Pokhara Kota Cantik Gerbang Pendakian Annapurna Base Camp Nepal

1 month ago 37

Jakarta -

Melanjutkan cerita perjalanan menuju Anampurna Base Camp, hari ke tiga di Nepal. Setelah selesai melengkapi keperluan pendakian di Thamel dan lebih banyak belanja untuk buah tangan, kami melanjutkan perjalanan menuju Pokhara.

Menggunakan mini bus dari Hotel Aryatra Kathmandu, kami bertolak pukul 09.00 waktu setempat. Berangkat bersama dengan Dai Kumar yang merupakan trip leader kami asal Nepal dan beberapa porter yang akan membatu membawakan barang-barang pendakian.

Perjalanan darat dari Kathmandu-Pokhara ini normalnya menghabiskan waktu kurang lebih 8 jam. Tetapi bisa lebih lama tergantung kondisi seperti jalan rusak, macet, ada tanah atau tebing longsor, pengerjaan perbaikan jalan dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya perjalanan kami lebih lama, yakni kurang lebih 12 jam. Cukup melelahkan. Beberapa titik hmm..bisa dibilang banyak titik jalan rusak sehingga perjalanan menjadi lebih lambat.

Bagi yang punya kondisi mabuk perjalanan disarankan minum obat anti mabuk sebelum berangkat. Jalan berliku, rusak, dan kanan-kiri tebing atau jurang. Sedikit ngeri jika tiba-tiba ada tebing longsor atau bebatuan runtuh apalagi sampai jatuh ke jurang duhh amit-amit hehehe.

Syukurlah, walaupun lama dan lelah, perjalanan kami aman lancar dan selamat sampai Pokhara. Dalam perjalanan menuju Pokhara kami sempat berhenti sejenak untuk istirahat makan siang di sebuah rumah makan.

Makanan khas Nepal disajikan dengan cara prasmanan. Menariknya, dengan harga 500 Nepali Rupe (sekitar Rp 58 ribu) kami bisa makan sepuasnya dan bisa nambah jika masih lapar. Seru juga walaupun belum tahu rasa dan cara makannya, piring kami terisi full karena penasaran haha. Apes-apes kalau rasanya tidak sesuai lidah.

Setelah piring full terisi, kami memilih meja di pinggir sungai. Ya, rumah makan ini menyajikan konsep pengalaman makan sepuasnya with a view (view sungai). Lumayan menyegarkan lah ya, setelah badan capek duduk lama di mobil serasa di aduk-aduk karena jalan jelek. Itu adalah sedikit penyegaran bagi kami.

Hingga saat bertanya ke trip leader, ternyata ini belum ada setengah perjalanan menuju Pokhara. Waduhh siap-siap nih, perut kenyang ditambah dengan perjalanan masih jauh dan semoga jalannya mulus.

Tetapi apa daya itu hanya sebatas harapan. Jalan masih jelek sama seperti sebelumnya. Entah kenapa dengan negara ini, padahal ini jalan utama yang menghubungkan Kathmandu-Pokhara, akses penduduk lokal dan juga akses menuju destinasi wisata dunia.

Singkat cerita, kami sampai di Pokhara, di sini kami beristirahat satu malam sebelum memulai pendakian esok hari. Malam di Pokhara, suasana hampir mirip dengan di Thamel walaupun tidak sebesar dan seramai Thamel.

Sepanjang jalan berjejer toko yang menjual perlengkapan outdoor, toko souvenir khas Nepal, cafe, restaurant, dll. Angin semilir dingin terasa, perut lapar sudah saatnya untuk diisi.

Setelah check in hotel dan merapihkan barang seadanya, kami semua sepakat untuk mengisi perut di tempat makan "halal food". Karena sudah malam, beberapa toko sudah mulai tutup jadi terlihat tidak terlalu ramai.

Bisa dibayangkan jika hari belum larut mungkin suasananya 11-12 dengan Thamel street. Bagi traveler yang ingin melengkapi peralatan untuk mendaki karena belum sempat di Thamel, di sini lumayan lengkap.

Untuk yang ingin cari oleh-oleh juga banyak tersedia. Pagi hari, saat teman-teman yang lain belum bangun, saya memutuskan untuk berkeliling di kawasan Pokhara. Udara terasa lebih dingin dari pada di Thamel.

Melihat aktifitas pagi masyarakat lokal sungguh menyenangkan. Pemandangannya kota Pokhara juga indah, puncak gunung-gunung salju terlihat memutih di kejauhan. Ini kali pertama melihat gunung es bagi saya. Saya begitu antusias menikmati pagi hari di Pokhara.

Tak sengaja, saya berjalan sampai ke sisi danau yang ternyata dekat dengan hotel, yakni Danau Phewa. Pagi itu penduduk dan wisatawan lokal sudah ramai di sisi danau. Mereka hendak pergi berwisata sekaligus beribadah ke kuil yang terletak di tengah danau.

Antrian perahu perahu kecil sudah siap di pinggir danau, para nakhoda kapal menawarkan jasa untuk mengantar ke pulau. Pemandangan danau pagi itu begitu cantik, lagi-lagi puncak-puncak gunung es berjajar gagah di kejauhan menjadi latar pemandangan danau indah sekali.

Puas menikmati suasana pagi di pinggir danau, saya kembali ke hotel untuk sarapan dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke titik poin pendakian. Kurang lebih 3 jam dengan mobil jeep.

Yeeahh..akhirnya pendakian Annapurna Base Camp (ABC) sebentar lagi dimulai, makin semangat dan tidak sabar. Teman-teman sepertinya sudah siap dan tak kalah antusias juga seperti saya. Semoga pendakian kami diberi kelancaran ya. Amin.

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner