
Tidak terima dengan harga yang menurutnya mahal itu, ia protes ke kasir. Pelayan di kedai pun menjadi sasaran kemarahannya sampai-sampai pelanggan tersebut diduga menampar pelayan.
(aqr/adr)