Kiprah Jokowi dan Esemka: Bikin Orang Tergiur Beli, Kini Digugat

1 month ago 46

Jakarta -

Nama Jokowi memang cukup lekat dengan mobil Esemka. Sejak perdana kehadiran Esemka, Jokowi selalu ada. Tapi kini Jokowi digugat gegara Esemka.

Keberadaan mobil Esemka sering menyita perhatian publik. Tak sedikit pula yang mengaitkan mobil itu dengan Presiden ke-7 Joko Widodo. Bukan tanpa alasan, sepanjang Esemka berkiprah, boleh dibilang selalu ada Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam catatan detikOto, pengembangan Esemka telah dimulai pada 2007, awalnya ini dibuat sebagai proyek belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Solo, Jawa Tengah. Kemudian pada Mei 2009, karya pikap bernama Digdaya muncul ke publik.

Publik kian mengenal Esemka usai digunakan menjadi mobil dinas Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo pada tahun 2005-2012. Saat Jokowi ikut Pilkada DKI Jakarta 2012, mobil tersebut sempat digunakan dalam perjalanan dari Solo ke Jakarta. Namun, pamor Esemka sempat tenggelam ketika Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta (2012-2014). Meski demikian, Esemka meroket lagi saat Jokowi mengadakan kampanye Pilpres 2014.

Sempat meredup, nama Esemka kembali mencuat pada 2019. Pada September 2019, PT Solo Manufaktur Kreasi yang merupakan produsen mobil Esemka meresmikan pabriknya di Desa Demangan, Boyolali. Pada saat peresmian pabrik itu, terlihat beberapa mobil pikap Esemka berjejer rapi. Keseluruhannya berkelir putih. Menariknya, pada saat peluncuran itu, Jokowi hadir sekaligus turut meresmikan.

Jokowi juga sempat menjajal berada di kursi penumpang pikap Esemka Bima. Jokowi mengacungi jempol untuk keberanian Esemka mendobrak pasar otomotif dalam negeri.

"Tidak mudah, tidak gampang, masuk pasarnya ini juga tidak gampang dan tidak mudah. Tetapi kalau kita sebagai sebuah bangsa mau menghargai karya kita sendiri, brand dan prinsipal kita sendiri ini akan laku," ujar Jokowi pada 2019 dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet.

Jokowi kala itu juga mengungkap banyak yang bertanya kepada dirinya kenapa mau ikut meresmikan pabrik Esemka. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, dia ingin mendukung pengembangan industri otomotif nasional, mendukung merek lokal sekaligus merek nasional. Tak kalah penting, Jokowi juga turut mempromosikan agar masyarakat membeli mobil Esemka.

"Saya tidak ingin maksa pada Bapak/Ibu dan Saudara-saudara semuanya untuk beli, tapi kalau lihat produknya tadi saya sudah buka, sudah coba, sudah lihat, sudah tes memang wajib kita beli barang ini. Kalau beli barang dari produk lain ya kebangetan apalagi yang impor," lanjut Jokowi.

Jokowi dan Esemka Digugat

Keterkaitan antara Jokowi dan Esemka itu pun membuat warga Solo bernama Aufaa Luqmana Re A tertarik membeli mobil Esemka. Aufaa bahkan berniat membuka usaha rental pikap dengan menggunakan dua Esemka Bima sebagai armadanya. Aufaa sudah mengunjungi pabrik Esemka di Boyolali pada tahun 2021 sekaligus bertemu tim pemasaran. Namun hingga saat ini, belum ada transaksi yang dilakukan karena mobilnya disebut tidak ada, sebagaimana diceritakan kuasa hykum Aufaa, Sigit N Sudibyanto.

"Kita sama sekali belum bayar DP, tapi kita sudah survei ke pabrik atau gudangnya. Ketemu pihak marketingnya, tapi belum melakukan transaksi apa pun. Tapi sudah kadung berharap, jadi kecewa," ungkap Sigit dikutip detikJateng.

Hingga akhirnya, Aufaa melayangkan gugatan kepada Jokowi dan Esemka. Esemka dianggap gagal sebagai mobil nasional dan Jokowi dianggap melakukan tindakan wanprestasi. Dia pun menuntut agar para tergugat membayar kerugian sebesar Rp 300 juta yang setara dengan harga dua unit mobil Esemka Bima.

"Pihak penggugat merasa dirugikan kepentingan hukumnya sehingga menuntut para tergugat paling rendah harga mobil pikap Esemka masing-masing Rp 150 juta. Karena dia ingin beli dua mobil, jadi Rp 300 juta. Terhadap PT Solo Manufaktur Kreasi, penggugat meletakkan sita jaminan, agar tergugat memenuhi prestasinya apabila gugatan dikabulkan," jelas Sigit.


(dry/rgr)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner