Santorini: Dari Kepanikan Gempa, Kini Kembali Bersemi

5 hours ago 2

Jakarta -

Debu gempa telah menguap, kini Santorini kembali menata senyumnya. Setelah digoyang berulang kali, pulau ikonik itu membuktikan ketangguhannya dengan siap menyambut kembali para wisatawan.

Santorini diguncang lebih dari 20.000 gempa pada pertengahan musim dingin lalu. Kini, gempa mereda.

Mengutip The Nation Herald, Senin (17/3/2025) saat Santorini mengalami gempa, pemerintah Yunani membatasi jumlah kapal pesiar yang bisa datang setiap hari. Saat itu, pada musim panas 2024, lebih dari 17.000 kapal akan membanjiri pulau yang sudah sangat padat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar gempa yang mengguncang pulau tersebut dan sekitarnya terbilang kecil, meskipun cukup terasa. Beberapa gempa bahkan terjadi dalam hitungan menit yang membuat banyak penduduk, sekitar 15.000 orang terpaksa mengungsi selama beberapa hari.

Meskipun ada kekhawatiran, para wisatawan tetap datang berkunjung. Tanda-tanda bahwa pengunjung asing mulai siap mengambil risiko untuk datang kembali pun mulai terlihat.

Pemerintah Yunani sempat memberlakukan keadaan darurat di Santorini dan pulau-pulau sekitarnya, menutup sekolah selama beberapa minggu, dan bahkan mempersiapkan pelabuhan khusus untuk evakuasi jika diperlukan.

Mereka juga menilai kemungkinan terjadinya tanah longsor, namun para ahli seismologi meyakinkan bahwa kaldera gunung berapi purba Santorini tidak berisiko meletus lagi. Dengan dimulainya musim pariwisata pada bulan April, para pelaku bisnis mulai kembali bersiap. Mereka sempat khawatir bahwa ketakutan akan gempa bumi bisa membuat orang-orang ragu untuk berkunjung.

Profesor seismologi, Costas Papazahos, mengungkapkan bahwa sistem pemantauan gempa di Santorini kini lebih canggih, dengan pemasangan 120 seismograf. Para ahli akan tetap memantau situasi di pulau tersebut selama beberapa bulan ke depan, meski begitu ia menekankan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir.

"Kami hanya memanfaatkan kesempatan untuk melakukan penelitian lebih lanjut," katanya.

Wali Kota Santorini, Nikos Zorzos, menambahkan bahwa meskipun banyak gempa terjadi, tidak ada kerusakan serius yang ditimbulkan. Kehidupan kembali normal, dan langkah-langkah untuk mengantisipasi tanah longsor serta memastikan keselamatan wisatawan sudah diterapkan.

"Sekarang kami fokus pada bagaimana bisnis bisa berjalan dengan lancar agar musim pariwisata tahun ini tetap normal," ujar Zorzos.

Banyak pemilik hotel kini merasa lebih yakin karena gempa diperkirakan sudah berakhir. Manajer Umum Magma Resort Santorini, George Pitsinelis, mengatakan bahwa infrastruktur dan tempat wisata populer di pulau tersebut tidak terkena dampak gempa.

Pemerintah dan pelaku bisnis perhotelan juga telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan keselamatan para pengunjung, termasuk inspeksi rutin dan peningkatan protokol keselamatan di seluruh hotel dan kawasan wisata. Meski ada beberapa resor yang melaporkan penurunan pemesanan, Pitsinelis tetap optimis.

"Santorini memang sering jadi destinasi yang dipesan secara mendadak, jadi fluktuasi pemesanan bukan hal yang aneh. Santorini tetap menjadi tempat yang aman dan ramah untuk dikunjungi," kata dia.

Bagi wisatawan yang mungkin masih ragu untuk datang ke Santorini, namun tetap ingin berlibur, disarankan untuk mempertimbangkan asuransi perjalanan dengan manfaat pembatalan untuk alasan apapun (CFAR).

Manajer Umum di perusahaan asuransi World Nomads, Christina Tunnah, mengingatkan bahwa gempa bumi adalah hal yang biasa terjadi di banyak tempat dan hidup tetap berjalan seperti biasa.

"Seperti mengatakan, 'saya tidak akan pergi ke California karena ada gempa bumi di sana.' Kami mengalami gempa bumi setiap hari di sini, dan kami terus hidup seperti biasa," katanya.

Tunnah juga merasa yakin Santorini akan segera kembali normal dan para wisatawan tetap bisa menikmati keindahan pulau ini dengan aman.


(upd/fem)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner