Kemenhub Ungkap 210 dari Total 570 Pesawat di Indonesia Masuk Antrean Perbaikan

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Krisis armada pesawat dan tingginya harga tiket penerbangan mendorong pemerintah mempercepat kemandirian industri perawatan pesawat dalam negeri. Langkah besar itu ditandai dengan peresmian Hanggar 7 Batam Aerotechnik (BAT) di Bandara Hang Nadim, Batam, Rabu (19/11/2025).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F Laisa M menuturkan bahwa pembangunan fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) nasional merupakan kebutuhan mendesak. Saat ini Indonesia memiliki 570 pesawat, namun hanya 360 unit yang serviceable, sementara 210 pesawat lainnya antre perbaikan.

“Ketergantungan MRO luar negeri masih 70 persen, terutama untuk mesin dan komponen. Akibatnya antrean perbaikan panjang, biaya perawatan membengkak, dan dampaknya terasa ke harga tiket,” ujar Lukman saat peresmian Hanggar Baru Blok F di Batam Aero Teknik (BAT).

Ia menjelaskan, ketidakseimbangan supply–demand pesawat akibat panjangnya antrean perawatan menjadi salah satu faktor utama mahalnya harga tiket. Selain itu, harga avtur yang tinggi serta PPN dan bea masuk suku cadang juga memperburuk keadaan.

Untuk mengatasi hal itu, pemerintah telah menyiapkan paket stimulus yang berlaku pada 22 Desember–10 Januari, meliputi, diskon avtur, diskon tarif PJP 2U/PJP 4U di 37 bandara, PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 6 persen.

“Dengan adanya MRO besar di Batam ini, kami berharap semakin banyak investor membangun fasilitas serupa sehingga Indonesia tidak lagi bergantung pada luar negeri,” Ucapnya.

CEO Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi, menyebut Hanggar 7 sebagai salah satu fasilitas MRO paling modern di kawasan regional. BAT, yang beroperasi sejak 2012, kini mengelola tujuh hanggar dengan dukungan landasan pacu Bandara Hang Nadim yang mencapai 4.025 meter, salah satu yang terpanjang di Indonesia.

“Hanggar ketujuh ini sangat sophisticated dan telah tersertifikasi regulator dari berbagai negara, termasuk FAA Amerika, Inggris, dan San Marino,” jelas Daniel.

BAT kini melayani maskapai domestik serta internasional dari Filipina, India, Singapura, Malaysia, Thailand hingga Vietnam. Dengan tambahan hanggar, BAT menargetkan 10.000 tenaga kerja pada 2030, meningkat tajam dari 2.100 pegawai saat ini.

BAT mencatat nilai investasi Rp 1,7 triliun, dengan penanaman modal dalam negeri mencapai lebih dari 40 persen.

Dalam peresmian hanggar ketujuh, BAT menandatangani MoU dengan kitmon System (perawatan mesin pesawat), FTAI Service (komponen mesin),BNI (fasilitas perumahan karyawan hingga 3.000 unit).

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner