Warga antusias mengikuti Gran Tomatina Colombiana 2025 di Sutamarchán, Boyacá, Kolombia, Minggu (1/6/2025). Festival yang digelar 31 Mei hingga 2 Juni ini menandai edisi ke-15 sejak pertama kali diadakan pada 2004, setelah sempat vakum akibat pandemi dan faktor lainnya. (REUTERS/Luisa Gonzalez)
Festival ini terinspirasi dari La Tomatina di Buñol, Spanyol, dan menjadi ajang tahunan yang meriah di Kolombia. Acara utama berupa perang tomat di mana peserta saling melempar tomat yang tidak layak konsumsi, menciptakan suasana penuh tawa dan keceriaan. (REUTERS/Luisa Gonzalez)
Tomat yang digunakan dalam festival ini adalah hasil panen yang tidak memenuhi standar konsumsi, sehingga dimanfaatkan untuk kegiatan ini. Hal ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap para petani lokal dan promosi produk pertanian daerah. (REUTERS/Luisa Gonzalez)
Selain perang tomat, festival ini juga diramaikan dengan berbagai kegiatan budaya seperti pertunjukan musik, tarian tradisional, dan kompetisi unik seperti lomba makan tomat dan pemilihan tomat terbesar. (REUTERS/Luisa Gonzalez)
Penyelenggara festival, Corporación Gran Tomatina Colombiana, mencatat peningkatan jumlah pengunjung setiap tahunnya. Pada edisi sebelumnya, sekitar 20.000 orang menghadiri acara ini, dengan 4.000 di antaranya berpartisipasi langsung dalam perang tomat. (REUTERS/Luisa Gonzalez)
Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata dan pertanian. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, pendapatan dari sektor perhotelan, kuliner, dan transportasi turut mengalami peningkatan. (REUTERS/Luisa Gonzalez)
Meskipun ada kritik terkait potensi pemborosan makanan, penyelenggara menegaskan bahwa tomat yang digunakan adalah yang tidak layak konsumsi. Hal ini memastikan bahwa festival tetap berkelanjutan dan tidak mengganggu ketahanan pangan lokal.
Gran Tomatina Colombiana telah menjadi simbol budaya dan identitas bagi masyarakat Sutamarchán. Festival ini menunjukkan bagaimana tradisi lokal dapat berkembang dan menarik perhatian internasional, sekaligus memperkuat komunitas dan ekonomi daerah. (REUTERS/Luisa Gonzalez)