Wuih, Jauh Juga Perjalanan Ole Romeny dan Marselino dari Jakarta Balik ke Oxford

2 days ago 14

Jakarta -

Ole Romeny dan Marselino Ferdinan kembali ke klub Oxford United setelah menjalankan tugas di Timnas Indonesia dalam pada lanjutan ronde ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keduanya terbang jarak jauh dari Jakarta menuju Oxfort,Oxfordshire di Inggris.

Perjalanan dari Jakarta ke Oxford memakan waktu belasan jam, melintasi ribuan kilometer dan zona waktu. Merujuk Skyscanner, tidak ada penerbangan dari Jakarta langsung ke Oxford.

Ole dan Marselino atau pun traveler bisa menjangkau Oxford dengan terbang dari Jakarta menuju Bandara London Luton, Bandara London Heathrow, atau Bandara Gatwick lebih dulu dengan satu atau dua kali transit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai gambaran, traveler bisa memilih untuk terbang dengan Qatar Airways dengan transit di Bandara Internasional Hamad, Doha dan Istanbul, barulah terbang ke Bandara London Luton. Perjalanan itu ditempuh selama sekitar 19 janm.

Ada pula Qatar Airways yang terbang dari Jakarta ke London dengan transit di Doha, kemudian transit lagi di Genewa. Penerbangan dengan rute ini lebih lama, yakni mencapai 26 jam.

Maskapai lain yang bisa mengantarkan traveler ke London adalah Emirates, Turkish Airlines, dan China Southern. Durasi perjalanan tergantung dari berapa kali transit dan pilihan kota transit pesawat yang ditumpangi.

Lama perjalanan dan perbedaan waktu itu bisa berpotensi membuat traveler mengalami jetlag atau disritmia penerbangan atau mabuk pasca terbang. Dalam penelitian oleh beberapa universitas di Turki menyebutkan jetlag biasanya berupa gangguan tidur dan kelelahan yang disebabkan oleh perjalanan melintasi zona waktu yang berbeda.

Gejala jetlag beragam, mulai dari sakit kepala, sulit tidur (insomnia), kantuk berlebihan pada siang hari, kelelahan tubuh yang menyeluruh, nyeri pada anggota tubuh, gejala pada saluran cerna seperti sulit buang air besar maupun diare, gelisah, jingga perubahan suasana hati.

Sebagian besar penumpang yang terbang melintasi enam zona waktu atau lebih biasanya membutuhkan 4-6 hari setelah perjalanan untuk mengembalikan pola tidur normal mereka dan merasa tidak terlalu lesu di siang hari.

Setelah tiba di bandara London, perjalanan menuju Oxford bisa dicapai dengan kereta atau bus. Merujuk situs Universitas Oxford, traveler bisa memilih transportasi kereta dari stasiun London Paddington menuju Stasiun Oxford. Layanan kereta api ini biasanya disediakan oleh Great Western Railway (GWR). Traveler juga bisa menggunakan bus, seperti National Express dan Oxford Tube. Pilihan transportasi lain adalah taksi atau taksi online, bisa juga menyewa mobil.

Pelatih Oxford Gary Rowett menyadari kondisi Ole dan Marselino tidak akan optimal setelah kembali dari Jakarta. Apalagi, Ole dan Marcelino sempat berada di Sydney, Australia, yang berjarak lebih jauh dari Oxford ketimbang Oxford-Jakarta.

"Kondisi Ole dan Marselino kembali dari Indonesia. Dan, itu sedikit lebih menantang karena jarak dan fakta bahwa mereka berada di Australia untuk menjalani satu pertandingan, kemudian di Indonesia untuk pertandingan berikutnya," kata Rowett seperti dikutip dari oxfordmail.com.

"Anda harus membuat keputusan itu. Saya pikir terkadang sulit untuk kembali dari perjalanan semacam itu dan berharap untuk memulai pertandingan, tetapi kita akan lihat peran apa yang kami pikirkan dari para pemain itu," dia menambahkan.

Dalam wawancara eksklusif dengan voetbalzone, Ole menyebut langsung tancap gas bersama Oxford United setelah kembali dari perjalanan lebih dari 40 jam di pesawat dalam sepekan lalu.

"Akhir pekan ini, saya akan bertanding melawan Middlesbrough. Saya harus melakukan perjalanan enam jam pulang-pergi dengan bus. Jadi, saya langsung kembali bekerja!" kata Ole.


(fem/fem)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner