Tanam Buah dan Sayur, Petani Ini Sukses Raup Cuan Berlimpah

Jakarta -

Profesi petani buah dan sayur kerap dipandang sebelah mata, padahal bisa punya peluang sukses besar sekaligus menghasilkan cuan. Deretan petani buah dan sayur menginspirasi berikut jadi contohnya.

Saat ini lebih banyak orang yang mengejar karir profesional di kantoran dan berupaya sukses dengan menaiki tangga karir perlahan demi perlahan. Profesi lain yang sifatnya bukan di kantor sering kali tidak dilirik karena dianggap tak berpeluang, seperti petani buah dan sayur.

Namun deretan petani buah dan sayur berikut ini membuktikan sebaliknya. Mereka menunjukkan bisa menciptakan peluang sukses sendiri, membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain, hingga menghasilkan cuan besar dari hasil menanam buah dan sayur.

Tak sedikit dari mereka yang baru menjadi petani setelah menjalani profesi lain. Keputusan banting setir hingga belajar dunia bercocok tanam pun dilakukan dari awal, tapi ternyata bisa berbuah manis.

Salah satunya dilakoni oleh Maxima Hernandez Reyes yang tadinya bekerja sebagai manajer di salah satu gerai McDonald's (McD) di Oregon, Amerika Serikat. Ia keluar dari pekerjaan itu sejak 2 tahun lalu.

Reyes pilih mengelola tanah dan kebun dengan tujuan lain yang mulia. Ia ingin membantu warga sekitar terbebas dari kelaparan dan mendapatkan sumber bahan makanan yang segar dengan layak.

Reyes lalu bergabung dengan komunitas sistem pangan yang diwadahi pemerintah setempat. Hasil dari pertaniannya ternyata tak hanya bisa bermanfaat untuk warga sekitar, tapi juga disalurkan ke supermarket sehingga mendatangkan keuntungan materi.

Di kebunnya, Reyes yang merupakan orang Meksiko juga menanam buah dan sayur khas negara asalnya. Contohnya tomatillo, tomat Roma, jagung, pipicha, papalo, dan rempah khas Meksiko lainnya.

Kisah petani sukses juga datang dari pria asal Malaysia bernama Chung Chia Khang. Pada tahun 2023, ia mengungkap bisa menghasilkan RM 400.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar per bulan dari profesinya sebagai petani. Semua bermula 8 tahun lalu ketika ia menggarap lahan di Lojing Highlands, Kelantan.

Chung awalnya memanfaatkan area tak terpakai di halaman belakangnya. Seiring waktu, ia akhirnya bisa memperluas lahan itu menjadi 12 hektar!

Chung menanam beberapa varietas sayuran dan buah-buahan, termasuk kubis, jagung, tomat, seledri, daun bawang, lobak, kacang panjang, dan melon cantaloupe. Hasil panennya bakal dikirim ke pedagang-pedagang besar sebelum diekspor ke Singapura.

Total sayuran yang bisa dipanen dari lahan pertaniannya mencapai 40-70 ton dalam sebulan. Ia lantas mendirikan perusahaan bernama Lojing Farmers pada 2022.

Terbaru, Lohith Shetty di India membagikan kisah inspiratifnya. Ia adalah seorang petani buah tropis sukses, meski latar belakangnya tak menamatkan sekolah.

Ia berhenti menempuh pendidikan wajib ketika menginjak kelas 10 atau yang setara dengan tingkat Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Ia berhenti sekolah karena kesulitan biaya.

Shetty pun mencoba berbagai cara untuk mencari uang bertahan hidup. Petani asal Kadaba ini pernah membuka restoran, toko, hingga akhirnya berakhir di pertanian.

Selama 10 tahun Shetty sempat menghabiskan waktunya untuk bekerja di sebuah pertanian di Dharmasthala. Pengalaman ini lantas dimanfaatkan untuk membudidayakan sendiri buah organik di lahan orang tuanya.

Shetty menanam rambutan, buah naga, hingga manggis di lahan pertanian keluarganya. Tak disangka, metodenya berhasil mengembangkan pohon-pohon dengan subur dan meningkatkan hasil panen.

Shetty bahkan memutuskan menyewa 8 hektar lahan tambahan demi memperluas lahan pertanian keluarganya. Di lahan tersebut ia merawat unsur hara tanahnya, pembibitan, hingga perawatan pohon-pohon buah eksotik yang ditanamnya.

Selain kisah-kisah di atas, masih ada banyak kisah petani buah dan sayur yang sukses. Kamu bisa membaca kumpulan artikelnya DI SINI.

(adr/odi)