Singapura -
Kalau kalian mau pergi ke Singapura, kami sarankan naik kendaraan umum ketimbang taksi. Sebab, selain jauh lebih murah, layanannya juga sudah benar-benar terhubung. Biar tak bingung, kami bakal rangkum cara naik kendaraan umum di Singapura.
Bulan lalu, penulis baru saja mengunjungi Singapura selama empat hari. Penulis mencoba semua transportasi yang tersedia di sana, mulai dari bus umum, MRT, kereta Sentosa, hingga taksi online.
Nah, untuk naik kendaraan umum seperti bus atau MRT, kita pertama-tama harus membeli kartu khusus bernama EZlink. Kartu tersebut bisa dibeli di loket-loket stasiun atau minimarket. Bahkan, kalian bisa membelinya secara online di sejumlah marketplace di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kartu EZlink. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com
Fungsi EZlink kurang lebih sama seperti multi trip yang ada di Jakarta. Kita hanya perlu isi ulang ketika saldonya habis. Sementara untuk harga, EZlink dibanderol 10 SGD atau Rp 120 ribuan dengan saldo 5 SGD atau Rp 60 ribuan.
Kita sebenarnya bisa menggunakan kartu kredit atau kartu debit dari Indonesia. Namun, untuk mencegah terjadinya hilang atau terselip, maka kami lebih menyarankan untuk membeli EZlink.
Naik Bus di Singapura
Mirip seperti di Jakarta, bus di Singapura juga menggunakan nomor untuk menandai rute perjalanan. Biasanya, satu halte hanya dilintasi bus dengan 4-7 nomor berbeda. Sehingga, jika nomor bus yang hendak ditumpangi tak ada, kita harus mencari halte lain yang letaknya berdekatan.
Maka, jika mau menuju suatu lokasi, kalian bisa googling dulu nomor bus yang menuju ke sana. Setelah tahu nomornya, maka cari tahu halte terdekat yang melayani nomor perjalanan tersebut.
Kendaraan umum di Singapura. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com
Meski begitu, jangan khawatir kalian harus berjalan jauh. Sebab, jarak antara satu halte dan halte lain rata-rata tak sampai 500 meter. Sehingga, bisa ditempuh dengan jalan kaki dalam 5 menit.
Saat bus datang, kalian harus masuk dari pintu depan. Kemudian tap in EZlink di alat yang telah tersedia. Kemudian saat mau sampai, kita perlu menekan tombol merah yang tersedia di banyak titik. Setelah itu tap out EZlink dan turun.
Bus di Singapura. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com
Naik bus di Singapura ongkosnya tergolong murah. Penulis hanya membayar sekira 1 SGD atau Rp 12 ribuan untuk perjalanan lebih dari 5 halte. Sementara untuk perjalanan singkat seperti 1-2 halte, ongkosnya hanya 0,7 SGD atau Rp 10 ribu.
Ohya! Naik bus di Singapura juga hampir tak pernah telat alias selalu tepat waktu. Waktu kehadirannya bisa dipantau melalui Google dengan menulis halte atau nomor bus. Selain itu, di sana juga bebas macet!
Naik MRT di Singapura
Selain bus umum, MRT juga bisa dijadikan pilihan utama untuk kalian yang mau berlibur ke Singapura. Kalian cukup menggunakan kartu yang sama, yakni EZlink untuk tap in dan tap out di stasiun.
Pertama-tama, kalian tinggal datang ke stasiun MRT terdekat. Kemudian turun ke bawah dan tap in EZlink di gerbang masuk. Tak perlu khawatir, gerbangnya mirip-mirip di Jakarta, kok!
Cara naik kendaraan umum di Singapura. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com
Tapi perlu dicatat, rute MRT di Singapura ditandai dengan enam warna berbeda, yakni merah, biru, coklat, jingga, ungu dan hijau. Sehingga, untuk berganti warna rute, kalian harus turun untuk transit.
Sebagai gambaran, berikut kami tampilkan peta perjalanan MRT Singapura terbaru. Berbeda dengan Jakarta, rutenya memang dibuat saling terhubung dan banyak titik transit.
Peta MRT Singapura 2025. Foto: Sunburst Singapore.
Ohya, soal tarif, naik MRT Singapura kurang lebih sama seperti bus. Bahkan, dalam sejumlah kasus, nominalnya jauh lebih rendah! Namun, rata-rata berkisar 1-2 SGD atau Rp 12-24 ribu.
Dibandingkan naik bus umum, naik MRT di Singapura punya satu kekurangan, yakni jarak yang cukup jauh antara pintu masuk ke pintu kereta. Kita terkadang harus turun dua-tiga lantai dan menghabiskan waktu 5-10 menit.
(sfn/rgr)