Penasaran, Traveler Jelajahi Inggris Usai Temukan Bangkai Kapal di Google Earth

1 month ago 61

Jakarta -

Seorang traveler penasaran berat dengan penampakan yang diyakininya sebagai kapal selam di Google Earth. Sampai-sampai dia memutuskan untuk melakukan perjalanan demi menemukan benda itu.

Dikutip dari Express, Senin (16/12/2024) traveler itu bernama Josh dan memiliki akun TikTok @joshtheintern. Saat sedang menjelajahi garis pantai Inggris Raya melalui Google Earth, dia menemukan sebuah kapal karam dan memutuskan untuk mendatanginya.

"Ketika saya sedang menjelajahi Google Earth, saya menemukan apa yang tampak seperti bangkai kapal besar yang terletak di sebuah teluk terpencil di sepanjang pantai Inggris yang indah," tulis Josh dalam keterangan video yang dibagikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu saja, saya tidak bisa menahan keinginan untuk memeriksanya sendiri!" ujar Josh.

Setelah menuju ke Lands' End, Cornwall yang merupakan titik paling barat daya di daratan Inggris. Kemudian, Josh berjalan di tepi tebing. Dia amat terpukau dengan tempat itu hingga menyebutnya sebagai tempat yang amat menakjubkan.

"Jangan biarkan keindahannya menipu Anda, pantai ini sangat berbahaya. Ada lebih dari 130 bangkai kapal yang terbada di sini," kata dia.

Josh segera menemukan sebuah bangunan kecil dari kejauhan yang ia dekati dan ternyata merupakan bekas pos penjaga pantai. Misinya tercapai tak jauh dari bekas pos itu.

Dia menemukan bangkai kapal berkarat yang dicarinya. Bangkai kapal itu tersembunyi di sebuah teluk kecil yang terpencil.

"Kelihatannya sangat besar," ujarnya saat mulai menuruni medan berbatu yang berbahaya untuk melihatnya lebih dekat.

"Sepertinya sebagian kapal sudah hancur," kata dia.

Saat menaiki dek kapal yang miring, Josh menemukan sebuah pintu di antara anak tangga dan jendela berkarat, lalu memasukinya. Di dalamnya, ia hanya menemukan serangkaian ruangan kosong.

"Tempat ini gila! Tapi saya jadi penasaran, mengapa kapal besar ini bisa karam di sini?" ujar Josh seraya antusias.

Setelah itu, Josh berbagi pengalamannya dan mengatakan pendakian ke bangkai kapal itu sangat menakjubkan. Dengan tebing-tebing pantai yang terjal dengan ombak yang menghantam di bawah menciptakan latar belakang yang dramatis dan memukau.

Dan itu beruntung kala menjelajahi wilayah tersebut bahwa cuaca telah mendukung perjalanannya itu. Namun, Josh mengingatkan agar berhati-hati bagi siapa saja yang ingin mengikuti jejaknya.

"Menjelajahi bangkai kapal bisa sangat berbahaya, area ini tidak stabil dengan tepi-tepi yang tajam dan struktur yang rusak. Saya seorang profesional terlatih dan tindakan saya tidak dimaksudkan untuk ditiru utamakan keselamatan dan hindari memasuki atau memanjat bangkai kapal," dia mengimbau.

Dalam unggahannya pun menghadirkan banyak komentar dari netizen. Salah satunya mengatakan, sebagai penduduk Cornwall tak pernah tahu dengan keberadaan bangkai kapal yang didatangi oleh Josh situ.

"Saya tinggal di Cornwall tapi saya tidak tahu ada tempat seperti itu!," tulis komentar itu.

"Saya ingat melihat bangkai kapal itu bertahun-tahun yang lalu, kondisinya jauh lebih baik. Sungguh menyedihkan bagaimana waktu merusak semuanya," bunyi komentar lainnya.

Sementara itu, seseorang mengklaim bahwa kapal tersebut adalah RMS Mulheim, sebuah kapal kargo Jerman yang kandas pada tahun 2003.

Cornwall Live mengungkapkan bahwa pada pagi yang berkabut sekitar pukul 5 pagi pada tanggal 22 Maret 2003, RMS Mulheim, kapal kargo sepanjang 294 kaki yang membawa 2.200 ton plastik bekas mobil kandas di Teluk Gamper antara Sennen Cove dan Lands' End.

Cerita tersebut dimulai ketika kepala perwira yang sedang berjaga tersangkut celananya di tuas kursinya, terjatuh, dan pingsan. Saat ia sadar, sudah terlambat untuk menghentikan kapal yang menabrak batu karang.

Tim penyelamat dari Sennen Lifeboat dan Penjaga Pantai Land's End segera tiba di lokasi dan enam awak kapal asal Polandia diselamatkan oleh helikopter pencarian dan penyelamatan dari RNAS Culdrose.


(upd/fem)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner