Benteng Kuto Besak masih berdiri kokoh meski berusia ratusan tahun. (Wahyu Setyo)
Willie Salim membuat konten memasak 200 kg rendang di Benteng Kuto Besak. Saat Willie Salim meninggalkan lokasi sejenak, rendang yang belum selesai dimasak tersebut diambil oleh warga. (Candra Budi)
Benteng Kuto Besak berada di Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Benteng ini terletak di tepi Sungai Musi. PKL menjamu di Benteng Kuto Besak (BKB) di tepi Sungai Musi menjamur (Raja Adil Siregar/detikcom)
Bentuk Benteng Kuto Besak adalah persegi panjang. Ukurannya adalah 288,75 meter × 183,75 meter. Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Muhammad Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. (Getty Images/Hendra Galus)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan Benteng Kuto Besak sebagai salah satu cagar budaya Indonesia pada tanggal 3 Maret 2004.(Reksa Widuri/d'Traveler)
Prajurit KNIL dan anak-anak di depan gerbang Benteng Kuto Besak Palembang pada masa Hindia Belanda. Foto dibuat pada 1950. (Collectie Wereldmuseum (v/h Tropenmuseum), part of the National Museum of World Cultures via Wikipedia)
Benteng Kuto Besak dibangun untuk menjadi dinding pertahanan (bastion) kerajaan Palembang Darussalam dari serangan musuh sekaligus dijadikan sebagai tempat pusat kesultanan Palembang pada masa Sultan Mahmud Badaruddin II (1803-1821). Foto merupakan situasi di sekitar Benteng Kuto Besak pada 2007. (Wikipedia)