Dua Gadis Kakak Beradik di Lampung Ditikam Saat Diduga Hendak Diperkosa, Polisi Buru Pelaku

Liputan6.com, Lampung- Nasib malang menimpa kakak beradik berinisial IAP (14) dan MA (14) di Desa Karang Pucung, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Kedua gadis itu harus dilarikan ke rumah sakit setelah mendapat luka tikam dari seorang pria tak dikenal (OTK).

Insiden itu terjadi di dalam kamar korban, Senin (3/11/2025) sekira pukul 03.30 WIB. Pelaku langsung masuk begitu saja melalui jendela samping rumah korban dan diduga hendak melakukan pemerkosaan.

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, terduga pelaku bernama Teguh Widodo alias Wiwit warga desa setempat. Dia menikam korban menggunakan senjata tajam jenis pisau setelah korban terbangun dari tidurnya yang kaget melihat pelaku sudah masuk ke dalam kamar keduanya. Setelah melukai kedua korban, pelaku melarikan diri ke arah depan rumah.

IAP mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kiri dan di bawah mata. Sementara MA luka tikam di bagian tangan kanan. Keduanya harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Atas kejadian tersebut keluarga korban melapor ke Mapolsek Katibung dengan nomor polisi LP/B-622/X/2025/SPKT Polsek Katibung/Polres Lampung Selatan/Polda Lampung.

Kasatreskrim Polres Lampung Selatan, AKP Indik Rusmono mengonfirmasi peristiwa tersebut. Dia bilang, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku.

"Iya benar, laporannya sudah kami terima. Saat ini tim masih berusaha mencari keberadaan terduga pelaku," katanya dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (17/11).

Indik menerangkan, aksi kekerasan itu diduga terjadi ketika pelaku berupaya mencabuli korban.

"Dari hasil keterangan yang kami terima dari keluarga korban, terduga pelaku berupaya mencabuli kedua korban saat kejadian. Jadi untuk motif diduga pelaku mau asusila. Rumah pelaku sudah dilakukan penggrebekan namun yang bersangkutan tidak ada," ungkapnya.

Dia mengimbau, agar pelaku bersikap kooperatif dan segera menyerahkan diri.

"Untuk kasusnya masih ditangani secara serius, sudah dilakukan penggrebekan di rumah pelaku namun tidak di tempat. Kami terus melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kami mengimbau pihak keluarga pelaku agar kooperatif dan pelaku mau menyerahkan diri," tegasnya.