Liputan6.com, Jakarta Lutung Kutai atau Presbytis canicrus bukan hanya baru saja ditemukan kembali, namun menjadi catatan penting sebuah temuan atas satwa yang hampir saja dinyatakan hilang.
Meski sebarannya terbatas, meski populasinya menyusut, dan meski status internasionalnya terancam, satwa yang memakai nama suku dan daerah di Kalimantan Timur ini sampai hari ini belum tercatat sebagai satwa dilindungi di Indonesia.
Ketiadaan nama canicrus di daftar resmi perlindungan bukan sekadar kekeliruan administratif. Ini membuka perdebatan besar tentang bagaimana negara memperbarui pengetahuan sains dalam kebijakan konservasi.
Di tingkat internasional, Presbytis canicrus sudah lama masuk kategori Endangered. Di berbagai penilaian High Conservation Value (HCV), ia diklasifikasikan sebagai HCV 1.3, yakni jenis langka atau terancam punah yang memerlukan perhatian khusus.
M Arif Rifqi, Spesialis Spesies Terancam Punah Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), mengatakan status ini muncul karena canicrus memang memiliki tingkat keterancaman tinggi. Namun, status tersebut tidak secara otomatis menjamin perlindungan hukum.
“Dia masuk HCV 1.3, tapi statusnya tidak terlalu kuat, ini tidak dilindungi. Dia masuk 1.3 karena endangered,” ujar Arif, Selasa (2/12/2025).
Tetapi ketika menelusuri Peraturan Menteri LHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018, yang menjadi daftar terbaru satwa dan tumbuhan dilindungi, nama itu tak ditemukan. Yang muncul justru Presbytis hosei, primata yang dulu diasumsikan sebagai induk takson dari kelompok yang lebih luas.
Menurut Arif, ketertinggalan ini terjadi karena Indonesia tidak mengikuti pembaruan sains yang berlangsung cepat. Ia menjelaskan bahwa sejak Konferensi Primata tahun 2014, para ahli memisahkan kelompok hosei menjadi beberapa jenis berbeda. Canicrus dipisahkan karena ciri morfologi dan sebarannya berbeda, begitu pula beberapa kelompok di Sabah dan bagian lain Borneo.
Sebelumnya, Lutung Kutai dianggap sebagai sub-spesies dari Presbytis hosei (Lutung Banggat). Padahal, lanjutnya, P. hosei sendiri telah pecah menjadi tiga jenis, yaitu hosei sendiri, hosei sabahna (di Sabah, Malaysia), dan canicrus (di Indonesia).
"P20 disusun 2018, sementara konferensi yang mengubah primata itu tahun 2014. Masa informasi di 2014 ke 2018 tidak punya, seperti tidak mungkin gitu dengan zaman sekarang kita bisa terbuka informasi dapat dari mana-mana," ujar Rifqi.
Dia menduga, tim penyusun regulasi pada saat itu tidak mendapatkan data sains yang memadai, atau ada asumsi bahwa jika P. hosei dilindungi, maka P. canicrus otomatis juga dilindungi.
“Sejak 2014 konferensi primata sudah mengklasifikasikan canicrus terpisah dari hosei. Sebarannya beda, cirinya juga beda. Hanya tidak banyak tempat yang tahu itu,” kata Arif.

4 days ago
7
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3076122/original/074216200_1584103239-ILUSTRASI__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435239/original/024604000_1765012642-Proses_Evakuasi_Pelajar_di_Silingi_Terpeleset_ke_Sumur_2.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434762/original/064615100_1764981826-179074.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434937/original/027427800_1764996552-WhatsApp_Image_2025-12-05_at_21.35.09.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433541/original/068881600_1764852512-aksi_main_hakim_sendiri.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/658/original/longsor-ilustrasi-131201b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434699/original/021325500_1764947886-179436.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434676/original/017379500_1764942596-IMG_20251205_194056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434592/original/098386800_1764935131-Kondisi_crazy_rich_Haji_Halim_yang_masiih_menggunakan_selang_infus__didampingi_tenaga_medis_saat_mengikuti_sidang_perdana_di_PN_Kelas_1A_Palembang__IST_..jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5432984/original/050428600_1764828981-Pelaku_Pemerkosaan_di_Gowa_Diseret_Motor.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434632/original/057227700_1764936819-banjir_di_lampung_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377547/original/011756500_1760103043-Pernikahan_Kakek_Tarman_dengan_Shela_di_Pacitan.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434582/original/006300400_1764934165-Raja_Surakarta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434511/original/057293800_1764930107-Konferensi_Pers_Jogjarockarta.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5430000/original/050997400_1764649358-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434374/original/088549900_1764924973-WhatsApp_Image_2025-12-05_at_15.22.59.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426787/original/071024400_1764317616-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1437445/original/042724100_1481871731-20161216-danau_singkarak-hitam3-sumbar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428144/original/012723400_1764480695-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434197/original/075050000_1764917767-Gerakan_warga_bantu_warga.jpeg)




























