Jakarta -
Pakar kesehatan mata sekaligus Direktur Pengembangan dan Pendidikan JEC Group, Prof. Dr. Tjahjono D. Gondhowiarjo, SpM(K), PhD mengingatkan bahaya gangguan penglihatan saat mengemudikan mobil menuju kampung halaman. Sebab, masalah sejenis sering terjadi di musim mudik Lebaran.
Selain kantuk, ada gangguan mata lain yang bisa tiba-tiba menyerang pengemudi saat melakukan perjalanan jarak jauh. Itulah mengapa, dia mengingatkan pentingnya memerika mata sebelum menghadapi mudik hari raya.
"Penglihatan yang sehat adalah fondasi utama dalam keselamatan berkendara. Saat mengemudi, mata berperan dalam mengenali rambu lalu lintas, memperkirakan jarak dengan kendaraan lain, serta merespons kondisi jalan secara cepat dan tepat," ujar Dr. Tjahjono melalui rilis resminya, dikutip Selasa (11/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, gangguan pada penglihatan perifer/pinggir yang biasanya ditemukan pada glaukoma si pencuri penglihatan, atau bahkan mata lelah dapat menghambat kemampuan pengemudi dalam mengambil keputusan yang krusial di jalan," tambahnya.
Gangguan mata saat nyetir mobil. Foto: Visionary Eye Center.
Sebagai contoh, seorang pengemudi yang mengalami mata kering atau kelelahan mata setelah berkendara selama berjam-jam dapat mengalami penurunan fokus, yang berisiko menyebabkan kecelakaan.
"Oleh karena itu, pemeriksaan mata rutin sangat dianjurkan bagi mereka yang sering berkendara, juga bagi pengguna maupun pecinta otomotif yang aktif melakukan touring atau perjalanan jauh," tuturnya.
Mudik Lebaran merupakan momen di mana banyak pengemudi menghabiskan waktu berjam-jam di jalan raya. Dalam kondisi seperti ini, mata yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko kecelakaan akibat keterlambatan reaksi atau ketidakmampuan membaca rambu dengan jelas. Terutama saat berkendara di malam hari, visibilitas yang terganggu bisa berakibat fatal.
Data dari Korlantas POLRI menunjukkan bahwa selama arus mudik dan balik Lebaran 2024, terjadi 1.835 kasus kecelakaan lalu lintas atau menurun 15% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2.159 kasus. Meskipun terjadi penurunan, angka ini tetap menunjukkan bahwa risiko kecelakaan masih tinggi selama periode mudik.
Salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah kelelahan pengemudi yang berkontribusi terhadap menurunnya konsentrasi dan respons terhadap situasi di jalan. Mata yang lelah atau memiliki gangguan penglihatan dapat memperburuk kondisi ini, terutama ketika berkendara dalam kondisi cahaya minim atau perjalanan panjang yang melelahkan.
Kolaborasi JEC dengan Plaza MINI
Kesehatan mata dan dunia otomotif merupakan dua elemen yang sulit dipisahkan. Itulah mengapa, JEC menjalin kemitraan dengan Plaza MINI dalam sebuah inisiatif yang mengedepankan kesadaran akan kesehatan mata demi perjalanan yang lebih aman dan nyaman, terutama saat musim mudik Hari Raya Idulfitri.
Plaza Mini x JEC. Foto: Doc. Plaza Mini
Dengan partisipasi JEC dalam acara ini, para pemilik dan pecinta MINI Cooper berkesempatan untuk melakukan skrining mata melalui eye check. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mata, terutama dalam mendukung keselamatan dan kenyamanan saat berkendara.
"Melalui kolaborasi dengan JEC, Plaza MINI ingin mengedukasi komunitas bahwa memiliki kendaraan premium juga harus disertai dengan perhatian terhadap faktor kesehatan, termasuk penglihatan," kata Arie Herawan selaku Operation General Manager Plaza MINI.
"Dengan adanya program pemeriksaan mata ini, MINI Cooper semakin memperkuat identitasnya sebagai brand yang tidak hanya menawarkan pengalaman berkendara yang menyenangkan tetapi juga peduli terhadap kesehatan dan keselamatan penggunanya," kata dia menambahkan.
(sfn/sfn)