Tanabambu berlokasi di Jalan Letda Nasir Nomor 36A, Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Meski begitu, lokasinya juga terbilang dekat dengan Cibubur.
Konsep perkampungan yang diusung jadi daya tarik, terlebih rumah makan ini memang benar-benar dibangun di lahan pohon bambu!
Kesan 'ndeso' dan kampung semakin autentik dengan kehadiran joglo asli Sragen. Joglo ini sekarang difungsikan sebagai tempat bersantap dengan pendingin udara.
Di Tanabambu, kamu juga bisa melihat aneka bangunan tradisional lain untuk menyajikan makanan. Salah satunya Warung Mas Yadi yang jadi tempat bikin gorengan.
Kalau ini area utama untuk memajang lauk pauk khas Sunda-Jawa di Tanabambu. Sistem bersantapnya prasmanan dengan harga lauk mulai dari Rp 7 ribuan.
Beberapa hidangan tersaji hangat karena dipanaskan di tungku api seperti ini. Ada gule entok dan lodeh terong yang jadi andalan di sini.
Tutut bumbu kuning juga bisa dicoba. Bumbunya memakai banyak rempah sehingga tidak amis.
Gule entok (Rp 40 ribu) ala Tanabambu wajib dicoba. Tekstur gulenya tidak terlalu kental karena menggunakan santan cair.
Seporsi nasi dengan cumi cabe hijau, semur jengkol, dan ikan asin ini terasa nikmat. Kesan tradisionalnya juga makin kuat karena disajikan di piring kaleng.
Mau menu pelengkap? Kamu bisa pesan telur dadar crispy di sini. Digorengnya dadakan sehingga tersaji hangat-hangat.
Makan makin enak dengan sambal. Yang unik di Tanabambu adalah renceuh tomat yang pedas segar ini.
Tanabambu menyediakan cendol homemade yang proses buatnya didapat langsung dari penjual cendol di Banjarnegara.
Cendol original dibanderol Rp 15 ribu, sedangkan cendol durian Rp 25 ribu. Cocok buat menutup santapan.