Gunung Ile Werung di NTT Naik Status ke Level Waspada

Liputan6.com, Lembata - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menaikkan tingkat aktivitas Gunung Ile Werung di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) mulai Minggu (30/11/2025) pukul 12.00 Wita.

Keputusan ini diambil setelah terdeteksi lonjakan kegempaan vulkanik dalam yang mengindikasikan adanya peningkatan tekanan di tubuh gunung.

Peningkatan tersebut mulai terlihat sejak 29 November 2025 malam ketika instrumen mencatat 19 kali gempa vulkanik dalam, jauh lebih tinggi dari aktivitas harian sebelumnya. Bahkan setelah gempa terasa pukul 21.11 Wita, jumlah gempa vulkanik dalam kembali melonjak.

"Setelah gempa terasa pada 29 November 2025, kegempaan vulkanik dalam kembali terekam signifikan, yaitu 23 kali kejadian. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan dalam tubuh Gunung Ile Werung akibat meningkatnya aktivitas magmatik atau migrasi magma dari kedalaman dalam ke dangkal," kata Plt. Kepala Badan Geologi, Lana Saria, dalam keterangan tertulis, Minggu (30/11/2025).

Meski peningkatan terjadi pada sisi kegempaan, aktivitas visual seperti hembusan asap kawah maupun bualan bawah laut di sekitar Gunung Hobal dan Gunung Wetitar, masih belum teramati secara signifikan sepanjang November 2025. Namun, Badan Geologi menegaskan potensi ancaman tetap harus diwaspadai.

"Potensi bahaya letusan Gunung Ile Werung berupa letusan eksplosif dengan ancaman awan panas, lontaran batu pijar, gas beracun, hingga aliran lava. Kawasan bawah laut sekitar Gunung Hobal dan Gunung Wetitar juga perlu diwaspadai karena berpotensi mengalami lontaran material bawah laut dan peningkatan muka air laut," tambah Lana.

Selain itu, aktivitas tektonik regional yang cukup tinggi pada akhir November juga dapat memberi pengaruh terhadap dinamika vulkanik gunung.

Rekomendasi: Radius 2 Km Harus Steril

PVMBG menetapkan zona bahaya yang harus dikosongkan oleh masyarakat maupun pendaki.

"Masyarakat dan pengunjung direkomendasikan untuk tidak mendekati area kawah dalam radius 2 kilometer serta mewaspadai area lokasi bualan di sekitar gunung," kata Lana.

Evaluasi terhadap aktivitas gunung akan dilakukan secara berkala dan status Waspada akan tetap berlaku hingga ada pembaruan resmi dari Badan Geologi.