Jakarta -
Tak perlu diragukan lagi, tari kecak merupakan tari yang paling populer di kalangan wisatawan Bali. Tarian ini begitu atraktif meski banyak gerakan yang sebetulnya monoton.
Lantas apakah yang membuat tari ini berbeda dari tari Bali lainnya? Simak perbedaan dan keunikan tari kecak berikut ini. Ketahui juga jenis-jenis tari Bali lainnya untuk mengetahui perbedaannya dengan tari kecak.
Keunikan Tari Kecak
Dirangkum dari buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara oleh Resi Septiana Dewi dan buku Unsur Tari dan Simbolnya, berikut ini 5 keunikan tari kecak yang membedakan dengan tari Bali lainnya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Iringan Musik
Tari kecak berbeda dari tari pada umumnya yang menggunakan iringan musik. Tari kecak tidak diiringi dengan musik dari gamelan atau alat musik tradisional lain, melainkan cuma diiringi suara para penarinya.
Para penari bersuara 'cak' secara berulang dan sebagian melantunkan nada-nada tertentu sehingga membentuk musik akapela. Ada juga yang bertindak sebagai dalang untuk membawakan alur cerita.
2. Jumlah Penari
Tari kecak biasanya dimainkan oleh sekitar 50 orang penari. Kebanyakan penari merupakan pengiring cerita sekaligus bersuara 'cak' sebagai iringan musik. Mereka duduk melingkar dan memberikan suasana dalam alur cerita.
Sementara beberapa penari bertindak sebagai tokoh dalam cerita, seperti Rama, Sinta, Rahwana, dan Hanuman. Mereka menari dan berperan sesuai alur cerita di tengah-tengah lingkaran.
Jumlah penari ini tak dibatasi. Bahkan pada 1979, tari kecak pernah dimainkan 500 penari. Rekor dipecahkan pada 2006 oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5 ribu penari.
3. Gerakan
Gerakan tari kecak tidak serumit tari tradisional lainnya. Gerakannya tidak banyak variasi karena kebanyakan hanya menggerakkan lengan ke atas kepala menggoyang-goyangkan telapak tangan.
Gerakannya pun cenderung bebas tanpa pakem-pakem seperti tari lainnya. Gerakan tari kecak mengutamakan alur cerita dan perpaduan dengan suara 'cak'.
4. Kostum dan Properti
Kostum para penari pengiring sangat sederhana, yakni hanya kain poleng atau kain hitam putih yang digunakan sebagai bawahan dan tanpa mengenakan baju. Mereka juga mengenakan setangkai bunga yang disematkan di telinga.
Sementara para penari yang menjadi tokoh, mereka mengenakan kostum sesuai tokohnya, misalnya Rahwana mengenakan topeng raksasa atau Hanuman mengenakan kostum kera.
Ada beberapa properti digunakan dalam tari kecak, antara lain bara api, bunga kamboja, gelang kerincing, selendang hitam putih, dan tempat sesajen yang membuat nuansa terasa sakral dan mistis.
5. Drama yang Dimainkan
Setiap tari biasanya memiliki cerita yang dimainkan. Tari kecak mengisahkan cerita Ramayana. Kisahnya mengenai Rama dan Hanuman yang berusaha membebaskan Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Cerita ini juga dimainkan dalam Sendratari Ramayana di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Jenis-jenis Tarian Bali
Dikutip dari situs ISI Denpasar, jenis tarian Bali dibedakan menjadi tiga berdasarkan fungsinya, yakni:
1. Tari Wali
Tari wali disebut juga tari sakral, yakni berfungsi sebagai pelengkap tata cara dalam upacara keagamaan. Tari ini biasanya dilakukan di pura-pura dan tempat-tempat yang berhubungan dengan upacara keagamaan.
Tari ini tidak memakai lakon alias tidak bercerita. Contoh tari wali antara lain tari rejang dan tari pendet.
2. Tari Bebali
Tari bebali sering digunakan sebagai tari seremonial, tetapi juga bisa digunakan sebagai pengiring upacara atau upakara di pura maupun di luar pura. Tari ini umumnya memakai lakon, contohnya drama tari, tari topeng, tari arja.
3. Tari Bali-balian
Tari bali-balian termasuk seni hiburan karena tidak termasuk tari wali maupun tari bebali. Tari ini dibuat dengan unsur dan dasar tari yang luhur. Contohnya adalah tari kecak, legong keraton, dan tari joged.
9 Tarian Bali yang Terkenal
Untuk mengetahui perbedaan tari kecak dengan tari Bali lainnya, simak 9 tari Bali berikut ini, dikutip dari situs Perumda Kerthi Bali Santhi:
1. Tari Pendet
Tari pendet melambangkan turunnya dewa-dewi ke bumi. Tari ini biasanya dipentaskan lima orang penari wanita atau lebih. Para penari mengenakan pakaian adat dan membawa bokor atau canang sari berisi bunga. Tari ini umumnya dipentaskan di halaman pura menghadap ke sebuah palinggih, tempat bhatara dan bhatari diistanakan.
2. Tari Barong
Tari barong ada berbagai macam, seperti barong macan, barong asu, barong bangkal, dan barong gajah. Tari ini menggambarkan pertentangan antara kejahatan dan kebajikan.
Tari barong memiliki unsur komedi, biasanya dibawakan dua penari laki-laki. Satu penari mengendalikan kepala kostum dan satu lainnya mengendalikan ekor.
3. Tari Legong
Tari legong berasal dari kata 'leg' (gerak tari yang luwes) dan 'gong' (gamelan). Tarian ini menekankan kelenturan dan keluwesan penarinya, diiringi dengan Gamelan Semar Pegulingan.
Penari wanita menggunakan kipas sebagai atribut utama. Dulunya, tari ini hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan di keraton, namun kini dapat dinikmati siapa saja.
4. Tari Baris
Awalnya, tari baris berfungsi untuk ritual upacara keagamaan, tetapi kini digunakan sebagai hiburan bagi wisatawan di Bali. Tari baris menggambarkan kepahlawanan, menunjukkan keahlian dan keberanian seorang prajurit dalam menggunakan senjata perang.
5. Tari Puspanjali
Tari puspanjali berasal dari kata 'puspa' dan 'anjali' yang masing-masing berarti 'bunga' dan 'menghormati'. Tari ini biasa digunakan untuk penyambutan tamu sebagai tanda penghormatan kepada mereka lewat simbol sekuntum bunga.
6. Tari Janger
Tari janger dibawakan oleh 10 penari muda-mudi Bali yang berpasangan. Gerakannya sederhana namun ceria dan bersemangat. Penari terdiri dari kelompok putra (kecak) dan kelompok putri (janger) yang saling berpasangan sambil bernyanyi lagu janger secara bersahut-sahutan.
7. Tari Bumbung atau Joged Bumbung
Tari atau joged bumbung adalah tarian hiburan tradisional Bali yang sering ditampilkan pada acara-acara seperti pernikahan, perayaan pascapanen, dan hari raya. Tarian ini dibawakan oleh seorang penari perempuan, yang kemudian akan memilih seorang penonton pria untuk diajak menari bersama, yang disebut 'ngibing'.
8. Tari Gambuh
Tari gambuh memadukan unsur seni tabuh, dialog, sastra, rupa, dan rias, sehingga bisa dikatakan menyerupai teater. Tari ini dibawakan oleh 25 hingga 40 penari pria dan wanita, termasuk penari lanjut usia.
9. Tari Topeng Sidakarya
Tari topeng sidakarya biasanya ditampilkan di akhir sebuah acara sebagai tanda penutup. Tarian ini termasuk dalam kategori seni pertunjukan sakral dari Bali. Alur ceritanya bervariasi, disesuaikan dengan upacara yang digelar.
Nah, sudah tahu kan bedanya tari kecak dengan tari Bali lainnya? Kalau detikers ingin menyaksikan tari kecak, bisa datang ke beberapa lokasi, antara lain Pura Luhur Uluwatu dan Garuda Wisnu Kencana (GWK).
(bai/row)