Viral Pendaki Diusir dari Camping Ground Gunung Rinjani

2 days ago 9

Jakarta -

Kreator konten Lulu Luvita mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan saat mendaki ke Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lulu curhat diusir oleh jasa open trip karena lahan perkemahan atau camping ground sudah dipesan lebih dulu oleh tamu mereka.

"Tadi kita udah pasang tenda di sini. Terus kata dia itu udah di-booking gitu. Terus kita diusir dari tenda udah jadi, pindahlah kita cari di sini," kata Lulu dalam video yang diunggah di Instagram dengan akun @luluvitaaasa_ pada Senin (2/6/2025).

Curhatan itu viral di media sosial. Kendati belum menerima laporan resmi terkait kejadian itu, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) merespons unggahan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajemen Balai TNGR akan memberikan sanksi tegas berupa blacklist kepada tour organizer (TO) yang melakukan pengkaplingan area kemping di kawasan Gunung Rinjani. Tindakan tersebut dinilai mengganggu kenyamanan dan ketertiban wisatawan.

"Kalau sudah mengganggu kenyamanan dan ketentraman pengunjung lain, dapat dikenakan sanksi blacklist," tegas Kepala Balai TNGR Yarman dilansir detikbali, Rabu (4/6).

Yarman mengatakan bahwa tidak ada regulasi yang mengatur terkait pengkaplingan lahan di kawasan TNGR. Dia menambahkan semua pendaki memiliki hak yang sama untuk menggunakan ruang publik, tanpa ada perlakuan istimewa terhadap pihak manapun, termasuk TO lokal.

"Lokasi ini kan ruang publik, semua pendaki memiliki hak yang sama. Begitu juga dengan TO maupun porter yang booking area camp, itu tidak ada aturannya," kata Yarman.

Meskipun Balai TNGR belum menerima laporan resmi terkait kejadian viral tersebut, Yarman mengimbau para pendaki yang mengalami kejadian serupa untuk segera melapor kepada petugas lapangan di Gunung Rinjani.

"Silahkan melaporkan kepada petugas yg standby di area Pelawangan Sembalun atau di Kantor Resort Pendakian" ujar Yarman.

Curhat kreator konten Lulu Luvita di Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).Curhat kreator konten Lulu Luvita di Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). (tangkapan layar dari Instagram)

Ketua Forum Wisata Lingkar Rinjani, Royal Sembahulun, menyayangkan tindakan pengkaplingan lahan kemping oleh jasa TO. Ia berjanji akan menegur langsung pihak yang bersangkutan.

"Karena TO dan porter adalah merupakan bagian dari kami sebagai forum. Nanti kami panggil dan berikan teguran kepada yang bersangkutan," kata Royal.

Royal bilang kebiasaan porter dan TO tiba lebih dulu untuk mendirikan tenda bagi tamu memang lazim terjadi. Namun, selama tenda belum berdiri dan hanya ada patok, lokasi tersebut tetap bebas digunakan oleh siapa saja.

"Kalau pengunjung mendirikan tenda di tempat yang belum ada tendanya siapa saja berhak meskipun sudah ada patoknya. Apalagi kalau sudah mendirikan tenda kemudian disuruh pindah itu tidak boleh, itu premanisme namanya," ujar Royal.

Royal mengingatkan bahwa area camping di Rinjani merupakan hak bersama, baik untuk pendaki yang menggunakan jasa TO maupun yang melakukan pendakian secara mandiri.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikbali. Selengkapnya bisa dibaca di sini.


(fem/fem)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner