400 Juta Orang Datang ke Festival Akbar, Plastik Sekali Pakai Dilarang Digunakan

1 month ago 39

Jakarta -

Festival Kumbh Mela di India, yang cuma dilangsungkan sekali dalam 12 tahun, berlangsung 13 Januari-26 Februari 2025 diprediksi dihadiri 400 juta peziarah. Larangan plastik sekali pakai diterapkan untuk keberlanjutan.

Festival itu adalah salah satu pertemuan keagamaan terbesar dan terpenting di dunia. Ritual dari dari festival ini adalah mandi suci.

Umat Hindu di India dan seluruh dunia akan berkumpul di kota Prayagraj. Mereka akan membasuh diri di Triveni Sangam, pertemuan tiga sungai suci yaitu Gangga, Yamuna, dan Saraswati yang dianggap sakral dan bisa menyucikan dosa-dosa mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival itu diprediksi dihadiri oleh 400 juta peziarah. Tidak hanya untuk mandi suci, festival Khumbg Mela juga menyuguhkan ceramah keagamaan, pertunjukan budaya, dan prosesi, yang melambangkan warisan agama dan kekayaan budaya India.

Ancaman polusi

Dilansir dari News18, Kamis (16/1/2025) meskipun Kumbh Mela merupakan acara spiritual yang monumental, skalanya yang besar menimbulkan tantangan lingkungan yang signifikan. Salah satu masalah yang dipertanyakan adalah pengelolaan limbah, karena pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah besar sampah, termasuk bahan yang tidak dapat terurai seperti plastik.

Pencemaran air juga menjadi sorotan, terutama di sungai yang akan menghadapi kontaminasi dari limbah dan persembahan keagamaan. Pencemaran udara diperburuk oleh lalu lintas yang padat, penggunaan generator diesel, dan pembakaran persembahan. Sementara penggundulan hutan terjadi saat infrastruktur dan kamp sementara dibangun.

Pencemaran suara dari pengeras suara dan nyanyian keagamaan juga berdampak pada kesehatan manusia dan satwa liar setempat.

Berbagai upaya tengah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk pemilahan sampah, promosi transportasi ramah lingkungan, dan penggunaan bahan yang dapat terurai secara hayati. Prakarsa seperti pabrik pengolahan air limbah dan pengelolaan air berkelanjutan bertujuan untuk meminimalkan polusi sungai.

Larangan menggunakan plastik sekali pakai

Untuk menjadikan Kumbh Mela lebih berkelanjutan, otoritas Kota Sangam memperkenalkan beberapa inisiatif, termasuk larangan penuh terhadap plastik sekali pakai di area mela. Sebagai gantinya, alternatif ramah lingkungan seperti dona-pattal (sejenis piring dan mangkuk daun) dan kulhars (wadah tanah liat) dipromosikan melalui kios-kios khusus.

Untuk mendorong Maha Kumbh yang bebas plastik, sebelum event besar ini, sebuah pertemuan khusus diadakan dengan kepala sekolah dari 400 sekolah, di mana siswa ditunjuk sebagai duta kebersihan.

Dikutip dari Times of India, sebanyak 90.000 kartu pos disebarkan, yang ditujukan kepada orang tua dengan pesan untuk menjaga agar pameran dan kota tersebut bebas dari plastik. Dengan dukungan dari India Post, Prayagraj Municipal Corporation telah memobilisasi para siswa untuk berbagi kartu pos dengan orang tua dan masyarakat setempat dengan pesan untuk menjaga kota bebas dari sampah plastik.

"Kami juga akan memperkenalkan mesin penjual otomatis yang dioperasikan dengan mata uang yang bisa mengeluarkan tas kain ramah lingkungan," kata seorang pejabat.

Selain itu, tas kain gratis akan dibagikan kepada pengunjung dan peziarah, sehingga alternatif ramah lingkungan dapat diakses dengan mudah.

"Dengan mencegah penggunaan botol plastik dengan menyediakan dispenser air secara berkala, diperkirakan pengurangan 25.000 ton sampah plastik selama Maha Kumbh yang berlangsung selama 45 hari akan tercapai," kata seorang pejabat.

Pemerintah juga melatih lebih 1.500 relawan untuk memimpin upaya sanitasi dan jumlah mereka akan ditambah sesuai kebutuhan.

Kemarin, di hari pertama festival tanggal 13 Januari, sebanyak 2.000 orang relawan langsung dengan cepat mengumpulkan dan membuang bunga-bunga yang dipersembahkan oleh para peziarah. Untuk menjaga kebersihan Gangga dan Yamuna, relawan ditempatkan di beberapa titik di setiap sektor.

Juga, sebanyak 10.200 anggota Pramuka akan bertugas selama 45 hari ke depan. Pemerintah menyiapkan penginapan dan makanan mereka.

Sejumlah besar polisi telah dikerahkan untuk lebih menjamin kebersihan. Tugas mereka adalah memastikan bahwa setelah mandi, para peziarah tidak tinggal di tangga, mendesak mereka yang telah menyelesaikan ritual mereka untuk pergi sehingga orang lain dapat menggunakan tempat tersebut.


(sym/fem)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner