Ruang Kelas Baru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Takalar Ambruk saat Pembangunan, Ini Kata Kemenag

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta Ruang kelas baru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Takalar ambruk. Sebagian pelat besi lantai dua saat proses pengecoran roboh pada Senin (3/11/2025) pukul 18.00 Wita.

Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Supriyadi Alwi menjelaskan peristiwa terjadi ketika proses pengecoran dilakukan secara bertahap dalam tiga segmen. Dua segmen pertama tiba-tiba roboh, sementara segmen ketiga tetap berdiri kokoh hingga saat ini.

"Pengecoran dilakukan bertahap, segmen satu dan dua ini yang roboh saat proses berlangsung. Karena material ready mix sudah tersedia, kontraktor melanjutkan ke segmen ketiga, dan Alhamdulillah sampai hari ini segmen itu aman," ujar Supriyadi, Jumat (7/11/2025).

Laporan kejadian baru diterima Kemenag keesokan harinya karena lokasi proyek berada di daerah. Setelah menerima laporan, Kemenag memanggil kontraktor pelaksana, konsultan perencana, dan pengawas untuk dimintai klarifikasi.

Ketiga pihak itu meyakinkan bahwa seluruh pekerjaan telah sesuai dengan spesifikasi teknis dan prosedur (SOP) pengecoran. Mereka bahkan belum menemukan secara pasti penyebab ambruknya dua segmen tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, dugaan sementara mengarah pada perancah atau penyangga cor yang retak atau tidak kuat menopang beban. Tapi seluruh material baja tidak ada yang patah, hanya melengkung, artinya spesifikasinya sesuai standar," jelasnya.

Siapa Bertanggung Jawab?

Lebih lanjut, Supriyadi menegaskan kejadian tersebut menjadi tanggung jawab pelaksana proyek. Namun, tidak akan diberikan kompensasi atau tambahan anggaran dari negara.

"Kerugian akibat insiden ini menjadi risiko pihak pelaksana. Dalam kontrak sudah jelas, kecuali kalau masuk kategori force majeure baru bisa dikompensasi. Ini di luar itu," tegasnya.

Dia juga menyebutkan pembangunan tetap akan dilanjutkan. Proses pembersihan material runtuhan (clearing) telah dilakukan, dan kontraktor segera membangun kembali kolom baru agar proyek bisa selesai sesuai target.

"Karena ini proyek prioritas nasional yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), target penyelesaian tetap Desember 2025. Kami pantau terus agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu," ujarnya.

Terkait proses penyelidikan, Supriyadi membenarkan kontraktor, konsultan perencana, dan pengawas telah dimintai klarifikasi oleh tim dari Polda Sulsel. Namun, pemeriksaan tersebut bersifat pendampingan, bukan penyelidikan hukum.

"Polda tidak memperkarakan, hanya mengarahkan agar dilakukan clearing dan memastikan kontraktor bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan," kata Supriyadi.

Proyek pembangunan gedung dua lantai dengan total 6 ruang kelas belajar (RKB) dan fasilitas penunjang seperti toilet serta selasar ini menelan anggaran Rp2,548 miliar.

"Di bawah ada tiga kelas, di atas tiga kelas. Yang roboh itu plat lantai dua di dua segmen, sementara satu segmen lainnya masih berdiri kokoh," pungkas Supriyadi.

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner