Jakarta -
Seorang wanita Singapura kehilangan mas kawin senilai ratusan juta di JW Marriott Bangkok. Pasangan itu mencurigai staf hotel setelah insiden tersebut.
Seorang wanita Singapura yang sedang berlibur bersama suaminya di Bangkok, Thailand kehilangan sebuah mas kawin dari Tiffany. Barang berharga itu berupa dua cincin berlian dan gelang senilai SGD 30.000 (Rp 358 juta).
Mengutip mothership, Jumat (20/12/2024), mereka menginap di JW Marriott Hotel Bangkok. Dia rupanya meninggalkan perhiasan tersebut di kamar mandi kamar pada hari terakhir menginap dan check-out.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menyadari sekitar 30 menit kemudian bahwa barang-barang tersebut tidak melekat padanya.
Ketika pasangan tersebut mencari bantuan dari staf hotel, mereka mengklaim bahwa mereka mendapati perilaku para pegawai hotel yang mencurigakan dan tidak membantu.
Menurut Shin Min Daily News, yang mewawancarai sang suami, Zheng yang berusia 41 tahun, pasangan ini diberitahu bahwa tidak ada perhiasan yang tertinggal di dalam kamar.
Pasangan ini menginap di hotel tersebut dari tanggal 27 Oktober hingga 2 November 2024.
Zheng secara khusus memanggil seorang pelayan hotel, yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.
Shin Min melaporkan bahwa pasangan ini check-out pada pukul 14.30 di hari terakhir mereka menginap dan menunggu di lobi hotel saat staf menurunkan koper.
"Kami menunggu sekitar 15 menit, tetapi melihat koper kami belum diturunkan dan penerbangan kami pada pukul 19.00, kami pergi berbelanja ke mal terlebih dahulu," kata Zheng.
Dia mengatakan bahwa istrinya lupa mengenakan perhiasannya, yang tertinggal di kamar mandi, karena terburu-buru.
Zheng juga mengatakan bahwa ia mendapati respon yang aneh dari manajer hotel ketika pasangan tersebut meminta bantuan staf.
Sang suami mengklaim bahwa dia ditanya apakah cincin berliannya berwarna putih, tetapi dia mengatakan bahwa dia tidak mengungkapkan detail perhiasan yang tertinggal.
Ketika dia menunjukkan kurangnya rincian identifikasi perhiasan tersebut kepada staf hotel, mereka mengatakan bahwa sebagian besar cincin berlian berwarna putih.
Zheng mengatakan bahwa hal ini membuatnya merasa bahwa mereka sengaja mengalihkan isu.
Pasangan ini semakin curiga dengan perilaku dan tanggapan staf hotel ketika mereka memeriksa rekaman kamera keamanan.
Zheng mengatakan bahwa dia melihat pelayan hotel melihat ke arah kamera setelah keluar dari kamar tempat pasangan itu menginap.
Pelayan kamar tersebut juga rupanya mengubah pernyataannya kepada polisi.
Zheng mengklaim bahwa pelayan tersebut mengatakan kepada istrinya bahwa ia telah menemukan kamar mandi di kamar tersebut dalam keadaan bersih ketika ia masuk dan tidak ada perhiasan yang tertinggal.
Namun dalam pernyataan polisi, pelayan tersebut rupanya mengaku tidak pernah berbicara dengan istri Zheng.
Namun, rekaman CCTV rupanya menunjukkan pelayan tersebut memasuki kamar bersama istri Zheng, manajer piket, dan seorang anggota tim keamanan.
Zheng juga curiga karena pelayan tersebut hanya dimaksudkan untuk mengambil barang bawaan mereka dan tidak perlu masuk ke kamar mandi, dan kecil kemungkinannya kamar mandi tersebut akan dibersihkan secepat itu.
Rekaman juga menunjukkan istri Zheng mengenakan perhiasan tersebut selama mereka tinggal kecuali pada hari terakhir saat checkout pada 2 November.
Zheng mengatakan bahwa barang-barang tersebut memiliki nilai sentimental karena pasangan tersebut baru saja menikah pada bulan September tahun ini.
Seorang juru bicara Marriott International, yang menaungi JW Marriott Hotel Bangkok, mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui kejadian tersebut dan telah menghubungi para tamu yang terkena dampak secara langsung.
"Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan telah melakukan tinjauan internal secara menyeluruh untuk memahami dan menyelesaikan masalah ini," katanya.
Namun juru bicara tersebut mengatakan bahwa karena alasan kerahasiaan, tidak ada informasi lebih lanjut yang dapat diberikan.
(msl/fem)