Wanita 21 Tahun Bawa Porsche Tabrak Rush: Nyetir Sportcar Nggak Asal Ngegas!

1 day ago 25

Jakarta -

Akhir pekan kemarin terjadi kecelakaan antara mobil sport Porsche dengan SUV Toyota Rush di Tol Porong-Sidoarjo. Pengemudi Porsche itu diketahui seorang wanita berusia 21 tahun.

Dikutip detikJatim, Panit PJR Jatim II Ipda Arif Iskandar mengatakan kecelakaan terjadi pada Minggu (1/6) sekitar pukul 09.45 WIB di Tol Sidoarjo arah Porong. Akibat kecelakaan ini, mobil Rush terguling ke parit.

"Diduga karena kecepatan tinggi, pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraannya saat di depan ada Toyota Rush yang mengurangi kecepatan," ujar Arif kepada detikJatim, Minggu (1/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kecelakaan ini bermula saat Porsche yang dikendarai Hazelle Joewono You (21) melaju dengan kecepatan tinggi dari arah porong. Toyota Rush warna putih bernopol W 1853 ON yang dikemudikan pengemudi Tito Suprianto (43), warga Sidokare Indah, Sidoarjo melaju dari Sidoarjo menuju porong di lajur tengah. Tiba di KM 761/A, Rush tersebut mengurangi kecepatan karena lalu lintas di jalur itu ramai lancar.

Di belakang Rush, mobil Porsche biru metalik dengan nomor polisi L 1322 DBI melaju kencang. Hazelle yang mengemudikan Porsche dengan kecepatan tinggi diduga tidak mampu menguasai laju kendaraan ketika tahu Rush di depannya melambat. Meski sudah berupaya membanting setir tapi tabrakan tidak terhindarkan.

Akibat tabrakan keras Porsche, Toyota Rush yang dikemudikan Suprianto kehilangan kendali nyaris menabrak guard rail. Demi menghindari tabrakan itu Suprianto membanting setir ke kiri. Akibatnya, mobil itu oleng hingga selip dan terbalik di area parit.

Menurut instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian, mengemudi mobil bukan sekadar ngegas. Apalagi jika mobil tersebut punya performa tinggi, maka keterampilannya harus ditingkatkan.

"Kecelakaan di jalan itu tidak bisa dihilangkan, tetapi hanya bisa dikendalikan risikonya. Karena dalam sebuah kecelakaan itu terdapat unsur tidak disengaja dan tidak diduga oleh semua pengguna jalan," kata Reza kepada detikOto, Senin (2/6/2025).

Dalam kecelakaan ini, Porsche yang terlibat tersebut justru punya risiko tinggi. Sebab, konstruksi mobil sport yang cenderung pendek maka ruang ground clearance pada Toyota Rush menjadi risiko tinggi.

"Porche AWD, artinya kendaraan ini punya gaya mendorong dan menarik luar biasa dahsyat. Momentum yang akan diberikan pada bidang yang cenderung diam (SUV yang mulai mengurangi kecepatan) ditambah muatan yang banyak (7 orang) sesuai prinsip fisika F = massa x kecepatan, ini risiko tingginya. Maka pengemudi semua mobil sport harus ditingkatkan keterampilannya mengendalikan kendaraan spesialnya ini," kata Reza.

Lebih lanjut, Reza juga menegaskan pengendara harus bijak dalam berkendara di jam-jam rawan kecelakaan. Pagi hari menjadi waktu yang paling rawan kecelakaan.

"Korlantas pernah merilis jam rawannya sekarang bergeser ke jam 08.00-10.00. Ini hazard baru. Maka untuk pengemudi yang memacu kendaraan karena investasi pada kendaraannya cukup besar dengan cc besar, harus waspada jam kosong itu sudah berubah. Maka pola berpikirnya harus dimutakhirkan. Bijak bertindak pada jam sibuk apalagi sedang libur panjang, kepadatan lalu lintas harus menjadi hazard buat para pehobi dan penyuka adrenalin ini," ujarnya.

Menurut Reza, ketika di jalan tol semua pengendara wajib meningkatkan kewaspadaan. Perlu diingat, tegas Reza, jalan tol bukan jalan bebas hambatan.

"(Tol) hanya jalan berbayar dengan fasilitasnya (misal tidak ada persimpangan dan arah berlawanan beda lajur dan ada jalan yang memaafkan dengan guard rail). Maka manfaatkan ini," ujarnya.

Berdasarkan analisa Reza, ada risiko minimal yang bisa diambil pengemudi Porsche dalam kecelakaan itu daripada harus menabrak mobil di depannya. Mungkin pengemudi Porsche bisa membanting setir ke guard rail.

"Risiko minimal ketika Porsche membuang ke kanan, injak rem sekuatnya (ABS) akan ada bunyi kasar dan pedal rem terasa bergetar, injak terus karena ini validasi rem ABS bekerja. Guard rail sebelah kanan itu cenderung double protection jadi risikonya lebih kecil dengan kecelakaan tunggal," sebutnya.


(rgr/dry)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner