Barcelona Gunakan Pajak Turis untuk Lawan Perubahan Iklim

1 month ago 46

Jakarta -

Barcelona menyadari pariwisata berdampak kepada perubahan lingkungan. Pemerintah kota pun menggunakan pajak wisatawan untuk melawannya dan meningkatkan infrastruktur.

Barcelona, salah satu kota paling banyak dikunjungi di Eropa, menghadapi masalah akibat pariwisata berlebihan atau overtourism. Sebagian besar dari 1,6 juta penduduk Barcelona muak dengan kondisi itu.

Mereka menilai pariwisata sebagai penyebab berbagai masalah yang langsung dirasakan. Di antaranya, kekurangan perumahan, lonjakan harga, dan perubahan dalam kualitas lingkungan tempat tinggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga Barcelona, Fernando, mengungkapkan kawasan tempat tinggalnya kini semakin kehilangan kehidupan karena banyak bangunan yang disewakan untuk jangka pendek.

"Saya telah tinggal di sini lebih dari 20 tahun dan tempat ini semakin tidak bernyawa. Sekitar 50% bangunan di sini hanya untuk disewakan," katanya dikutip dari CBS News, Rabu (15/1/2025).

Warga lainnya, Elizabeth yang bekerja di sebuah hotel, juga menyoroti masalah yang ditimbulkan oleh wisatawan yang datang hanya untuk berpesta dan tidak peduli dengan kondisi kota.

Namun, Barcelona juga menghadapi tantangan lain yang semakin mendesak yakni dampak perubahan iklim. Kota tersebut kini lebih kering dan panas, dengan gelombang panas dan angin kencang yang berbahaya semakin sering terjadi.

Peningkatan suhu ekstrem telah mempengaruhi infrastruktur kota, termasuk sekolah-sekolah yang banyak di antaranya tidak dilengkapi dengan pendingin ruangan yang membuat proses belajar mengajar di musim panas menjadi sangat sulit.

Seorang pelajar di Barcelona, Mia, mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya saat cuaca panas membuatnya sulit berkonsentrasi. Teman sekelasnya, Siswa yang lain, Theo pun merasakan hal yang sama.

"Kadang-kadang ketika Anda berada di kelas dan Anda baru saja bermain sepakbola di luar, cuaca di dalam kelas sangat begitu panas," kata Theo.

Warga Barcelona semprot turis dengan pistol airWarga Barcelona semprot turis dengan pistol air. (Tangkapan Layar)

Tahun ini, untuk pertama kalinya Mia dan Theo merasakan kenyamanan karena AC baru dipasang di sekolah. Pengadaan AC itu melalui pendanaan dari pajak yang dikenakan kepada wisatawan.

Wakil Wali Kota Barcelona, Laia Bonet, menjelaskan bahwa pajak turis akan digunakan untuk proyek-proyek yang bermanfaat bagi kota, termasuk pemasangan sistem pendingin ruangan di sekolah-sekolah.

"Pajak turis adalah pajak yang dibayarkan oleh wisatawan yang berkunjung ke kota kami saat mereka menginap di hotel ataupun apartemen," kata Bonet.

"Kemungkinan penggunaan pendapat ini, pajak pariwisata untuk proyek semacam itu sangat penting agar kami dapat menerima pariwisata di kota kami. Dan peran yang dimiliki oleh pariwisata," dia menambahkan.

Pendapatan dari pajak tersebut juga digunakan untuk proyek jangka panjang seperti pemasangan pompa panas hemat energi dan panel surya di seluruh 170 sekolah umum di Barcelona. Proyek itu bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dengan mengganti sistem pemanas lama yang menggunakan gas dan menyediakan pendinginan yang lebih efisien.

Pemerintah kota mengalokasikan sekitar 100 juta USD (Rp Rp 1,5 triliun) untuk proyek tersebut yang seluruhnya berasal dari pajak wisatawan. Bonet menilai bahwa menggunakan pajak pariwisata untuk melawan perubahan iklim adalah cara terbaik untuk menghubungkan pariwisata dengan upaya perlindungan lingkungan.

"Pendanaan ini sangat penting untuk keberlanjutan kota dan upaya kami menghadapi tantangan perubahan iklim," kata Bonet.

Namun, aktivis anti pariwisata, Agnes Rodriguez, berpendapat bahwa kota seharusnya tidak bergantung pada pariwisata untuk membiayai proyek-proyek semacam ini. Ia menilai bahwa masalah perubahan iklim adalah masalah kesehatan masyarakat yang seharusnya ditangani dengan sumber daya yang tidak bergantung pada wisatawan.

Rodriguez juga menekankan bahwa wisatawan yang menginap di apartemen yang seharusnya dihuni oleh keluarga (warga setempat), berkontribusi pada perubahan sosial dan ekonomi yang merugikan warga setempat.

"Kami bukan taman hiburan. Kami ingin tetap menjadi kota yang layak huni bagi penduduknya," ujar Rodriguez.


(upd/fem)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner